Part 3

1.2K 211 54
                                    

Dua belas jam sudah berlalu. Pesawat yang di naiki Shinhye, Taecyeon dan Jungkook telah mendarat di Incheon airport. Setelah berdiskusi dengan Shinhye, Taecyeon akhirnya juga ikut kembali ke Korea. Dia sudah meminta izin pada ayah dan ibunya jika ia akan pindah ke Korea dan akan mengurus anak perusahaan yang ada di sana.

Saat ini, Taecyeon tetap menjabat sebagai CEO, namun ia akan mengurus anak perusahaannya yang di Korea, karena ia ingin selalu dekat dengan Shinhye dan Jungkook. Ia tidak bisa tenang jika berpisah dengan mereka berdua, terutama Shinhye. Taecyeon tidak ingin jauh dari wanita itu, karena ia sangat mencintai Shinhye. Sangat. Sudah dari saat ia kembali bertemu Shinhye di London.

"Waa, ini sangat luar biasa." Jungkook menatap takjub pemandangan di depannya. Saat ini mereka sudah berada di dalam taksi dan pemuda itu menatap pemandangan dari kaca taksi itu. Dia melihat begitu banyak bangunan-bangunan megah di depannya. Matanya berbinar menatap bangunan itu. Ini benar-benar indah seperti bayangannya saat di London dulu.

Shinhye tersenyum. Ia mengusap kepala anaknya dengan sayang. Walau Jungkook sudah beranjak dewasa, tapi Shinhye tetap memperlakukan Jungkook seperti anak berusia empat tahun. Ia ingin selalu memanjakan anaknya itu.

"Kita akan pulang ke rumah terlebih dulu sebelum kerumah sakit." Jelas Shinhye. Ia tersenyum saat Jungkook menatap ke arahnya dengan kerutan di dahinya.

"Eomma, boleh aku tetap di rumah saja? Aku sangat lelah." Pemuda itu menatap ibunya dengan puppy eyes
andalannya, yang membuat Shinhye dengan gemas mencubit pipi Jungkook, membuat pemuda itu mengadu kesakitan.

"Kita akan tetap ke rumah sakit. Kita harus melihat harabeoji-mu,  Jungkook-ah." Perintah Shinhye, membuat pemuda itu mengerucutkan bibirnya kesal. Sungguh ia sangat lelah. Penjalanan dari London ke Korea saja memakan waktu berjam-jam, dan sekarang ia harus ikut ibunya ke rumah sakit. Jungkook yakin sebelum sampai di rumah sakit badannya akan remuk.

"Baiklah." Jungkook mengalah dan memilih menyandarkan kepalanya di sandaran kursi taksi. Ia hanya ingin tidur sebentar.

Shinhye menggeleng melihat Jungkook, lalu fokusnya beralih pada Taecyeon yang sedari tadi hanya tersenyum melihat perdebatan ibu dan anak itu.

"Oppa ingin ikut main ke rumah nanti?" Shinhye bertanya pada Taecyeon saat pria itu saat ini melihat ke belakang melalu kaca bagian depan mobil.

"Maaf, Shin. Aku tidak bisa, karena aku harus ke perusahaan terlebih dulu, dan setelah itu aku akan ke rumah pamanku." Ucap Taecyeon menyesal. Ia sejujurnya ingin bermain ke rumah Shinhye, tapi ia harus melihat anak perusahaan miliknya terlebih dulu dan meminta izin pada pamannya agar dirinya bisa tinggal di sana untuk sementara waktu sebelum menemukan tempat tinggal baru.

"Oh.. baiklah!" Shinhye menjawab singkat. Tidak ingin terlalu memaksa Taecyeon untuk ke rumahnya. Shinhye tahu Taecyeon pasti akan sangat sibuk setelah mereka sampai di Korea.

________________

Taksi itu berhenti tepat di depan gerbang rumah Shinhye. Shinhye menatap dari dalam mobil ke arah rumah yang sudah lama ia tinggalkan itu. Shinhye berkaca-kaca saat melihat ke sana. Sungguh, dirinya sangat merindukan rumah tempat dimana ia dilahirkan ini.

Shinhye mengalihkan tatapannya ke arah Jungkook. Pemuda itu masih tertidur cukup nyenyak membuat Shinhye tidak tega membangunkannya. Tapi Shinhye juga tidak mungkin membiarkan Jungkook terus tidur di sana. Mereka harus cepat masuk ke rumah, setelah itu harus ke rumah sakit lagi.

"Jungkook-ah, bangun sayang." Shinhye menggoyangkan bahu Jungkook dengan pelan membuat pemuda itu perlahan membuka matanya.

"Kita sudah sampai, Eomma?" Jungkook bertanya, masih dengan mata mengerjap-ngerjap berusaha memperjelas penglihatannya.

Forgive Me! (Sudah Terbit) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang