Part 7

1.1K 188 39
                                    

Shinhye menyuapi ayahnya dalam diam. Kata-kata pria brengsek itu masih terngiang di kepalanya. Ia bisa merasakan ketulusan dari permintaan maaf itu, namun Shinhye tatap menjauhi pria itu saat ia dengan paksa menarik tangan Jungkook keluar dari ruang rawatnya, meninggalkan Yonghwa di sana sendirian. Sebelum Shinhye keluar dari ruang rawat, ia sempat menatap sekilas pada Yonghwa, melihat kesedihan dan rasa bersalah dari tatapannya. Shinhye juga hampir luluh dengan tatapan itu namun, ia kembali di ingatkan tentang masa lalu yang membuat Shinhye tidak bisa memaafkan pria itu begitu saja.
          
Walau hati merasa kasihan namun Shinhye masih merasa takut dan marah pada Yonghwa. Rasa benci di hatinya pun masih mengembang. Entah kapan ia bisa memaafkan pria itu.
         
"Shin, kau kenapa nak?" Tuan Park menatap anaknya dengan kerutan di dahinya. Setelah Shinhye pulang dari kantornya tadi, wanita itu banyak diam. Seperti ada yang mengganggu pikirannya.
          
Shinhye tersadar, ia menatap ayahnya dengan senyuman yang tampak dipaksakan. "Aku tidak apa-apa, Appa. Hanya sedikit... lelah." Bohong Shinhye. Ia tidak ingin memberitahu pada ayahnya jika ia baru saja bertemu dengan ayah kandung Jungkook. Shinhye tidak ingin ayahnya kembali terkena serangan jantung. Biarlah dirinya menyimpan kebenaran itu seorang diri.
           
"Kalau kau lelah lebih baik kau pulang, Shin. Biar eomma-mu saja yang menjaga appa. Kau cukup istirahat. Jungkook juga sendiriankan di rumah. Pulanglah."
          
"Tapi Appa--"
          
"Tidak apa-apa. Appa baik-baik saja." Tuan Park tersenyum, lalu mengelus tangan Shinhye dengan pelan. Ia tahu Shinhye sedang ada masalah saat ini. Tapi, Tuan Park tidak ingin memaksa Shinhye untuk menceritakan padanya apa yang sedang terjadi. Biarlah putrinya ini menyelesaikan masalahnya sendiri karena Tuan Park yakin Shinhye bisa menyelesaikan masalah itu.
           
Shinhye menghela nafas pasrah, tidak bisa membantah lagi. "Baiklah Appa. Aku pulang dulu, neh." Sebelum pulang, Shinhye menyempatkan diri mencium pipi ayahnya, lalu berjalan ke arah ibunya yang tengah tidur di sofa yang ada di ruangan itu. Ia juga mencium dahi dan pipi ibunya sebelum berbalik lagi pada ayahnya. "Aku pulang dulu, Appa." Shinhye melambaikan tangan sebelum benar-benar keluar dari ruangan VIP itu.

___________

Yonghwa mengusap wajahnya frustasi. Setelah rapat selesai beberapa jam yang lalu, ia langsung keluar dari ruangan tanpa berjabat tangan dengan semua pihak yang ada di dalam sana.
           
Yonghwa marah pada dirinya sendiri. Ia tidak bisa membuat Shinhye memaafkannya. Yonghwa bahkan bisa melihat kemarah dan kebencian di dalam mata wanita itu.
          
"Kau sialan, Jung Yonghwa." Yonghwa mengumpati dirinya sendiri di saat ia hanya sendirian di dalam ruangannya ini. Terus membenturkan kepalanya dengan keras ke arah meja. Ia merasa bingung, mencoba mencari cara agar Shinhye mau memaafkannya.
           
Namun, Yonghwa tiba-tiba berhenti membentur kepalanya. Ia kembali duduk tegak dan menurunkan tangannya untuk membuka laci meja kerjanya. Yonghwa menarik keluar berkas-berkas yang Minhyuk berikan padanya kemarin. Ia membuka berkas itu, kemudian membacanya lagi dengan kerutan di dahinya.
            
Di berkas itu jelas tertulis jika Shinhye belum memiliki suami. Lalu siapa pria muda tadi? Kenapa bisa dia mengatakan jika Shinhye adalah ibunya? Sedangkan di data Shinhye ini menunjukkan jika wanita itu masih single.
           
Tunggu dulu..
           
Anak itu sepertinya juga berusia sekitar tujuh belas tahun-an, Yonghwa sangat yakin akan hal itu. Itu berarti Shinhye hamil anak itu sekitar 18 tahun yang lalu bukan? Dan, seingat Yonghwa, ia juga memperkosa Shinhye 18 tahun yang lalu.

Tunggu, mungkinkah pria muda itu.... anaknya?

Tiba-tiba pemikiran itu memenuhi isi kepala Yonghwa. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri jika itu memang anaknya. Dan juga, pria muda itu sangat mirip dengannya saat Yonghwa masih remaja. Yonghwa yakin 100% akan hal itu.
           
Sebuah senyuman lebar yang jarang ia perlihatkan pada orang-orang di luaran sana perlahan-lahan terbit di bibirnya. Jika benar pria muda itu adalah anaknya, Yonghwa yakin ia bisa membuat anak itu membantunya untuk meminta maaf pada Shinhye. Bila perlu, Jungkook bisa membantu Yonghwa untuk dekat dengan ibunya.
            
Dan jika benar Jungkook adalah anak kandungnya, Yonghwa benar-benar akan bertanggung jawab. Ia akan menikahi Shinhye. Yah, itu benar. Walau belum ada cinta di antara mereka, Yonghwa yakin cinta itu akan tumbuh dengan perlahan nantinya. Atau mungkin cinta itu sudah Yonghwa rasakan terhadap Shinhye saat ia memperkosanya dulu? Awalnya Yonghwa pikir dulu itu hanya rasa tertarik karena obat perangsang yang ia minum, namun sekarang Yonghwa mengetahui jika ia memang sudah jatuh cinta pada Shinhye, karena Yonghwa merasakan sendiri jantungnya berdegup kencang saat berdekatan dengan wanita itu.
         
Ya, Yonghwa memang sudah jatuh cinta pada Shinhye saat kejadian 18 tahun yang lalu. Jika tidak, Yonghwa tidak mungkin mencarinya sampai bertahun-tahun seperti ini. Jika tidak ada rasa cinta itu, mungkin Yonghwa sudah melupakan Shinhye sejak kejadian pemerkosaan itu. Namun lihatlah, ia nekad mengambil foto Shinhye dari rekaman CCTV di club dan menyimpannya.
          
Mungkin, love at first sight itu memang nyata. Yonghwa merasakannya sendiri.
         
Yonghwa dengan cepat mengambil ponselnya, kembali menghubungi detektif pribadi sekaligus temannya. "Minhyuk-ah. Tolong cari data tentang Park Jungkook."
         
"Siapa itu, Hyung?"
         
"Anak Park Shinhye. Aku ingin secepatnya kau mencari data tentang dia."

Forgive Me! (Sudah Terbit) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang