Ciuman yang mendalam serta lumatan yang semakin bergairah dapat di rasakan oleh Seara.
Berkali-kali Christian mengeluarkan suara erangan begitu pula dengan Seara ia mendesah saat jari-jari Christian membelai punggung polosnya.
Christian melepaskan tautan bibirnya saat ia merasakan udara mulai menipis, begitu pula dengan Seara napasnya sudah tersengal-sengal.
Saat ciuman keduanya sudah terlepas Seara menghirup udara sebanyak-banyaknya.
Christian tersenyum melihat Seara yang masih tersengal-sengal. Christian bangun dari duduknya sambil terus menatap Seara.
"Aku sudah buatkan makan siang untukmu, ayo kita ke ruang makan sekarang." Christian mengulurkan tangannya hendak membantu Seara berdiri.
Seara meraih tangan Christian, ia bangun dan berjalan dengan tangan yang di genggam erat oleh Christian.
Selayaknya pria gentleman Christian menarik kursi untuk Seara dan mempersilahkan Seara duduk.
Christian menatap wajah Seara yang saat ini terlihat lucu, karena makan siang yang Christian buatkan adalah makanan kesukaan Seara.
Seara menatap makanan-makanan itu dengan wajah bahagia dan seolah air liurnya akan menetes.
"Makanlah yang banyak."
Seara menganggukan kepalanya dan senyum mengembang dari bibir mungil Seara.
Seara dengan lahap memakan makan siangnya, Seara memang belum makan sejak kemarin malam terlebih karena ada kejadian itu.
"Apa rasanya enak ?" Tanya Christian melihat Seara memakan masakannya dengan sangat lahap.
"Enak ini sangat enak." Kata Seara sambil mengambil udang yang di balut tepung.
"Kau sendiri tidak makan ?" Tanya Seara yang melihat Christian hanya melihatnya makan.
"Tidak aku masih kenyang." Kata Christian yang masih terus menatap Seara.
Seara menatap makanan yang ada di piring Christian yang belum di sentuhnya.
"Apa kau benar tidak mau makan ?" Tanya Seara lagi.
Christian yang menyadari jika Seara yang sedari tadi melihat ke arah piring miliknya pun tersenyum.
"Apa kau mau ?" Tawar Christian menyodorkan piring miliknya.
Mata Seara berbinar melihat Christian memberikan makan siang untuknya, dengan cepat Seara menganggukan kepalanya dan mengambil alih piring yang di berikan padanya.
"Jangan salahkan aku jika nanti kau kelaparan." Kata Seara yang kembali memakan makanan dari piring Christian.
"Tenang saja aku masih kenyang, aku justru kasian dengan cacing-cacing yang ada di perutmu pasti dari tadi mereka sudah kelaparan karena kau belum makan siang."
Seara yang mendengar perkataan Christian hanya mengangkat bahunya dan dia kembali memakan makanan yang ada di hadapannya dengan sangat lahap seperti seseorang yang tidak makan selama 3 hari.
Seara masih makan dengan wajah tersenyum, Seara sangat menikmati makan siangnya itu, semua makanan yang ia makan terasa sangat lezat sekali dan ia pun bahkan sudah hampir memakan habis bagian milik Christian.
Seara yang sambil terus mengunyah makanannya memperhatikan Christian yang tersenyum melihatnya, seketika Seara menghentikan makannya dan tubuhnya membeku.
"Ada apa ?" Tanya Christian yang melihat perubahan raut wajah Seara.
Seara meletakan sendok dan garpu, ia menghentikan acara makannya. Seara menunduk dan menutup matanya dengan sangat rapat dan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is My Brother's Ex (END)
RomanceSEBAGIAN PART SUDAH DI HAPUS DAN AKAN DI PUBLIS ULANG SECARA BERTAHAP DENGAN WAKTU YANG TIDAK DI TENTUKAN. Kisah percintaan yang sangat biasa dan umum penuh gombalan yang bikin baper akut. Seara Geraldine Ingrebrigsten Awalnya aku hanya ingin membu...