Fall

10. Bokep

"Kay, bareng gue ya? Ngga ada penolakan!" Ujar Daniel sembari membereskan peranti alat tulisnya

"Gue mau mau aja, tapi gue ada acara sama si Bella" sahut Kayla

"Mau ngapain kalian berdua?"

"Dia mau ketemu pacarnya, Sam, kita ceritanya mau jemput dia di bandara" jawab Kayla santai

"Yauda, gue duluan, bay" Kayla melambaikan tangan pada Daniel ketika di ambang pintu

Perempuan itu sudah melenggang pergi. Meninggalkan Daniel yang masih membereskan tasnya. Daniel menyumpah serapah walau hanya menggumam tak jelas. Dia mengeluarkan semua kamus kata kata sucinya.

"Padahal gue mau ajak dia nonton" batin Daniel

Daniel sendiri bingung mengapa ia begitu kesal kala Kayla menolak ajakannya. Ada sedikit rasa kecewa. Apakah ia suka pada Kayla? No no no! Mereka sahabat, hanya sa ha bat!

Daniel mengenyahkan pikiran gilanya dan pergi meninggalkan kelas. Ia mulai memanaskan motor ninja hijaunya itu.

                                        ❣
"Burung papa satu, satu burung papa, kalo masuk kandang... Pasti mama.... enakk"

"Dooh berisik!"

Widy kicep seketika. Brandon membentaknya. Brandon juga marah karena Widy sedari tadi menyanyi tak jelas. Bukan kata katanya saja ya g tidak jelas. Namun suaranya membuat telinga siapa saja menjadi tuli.

"Daripada Lo nyanyi ngga jelas kek tadi, mending Lo bantuin gue" ujarnya ketus

"Ga, gue ngga mau! Lagian kan Lo udah jago" sahut Widy ogah ogahan

"Lha terus? Buat apa guru nyuruh kita berkelompok?" Brandon meletakkan bolpoinnya di meja dan menatap malas Widy

"Biar kita bisa makin Deket" Widy mendekatkan wajahnya ke arah Brandon hingga menepis jarak yang ada

Napas Brandon tercekat. Ia merasakan hawa panas di sekitarnya. Padahal AC di kamarnya ini sudah 10° Celcius. Pipi Brandon memerah. Seketika itu juga Brandon menonyor kepala Widy agar kepalanya menjauhi wajahnya.

"Ngga usah mesum di rumah gue" Widy bukannya marah malah tertawa terbahak-bahak

"Napa lo?" Tanya Brandon bingung

"Lucu aja gitu, manusia es bisa blushing! Hahahaha" secara reflek Brandon memegang kedua pipinya. Hangat!

Wah, tidak bisa dibiarkan! Harga diri lelakinya sudah diinjak Widy. Apa yang harus ia lakukan? Apa harus melakukan hal yang sama pada Widy? Ah, coba dululah.

Brandon melakukan hal yang sama dengan mendekatkan wajahnya ke arah widy. Sedangkan Widy yang awalnya terbahak bahak kini berhenti dan menatap Brandon serius. Mimik muka Widy berubah dingin dan seram sehingga menghentikan kegiatan Brandon. Brandon meneguk ludahnya sendiri, karena kemungkinan rencananya gagal dan ia dipermalukan!

"Ngapain?"

"Mau modus"

"Lo ngga bisa modus, lo ngga jago, liat dah pipi lo, bukannya gue yang blushing malah elu sendiri" Widy menyodorkan cermin pada Brandon

Brandon tidak menerimanya tapi hanya menatapnya serta enggan menerimanya. Ia menjauhkan wajahnya dari jarak yang sengaja ia sempitkan tadi.

"Gaya gayaan mau modusin gue lagi, lo tuh ngga pro, masih noob, jangan sok sokan. Lagian lo mau ngapain sih tadi?" Cerocos Widy

"Bacot" jawab Brandon lalu kembali fokus pada kerjaannya

Widy terdiam dan berpikir. Pikirannya kembali melayang pada adik kelas yang terang terangan menyatakan perasaan pada Brandon. Siapa sih anak itu? Widy penasaran ingin tahu siapa yang menyukai es seperti sahabatnya ini.

"Kemaren lusa ada yang nembak lo?"

"Hm"

"Siapa?"

"Apanya?"

"Namanya" sahut Widy jengah

"Kepo"

"Ngapain kepo?" Lanjut Brandon cuek

" Emang salah kalo gue tanya?"

"Ga, aneh aja"

"Aneh gimana?" Widy mengernyitkan dahinya

"Ngga biasa aja gitu Lo kepo sama masalah orang" tuturnya

"Emang lo manusia?" Ejek widy

Brandon tak membalas ejekan dari Widy. Ia kembali fokus pada kerjaannya.

"Gue mau ke toilet kamar lo ya? Sekalian pinjem novel" Brandon hanya berdehem sebagai jawaban. Widy mendengus kesal dan mulai menaiki satu persatu tangga.

Satu jam sudah berlalu. Di saat itu juga rangakaian listrik paralel milik kelompok Brandon, Vannes dan Widy sudah siap. Ralat. Hanya Brandon saja. Vannes ada halangan alias ada acara bersama keluarganya menyambut kedatangan Sam kakaknya sekaligus pacar dari Bella, kakak Kayla. Menurut Widy hal itu agak berlebihan. Bagaimana tidak? Sam pulang dan keluarganya mengadakan seni pertunjukan wayang.

Lain halnya dengan Brandon yang menganggap hal itu maklum. Sudah 4 tahun jarang pulang ke rumah dan selalu mendekam di asrama.

Brandon membereskan sisa sisa kabel dan isolasi yang berceceran di lantai. Hening. Ia tak lagi mendengar celotehan dari Widy. Ia tadi izin ke kamar mandi, tapi tak dihiraukan Brandon. Tapi, mengapa sekarang ia belum kembali?

Seketika bayangan bayangan kala Widy mengobrak abrik isi almarinya. Jangan. Jangan sampai hal itu terjadi lagi.

Brandon menaiki satu demi satu tangga dengan tempo yang lumayan cepat. Ia berlari menuju pintu berwarna coklat hitam dengan sticker Squidward dengan ekspresi jengkel. Perlahan ia meraih knop pintu dan membukanya dengan cepat.

Ia menghela napas lega. Perempuan pengganggu itu ternyata sedang tertidur pulas dengan selimut berada di perutnya. Wajahnya tenang. Rambut acak acakan. Dan baju yang tersingkap hingga diatas pusarnya. Brandon berjalan mendekat dan merapikan bajunya. Ia meraih selimut dan menutupi setengah badan Widy.

"Dasar"

Brandon beralih pada hp Widy yang masih menyala mengeluarkan cahaya. Ia meraih hp tersebut dan melihat pemandangan yang membuat mata ternodai. Ada sepasang kekasih yang bugil dan sedang bercumbu. Itu membuat Brandon ingin muntah.

"WIDYYYYYYYY!!!" Widy kaget dan terjingkat karena suara Brandon yang menggelegar

"Apaan sih! Ganggu" ucapnya dengan suara serak khas orang bangun tidur

"Sekali lagi lo nonton bokep, gue cincang anu lo!"

---------------------------------❣------------------------------

Ngga nyangka Widy nonton gituan hihihi😂 nakal banget ya! Liar. Si Brandon kok ngga nafsu ya? Dia ngga normal thor?

Normal, tapi masa dia bakal nyabul sahabatnya sendiri? Ngga lucu!

Oiya teman teman jangan lupa vote, komen, dan pollowh ya!

Sekalian deh ig ku, namanya ganti, h3h3h3h3 @bijihsawid_

Sampai jumpa lagi teman teman, siaaaa

#jarang upload ya, kan mau un nih? Tryout juga, so? Aku jarang upload dan harus studyhard. Maklum ya...