Part 11

299 7 2
                                    

Aku tidak bisa melakukan apapun untuk mencegahnya, dengan berat hati merelakan dia pergi. Secara otomatis setautusku menjadi single parent. Dengan dibantu keluargaku aku dan anaku tidak merasa kekurangan meskipun dalam kenyataanya damar tidak memberi kabar bahkan menafkahi kami. Pernah seskali semenjak kepergiannya dia memberi kabar padaku, tadinya aku merasa senang dan beranggapan kalau dia masih perduli, tapi ternyata bukan kabar baik yang aku terima, dia menelponku dengan tujuan unttuk memutuskan hubunganku denganya, dengan alasan dia sudah memiliki pasangan baru. Aku tidak habis pikir damar setega itu padaku. Aku merasa bahwa hidupku sudah mendekati kiamat karena hampir tidak ada kebahagiaan yang aku dapat selama hidupku. Sesaat akupun tersadar kalu pemikiranku itu salah, karena tidak mungkin allah memberikan cobaan dalam hidup setiap hambanya diluar batas kemampuan. Mungkin inilah bentuk cinta dan kasih sayangNya padaku, agar aku senantiasa lebih mendekatkan diri padaNya. Dengan setatus baruku ini aku mengira bahwa hidupku akan jauh lebih baik dan ada sedikit perubahan, tapi ternyata allah masih menyayangiku. Dia (allah) memberikan cobaan baru dalam hidupku, mungkin allah sedang menguji kesabaranku. Ini dengan anaku, yang tadinya tidak apa apa tapi malah kondisinya semakin parah, dua tangan dan kakinya tidak bisa digerakan, semua terasa kaku. Mulutnya pun tiba tiba bungkam dan sulit berbicara. Aku menjadi bingung dengan keadaan anaku yang kian hari semakin parah dan memprihatinkan. Aku bisa terima dengan segala perlakuan damar dan ibunya, tapi kali ini tidak dengan anaku. Apapun yang terjadi aku harus bisa mendapatkan uang untuk sedikit bisa membantu dalam pengobatan BAM (nama anaku). Alhasil semua nihil, baik damar maupun ibunya tidak ada yang mau membantuku, hanya hinaan dan cercaan yang aku dapat, bukan hanya itu saja, dengan mulutnya yang munafik itu mantan mertuaku berkata kalau BAM seperti katak disawah yang hanya bisa melompat tapi tidak bisa berjalan. Hatiku sangat sakit mendengar ucapannya itu, kalu saja aku lupa kalau aku masih bersaudara dengannya mungkin sudah kutampar mulutnya.

Kisah NyatakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang