Part 2 : Two Kisses

1.1K 121 17
                                        

Happy Reading😘

Jika tatapan seseorang bisa melubangi benda apapun, Christina sangat yakin, tubuhnya sekarang pasti akan penuh dengan lubang.

Bagaimana tidak, sedari tadi Luke terus menatap Christina intens, Christina yang ditatap pun mulai merasa risih, apa ia terlihat sangat aneh saat makan?

Christina mencoba menghiraukannya. Tetapi, ayolah.. siapa yang tidak terganggu oleh pandangan seseorang seperti seakan menelanjangi tubuhmu? Belum lagi ia mendapat tatapan bengis oleh murid kelas hanya karena lelaki ini.

"Bisakah kau berhenti menatapku?" tanya Christina kesal.

"Tidak."

"Apa aku terlihat aneh?"

"Tidak, kau cantik dan harum tubuhmu memabukkan," ucap Luke dengan tatapan bodohnya, seperti remaja yang tengah dimabuk asmara.

Christina menatap Luke aneh, harum tubuhnya memabukkan? Ia bahkan tak punya uang untuk membeli parfum, memang makhluk didepannya ini benar-benar tidak waras!

Christina pun menyentuh dahi Luke, ia mengira, mungkin Luke sakit. Sedangkan Luke yang dahinya disentuh semakin tersenyum konyol yang membuat bulu kuduk Christina begidik ngeri.

"Kau sakit? Tapi tidak panas, dan kenapa kau terus menunjukkan cengiran bodohmu itu?!" kesal Christina.

"Aku jatuh cinta padamu mate," ucap Luke.

"Bodoh!" umpat Christina, ia segera membereskan bekalnya dan segera memasukkan ke dalam tas. Kemudian ia mengambil sebuah buku untuk dibaca dan menutupi seluruh wajahnya.

"Jangan ditutupi, aku ingin melihat wajah cantikmu," ucap Luke menarik buku yang dibaca Christina.

"Kita bahkan berkenalan tiga jam yang lalu, dan kau segila ini? Bodoh!"

"I love you," ucap Luke.

"Crazy!" umpat Christina, ia kembali fokus membaca bukunya.

Luke menarik buku yang menutupi wajah Christina, tanpa di duga, Luke mengecup Christina tepat pada bibirnya.

Tepat pada bibirnya!

'PLAK'

"DASAR GILA!" bentak Christina setelah menampar pipi Luke dan mengusap bibirnya cepat, sialan, bibirnya ternodai!

Percayalah, tangan Christina kini terasa sangat kebas hingga memerah, rasanya seperti menampar batu, sangat keras! Dan ia terlejut karena tamparannya sama sekali tak berdampak pada Luke.

"Bibirmu manis," puji Luke tersenyum.

Tapi senyum Luke tidak bertahan lama, karena seseorang menarik tubuh Luke dan melemparnya kearah papan tulis dengan keras hingga dinding yang ada dibelakangnya ikut retak.

Pelakunya adalah siswa paling dingin dan berpengaruh di Bukares High School,

Darren Lynch.

Seluruh siswa di dalam kelas terkejut, jarak antara bangku paling belakang dengan papan tulis lumayan jauh dan Darren melempar Luke dengan mudah hanya dengan satu tangan? Luar biasa!

"Kau tak apa?" tanya Darren dingin.

"I.. iya."

"Baguslah." ucap Darren kemudian meninggalkan Christina duduk dengan tatapan takut.

"Sebaiknya kau menjauh darinya," peringat Darren pada Luke dan meneruskan langkahnya keluar kelas.

Luke menggertakkan giginya, rasanya memang tidak sakit. Hanya saja, apa yang diinginkan vampir itu sebenarnya?

Two OwnersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang