Dulu hidupku berwarna.
Banyak orang yang peduli padaku.
Semua orang ingin menjadi temanku.
Sekarang, hidupku benar-benar hitam putih.
Tidak ada lagi yang peduli padaku.
Tidak ada yang mau menjadi temanku.
Dalam hati aku merutuki, mengapa dulu sangat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Btw.. Ada saran manhwaGore gak hehe.. Lagi pengen baca yang adegan bacok-bacokan😭🔫
Maapin kalo gambarnya kurang nyaman, entar aing hapus kalau kalian ga nyaman hehe..
Happy Reading😘 . .
Darren selalu berprinsip, klan dan seluruh anggota keluarga adalah prioritasnya.
Namun, sedikit demi sedikit, dinding prinsip itu mulai hancur kala ia menemukan mate yang selama ini dicarinya.
Ia lebih sering keluar rumah dan rajin ke sekolah, bahkan ia hampir lupa ritual sekte yang harus dijalani setiap dua tahun sekali untuk memperkuat tubuhnya agar kebal dari sinar matahari, beruntung kakaknya Kevin menemukan Darren di depan gang kosan kumuh Christina.
Selama 5 abad lamanya ia berganti pasangan, semua tidak ada yang cocok, dan berakhir menjadi seonggok mayat yang tulang dan dagingnya dijadikan karya seni oleh Darren.
Karena kebiasaannya yang selalu membunuh korban dengan tak wajar, ia menjadi kecanduan dan kegiatan itu telah menjadi rutinitas wajib yang dilakukannya setiap tengah malam.
Kali ini Darren tidak mencari mangsanya, melainkan mangsanya yang mendekati pria itu.
Korbannya kali ini seorang gadis dari salah satu murid di Bucharest Highschool. Entah tingkat berapa, Darren tidak begitu peduli, karena sekarang ia sangat kehausan.
Kedua langkah gadis mungil itu menjejaki jalan setapak becek sebuah gang kecil penuh ke hati-hatian. Suasana sunyi malam nan gelap lorong gang kecil tanpa pencahayaan satu titik pun, membuat nyali gadis itu ciut selama beberapa saat.
Namun, ia menguatkan mentalnya, karena sang pria pujaan hati telah menunggu kehadirannya.
"Da-Darren, apa kau disini? Aku- sudah sampai." gadis itu berujar pelan, terdengar seperti mencicit.