Part 8

1.1K 196 54
                                    

Dua hari setelah kejadian itu, Yonghwa masih tidak merasa tenang karena belum bertemu dengan Shinhye lagi setelah pertemuan di rumah sakit. Ia tiba-tiba merindukan perempuan itu. Benar-benar sangat merindukannya. Yonghwa pun juga sangat merindukan Jungkook, entah kenapa Yonghwa merasa mereka berdua begitu mempengaruhinya setelah pertemuan di lift waktu itu. Yonghwa bahkan tadi malam bermimpi jika ia pergi piknik bersama Shinhye dan Jungkook. Menghabiskan hari libur bersama mereka. Yonghwa berharap mimpi itu menjadi kenyataan. Semoga saja.

Hari ini Yonghwa berencana ingin datang ke rumah sakit untuk menjenguk Tuan Park sekaligus melihat Shinhye di sana. Dan, ia juga ingin bertemu Jungkook. Ingin memastikan apa benar pemuda itu adalah anaknya. Anak yang tidak pernah ia ketahui selama ini.

Setelah meminta Minhyuk mencari data Jungkook beberapa hari yang lalu, pemuda bermata sipit itu mengatakan tidak menemukan datanya. Minhyuk mengatakan ada kemungkinan jika selama ini Jungkook dan Shinhye tidak tinggal di Korea.

Lalu di mana mereka tinggal selama ini? Pantas saja Yonghwa tidak bisa menemukan Shinhye dalam pencariannya di Korea. Karena wanita itu entah pindah kemana. Apa mungkin Shinhye pergi dari Korea karena kejadian pemerkosaan itu?

"Hyung!" Minhyuk berjalan ke arah Yonghwa yang saat ini sudah berada di lobi perusahaannya. Di tangan Minhyuk terdapat buah-buahan yang di bungkus rapi untuk di bawa ke ruang rawat Tuan Park nanti.

"Sudah siap semuanya, 'kan?" Minhyuk mengangguk saat Yonghwa mengambil parcel buah itu dari tangannya sementara tangan yang satunya mencari kunci mobil, "Mobilmu biarkan berada di sini, kau bawa mobilku saja," Yonghwa melempar kunci yang ia cari tadi ke arah Minhyuk, dengan sigap pria manis itu menangkap kuncinya.

Mereka pun berjalan ke arah mobil milik Yonghwa, mobil porsche yang satu-satunya berwarna merah di sana. Minhyuk duduk di bangku pengemudi, sementara Yonghwa memilih duduk di bagian belakang karena di sana tempat paling nyaman untuk ia beristirahat.

Dalam perjalanan ke rumah sakit, tidak ada suara di dalam mobil. Mobil itu menjadi sunyi. Minhyuk sibuk menyetir, sedangkan Yonghwa berusaha berpikir kata-kata apa yang harus ia ucapkan saat sudah tiba di ruangan Tuan Park nanti.

Apa ia harus mengatakan kejujuran pada Tuan dan Nyonya Park jika ia pernah memperkosa Shinhye? Dan tujuan ia ke sana ingin sekaligus meminta maaf akan perbuatannya di masa lalu. Dan juga ingin bertanggung jawab jika terbukti Jungkook adalah anaknya. Yonghwa bahkan sudah siap untuk bertemu kedua orang tuanya untuk membahas masalah ini dan meminta orang tuanya mengatur surat cerai untuk ia dan Hyemi karena Yonghwa sama sekali tidak mencintai wanita itu.

Anggaplah Yonghwa egois dan jahat. Tapi mau bagaimana lagi? Ia sama sekali tidak tertarik dengan Hyemi. Wanita itu hanya akan mengganggu hidupnya. Lagi pula jika ayahnya ingin cucu bukankah Tuan Jung sudah memiliki cucu, bahkan cucunya sudah besar dan siap untuk menduduki kursi direktur selanjutnya setelah Yonghwa. Itu jika benar Jungkook anaknya. Dan Yonghwa sangat berharap memang Jungkook adalah darah dagingnya.

Namun jika Yonghwa mengatakan kebenaran pada Tuan Park, sepertinya itu bukan hal yang baik. Karena itu bukan yang patut untuk di beritahu pada orang tua Shinhye pada saat ini, apalagi di saat ayah Shinhye masih dalam keadaan sakit. Biarkan itu di simpan dulu. Yonghwa juga tidak ingin pria tua itu kembali sakit saat mendengar kata-kata itu nantinya.

Yonghwa hanya cukup mengatakan jika ia hanya ingin menjenguk rekan bisnisnya. Ya, hanya itu.

Sekitar lima belas menit, mobil porsche itu berbelok, memasuki halaman rumah sakit. Minhyuk segera meletakkan mobil di tempat parkir sebelum berbalik ke arah belakang, melihat Yonghwa yang saat ini menatap kosong ke depan. Seperti ada yang sedang dia pikirkan.

Forgive Me! (Sudah Terbit) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang