Part 3

782 18 1
                                    

Aku sudah berjanji selepas dia memimpin upacara, aku akan menemuinya untuk memberikan bubur ayam kesukaanya. Tapi apa yang terjadi, ada serombongan ANDIK (anak didik) dipelantikan itu mendatangiku dengan raut wajah cemas bahkan ada yang menangis. aku semakin tidak karuan, segera aku mendatangi fajar dilapangan. Sesampainya aku dilapangan kulihat sosok seseorang yang aku kenal dan aku menyayanginya tergeletak ditengah lapangan dengan dikerumuni anak anak diacara itu. sesaat tubuhku lemas, dan air mataku menetes sangat deras. Aku memegang tanganya dengan penuh harapan kalau fajar akan baik baik saja. Dengan mata yang berlinangan air mata ini terlihat dia ingin mengatakan sesuatu padaku, dia (fajar) tidak mau melihat aku menangis, dia inginkan senyuman diwajahku. Tak lama kemudian ambulan pun datang dan membawanya kerumah sakit. diperjalanan menuju rumah sakit, fajar tertsadar dari pingsannya, dia berada disampingku. Dengan berlinangan air mata ia mengatakan sesuatu padaku' jadilah seorang perempuan dan calon ibu yang berakhlak mulia dan penuh kasih sayang serta jangan pernah berhenti untuk terus berjuang dijalan allah swt'.

Kisah NyatakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang