Part 5 : Different smell

900 99 11
                                    

"Kau bukan manusia." ucap Christina.

Darren terdiam, kemudian Christina melanjutkan perkatannya "Luke juga bukan manusia, apa yang kalian inginkan dariku?"

Ramein ya gengs.. Biar daku makin cemungut ngetiknya ahayy..

Happy Reading 😘

"Kau mate-ku, kau milikku." tegas Darren tajam, auranya mengintimidasi, menggenggam erat tangan Christina posesif, serta kecupan ringan pada dahinya membuat gadis itu tak nyaman.

"Aku.. bukan milik siapapun.." lirih Christina, tubuhnya masih lemas karena kehabisan banyak darah.

Tak lama kemudian pintu UKS terbuka, nampak disana Luke dan Dokter Theresa bersamanya yang membawa dua kantung darah.

Dokter Theresa segera mengambil tindakan cepat untuk segera melakukan transfusi darah pada Christina yang keadaannya sangat memprihatinkan, pucat pasi layaknya mayat hidup.

Sedangkan kedua makhluk immortal yang bermusuhan sejak kakek buyut mereka, saling memberi tatapan intimidasi, kedua aura dominan tersebut saling berpadu, menyelimuti suasana ruangan UKS yang sepi menjadi semakin suram.

Kemudian keduanya saling bertolak muka, mendecih jijik, dan mengalihkan atensi mereka kearah Christina yang ditangani oleh Dokter Theresa.

Sempat-sempatnya Christina merasa terintimidasi oleh tatapan Darren dan Luke padanya di kala dirinya hampir sekarat.

Ayolah, siapa yang akan senang dengan tatapan obsesi dan intimidasi dari dua makhluk yang bukan manusia asli.

Christina tak bodoh, mereka bisa menipu semua orang dengan tingkah misterius dan jenaka, tetapi tidak dengan dirinya.

Keduanya seolah menunjukkan jati diri asli mereka pada Christina, saling berebut meminta sebuah pengakuan, seperti menjadikan dirinya objek taruhan demi memenuhi ambisi dan ego dalam diri.

Kemampuan Luke yang tidak normal seperti murid lainnya dan Darren yang menghisap darah melalui ciuman diantara mereka. Itu telah membuktikan semuanya.

Christina selalu mendengar desas-desus yang beredar di kalangan partner kerja paruh waktunya. Akhir-akhir ini, banyak pelancong penikmat olahraga cross country dinyatakan menghilang secara misterius di Kawasan Hutan Baneasa.

Bukan merupakan hal pertama kali, hanya saja, kali ini terjadi semakin sering hingga pemerintah akhirnya pemerintah ikut turun tangan mencari orang-orang yang hilang serta menutup kawasan wisata dan hotel di sekitar daerah Hutan Beneasa.

Beberapa orang yang percaya pada fiksi fantasi mengatakan, jika itu adalah perbuatan makhluk immortal karena banyaknya cakaran hewan yang masih menjadi perdebatan para detektif dan ahli kehutanan.

Cakarannya terlihat seperti milik serigala, namun serigala hanya memiliki 3 cakar tajam, sedangkan bukti yang mereka temukan terdapat lima cakaran di pohon yang memiliki panjang diatas hewan rata-rata.

Entah Christina harus bersyukur atau mengutuk nasibnya yang begitu sial, yang pasti, ia ingin terbebas dari kedua pria yang selalu memperebutkan dirinya.

Dokter Theresa telah menyelesaikan proses transfusi darah pada Christina, ia segera membereskan peralatannya kemudian pamit dan meninggalkan ketiganya di dalam ruang UKS, tak lupa sebelumnya Dokter Theresa menyarankan Darren dan Luke untuk membelikan susu dan bubur kacang hijau sebagai penambah sel darah merah.

"Kau tak apa?" tanya Luke dan Darren bersamaan, Christina mengernyitkan dahi.

"Kau butuh sesuatu?" tanya keduanya bersamaan, lagi. Christina semakin mengernyitkan dahi hingga kedua alisnya menukik.

Two OwnersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang