Aku pun hanya terdiam menyikapinya, setelah beberapa lama melihat lomba yg sangat seruh dia mengajakku untuk menemaninya ke koridor sekolah, tapi disaat itu perutku berbunyi.
Lalu iyya berhenti dan bertanya kepadaku "ternyata kamu lapar yah".akupun menoleh melihat nya dan tertawa malu" Lalu aku berkata nggak kok aku udah makan tadi sebelum kita ke sini. Dia sesekali menoleh dan menertawakanku akupun berkata dalam hati (mengapa perutku berbunyi, aku kan jadi malu).
Tanpa banyak basa-basi iyya pun langsung menarik tanganku dan menuntunku keluar dari sekolah untuk mencari makan.rasa malu yang kurasa karna iyya terus menggandeng tanganku ditengah-tengah keramaian, tapi anehnya iyya tak pernah peduli dengan teguran orang-orang.
Dia bahkan memegangi tanganku sangat-sangat erat, setelah melewati keramaian iyya menyuruhku untuk tunggu sebentar diluar. Tak lama setelah 5 menit berlalu iyya pun keluar dan membawakan ku sebuah paperback yang entah sejak kapan iyya simpan!!!
"Berhenti atau berjuang sekali lagi, jika kau memintaku untuk berhenti maka aku akan meninggalkanmu. tapi jika kau memintaku untuk terus berjuang itu hanya akan sia-sia karna berjuang sendiri itu tdk akan mudah seperti jatuh cinta".
Setelah ia memberiku sebuah paperback, dia lalu kembali ke parkiran dan mengambil motor nya.
Ditengah-tengah perjalan ia memberhentikan motornya dan mengajakku singgah karna sebentar lagi akan terjadi hujan yang cukup deras.
Jujur saja aku sangat tidak enak karna harus merepotkannya beberapa kali . tak lama ditengah perjalanan terdengar suara gemuruh di langit-langit yang berubah warna menjadi kelabu menandakan bahwa hujan sebentar lagi akan turun, tapi anehnya dia tidak sama sekali memberhentikan motornya dan turun untuk mencari tempat teduh.
Andai saja aku tidak menyuruhnya buat berhenti mencari tempat berteduh dikala hujan turun dia pasti sudah basah dan kehujanan. Entah sengaja atau tidak sengaja saat hujan turun begitu deras membasahi jalanan terdengar suara petir yg sangat dahsyat hingga aku refleks memeluk dia, mmm iya aku tuh memang takut banget sama suara petir sejak kecil jadi kayak gini deh jadinya. Tapi dia malah bilang ke aku " Tenang ajah yah aku pasti jagain kamu kok" Hingga ku mematung dan mencoba mengulangi apa yang barusan dia bilang.( " Tenang ajah yah aku pasti jagain kamu kok" Apa ini, kenapa tiba-tiba aku jadi salah tingkah sendiri, ahh nggak mungkin, ngak mungkin aku pasti sedang menghayal).
Lelaki yang sekarang bersamaku bernama devano putra Wijaya yang tak lain adalah orang yang sangat sangat aneh sekaligus memiliki sikap begitu dingin yang pernah kutemukan,mengapa sikapnya tiba-tiba saja selalu berubah kadang menjadi sosok yang ramah dan kadang juga tiba-tiba saja menjadi pria yang dingin. Padahal jika disekolah dia dijuluki laki-laki yang hemat bicara, penampilannya yang rapih dan lumayan keren membuat cewek-cewek disekolah terus mengejar-ngejar nya. Tapi walaupun begitu dia tidak sama sekali mengeluarkan ekspresi di raut wajahnya ketika dipuji ataupun digoda.
"Hy devano loh tambah hari makin ganteng ajah tapi saya masih jomblo ,gue juga mau tanya kenapa sih loh itu dingin banget kalau sama cewek " Celoteh salah satu temannya
"Kamu modus yah" balas devano kepada salah satu temannya
"Guee nggak modus ko gue cuman hetan ajah kan secara loh itu berprestasi banget dan sakah satu siswa kebanggan sekolah kita ,gue mewakili pertanyaan teman kita " Kata salah satu temannya lagi
"Emang kenapa "(Hanya itu kata yg dikeluarkan oleh devano )
Sungguh betapa cueknya dia bukan cuman itu saja devano hampir setiap hari mendapat coklat,bunga,dan serangkaian kata yang ditaruh tepat di loker baju devano .Tapi hal itu tidak ditanggapi oleh devano bahkan coklat dan bunga itu dibuang ke tong sampah . Bayangin ajah betapa banyak cewek yang patah hati karna sifat devano itu yang dingin bangen dan cuek.
Huffft, sungguh dia sangat menyebalkan,jika saja tadi aku memilih untuk pulang sendirian pasti sekarang aku sudah ada dirumah dan tidak disini bersamanya terjebak di satu tempat karena menghindari derasnya air yang jatuh dari langit. Sebenarnya aku sangat menyukai hujan tapi aku tak diperbolehkan menikmati tetesan air hujan itu olehnya.
Entah hal apa yang membuatku bisa bertemu dan mengenal orang seperti dia. Aku juga tak tahu mengapa dia terus mendekatiku padahal aku sudah berusaha menghindar darinya, tapi katanya aku mirip dengan masa lalunya dulu yang telah meninggal sebut saja dia Luna mantan pertama sekaligus masa lalu devano.
Hay guys diem-diem baek sorry yah baru bisa nulis lagi soalnya padat banget kegiatan ku. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yah di kolom komentar dan jangan lupa like yah 🤗🤗🤗😎
