Prechap :
Aku rasa kau harus tau siapa aku yang sebenarnya, mate. Karena aku telah mempersiapkan hadiah khusus untukmu." Darren menyeringai, ia membayangkan ketika Christina melihat ratusan koleksi potret dirinya yang dibingkai dengan tulang dan kulit korbannya.
Happy Reading 😘Aku membenci pekerjaanku.
Memang tak sepatutnya aku membenci pekerjaan yang membantuku bertahan hidup. Walau hampir 5 bulan aku bekerja, tetap saja aku masih belum terbiasa dengan hal pekerjaanku.
Bukan tanpa alasan, aku selalu mendapat perlakukan 'khusus' dari para pengunjung dan Bos-ku sendiri.
Perlu ku jabarkan? Bos-ku itu mesum dan para pelanggan selalu berlaku nakal pada tubuhku, paling sering perlakuan yang kudapat adalah tamparan di pantat dan elusan di paha.
Jika aku tidak terikat dengan peraturan, maka wajah-wajah mesum itu akan aku hajar hingga babak belur.
Tapi aku bersyukur, karena partner kerjaku semuanya baik, ketika Bos dan Pelanggan memperlakukan ku tidak baik, mereka segera memanggil namaku untuk sebuah pekerjaan.
Andai saja semua temanku di sekolah baik seperti mereka, maka hidupku akan jauh lebih bahagia.
"Christine baby, antarkan ini ke meja sembilan."
"Don't call me baby, Sam." aku tertawa kecil, pria yang ku panggil Sammy ikut terkekeh, kemudian ia kembali berkutat dengan dengan adonan kue di oven yang hampir matang.
Akan aku jelaskan, disini Sam sebagai Kepala Juru Masak, dibantu Emily sebagai asistennya. By the way, mereka ini sepasang kekasih.
Lalu ada Elliot sebagai bartender kesayangan pelanggan perempuan, tentu saja, karena wajahnya yang tampan dan racikan kopinya selalu menarik hati para penikmatnya.
Apalagi sifatnya yang playboy, wanita manapun akan jatuh hati dengan segala bujuk rayunya.
Kemudian ada bidadari Chloe yang menduduki meja kasir sebagai singgasananya. Well, dia dijuluki bidadari oleh semua orang karena tutur katanya yang halus dan selalu menjadi tempat curhat serta membantu teman-temannya.
Yang terakhir ada Jared dan Demian. Mereka pramusaji sepertiku, tapi terkadang kami juga membantu tugas Elliot, Sam, Emily, dan Chloe.
"Silahkan menikmati," ujarku ramah. Sebelum aku kembali ke dapur untuk mengambil pesanan, pria yang baru saja aku layani menahan tanganku.
"Kau sangat cantik, boleh aku meminta nomormu?" Ah.. Lagi-lagi pertanyaan yang sama.
"Maaf tuan, saya harus bekerja," tutur ku sopan, tapi tangan pria itu malah mengeratkan genggamannya pada pergelangan tanganku.
Pria itu menyeringai, "Dengan wajah jalang dan derajat rendah sepertimu, apa kau pantas jual mahal pada pria kaya sepertiku?"
Ok, pria ini kelewat batas! Tapi, lagi-lagi aku harus sebisa mungkin menekan ego dan bertutur kata sopan.
"Maaf tuan, tapi saya harus bekerja atau boss akan memecat saya." ujarku se sopan mungkin, ingin sekali tanganku melayangkan tonjokan kearah wajah yang mesum itu.
"Give me your number, lady, and we'll have an erotic night together." ucap pria itu memaksa.
Sialan! Dalam hati aku berdo'a semoga Jared dan Damian cepat kembali dari Rumah Bibi May untuk mengambil persediaan bahan pangan dan membuatku terbebas dari pria bangsat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Two Owners
FantasyDulu hidupku berwarna. Banyak orang yang peduli padaku. Semua orang ingin menjadi temanku. Sekarang, hidupku benar-benar hitam putih. Tidak ada lagi yang peduli padaku. Tidak ada yang mau menjadi temanku. Dalam hati aku merutuki, mengapa dulu sangat...