^16^

1 0 0
                                        

Pagi hari telah tiba, hari di awali dengan pertengkaran antara qiana dengan kakaknya.

"Ih kakak apaan si"teriak qiana

"Kakak nggak tau lah"kata kak asfi

"Kemarin kan kakak yang pinjem"kata qiana

"Tapi kan udah kakak kembaliin"kata kak asfi santai

"Ih serius ini,qiana ampir telat ni"kata qiana ngotot

"Serius"santai kak asfi

"Kakak"kata qiana

"Ada apa si kok ribut gini,qiana kenapa kamu belum berangkat"kata mamanya

"Ini ma kak asfi ilangin buku baru qiana"kata qiana

"Asfi kembaliin buku qiana"kata mama

"Udah asfi kembaliin tapi qiana nya aja yng pelupa"kata kak asfi

"Kapan kakak ngembaliin orang aku juga nggak liat"kata qiana marah

"Udah ah,qiana kamu berangkat aja dulu ya. Nanti mama yang cari"kata mama

"Ya udah samlekom"ucap salam qiana marah

"Yang ikhlas"jail kakaknya

"Paan si,nyebelin banget"lirih qiana tegas

Qiana berangkat dengan jalan kaki,sambil jalan ia bergumam kesal disepanjang jalan. Sudah bukunya hilang,hampir bel bunyi qiana baru berangkat,jalan kaki pula.

Deru motor terdengar dari belakang qiana yang makin dekat. Motor itu berhenti tepat di samping qiana.

"Sendirian aja ni"kata fathan

"Iya"kata qiana sambil berbalik

"Muka lo kok kusut gitu"kata fathan

"Ish"kesal qiana

"Eh kenapa,gitu amat. Belom makan apa gimana ni"kata fathan cengengesan

"Nggak papa"kata qiana judes

"Ya udah naik,bentar lagi bel bunyi"kata fathan

Tanpa berpikir panjang qiana langsung naik motor fathan,tak seperti biasanya yang kebanyakan cengek.

Nesya,pita,dan claretta sudah ada di depan pintu gerbang menunggu kedatangan qiana untuk memastikan apakah ia berangkat dengan fathan atau tidak.

Ternyata yang nesya lihat fathan dan qiana berangkat bersama,betapa panas nya hati nesya yang melihat kemesraan mereka berdua.

"Dialan bgt si tu cewek"kata nesya

"Sabar nes"ucap pita

"Gimana mau sabar coba,udah jelas jelas kek gini"kata nesya dengan leluasa menggerakan tangannya

"Nggak bis dibiarin ni anak" kata nesya pergi menghampiri qiana dan fathan.

"Makasih ya udah mau anter gue"kata qiana

"Santai aja kali"kata fathan sambil tersenyum

"Heh cewek centil"kata nesya menarik tangan qiana dengan keras

"Ck"decak fathan lirih

"Lo ini nggaka ada kapoknya ya. Udah juga dilabrak,brlum puas"kata nesya

"Tapi kak....."kata qiana terpotong

"Mau lo itu apa si qi,lo nggak usah deketin fathan lagi mulai besok"kata nesya tegas

"Tapi......."kata qiana berhenti di tengah kata

"Bukan qiana yang deketin gue,tapi gue yang deketin qiana"kata fathan

"Tapi fath,lo nggak usah belain....."kata fathan

"Kenapa lo nggak terima"kata fathan

"Seharus nya lo itu belain gue bukan cewek centil ini"kata nesya

"Emang kenapa, gue suka sama qiana dan lo nggak usah berharap kalo gue bakal suka sama lo,karna dihidup gie cuma ada qiana"kata fathan membuat qiana melongo

"Ja-jadi lo....."kata nesya terpotong

"Iya gue suka sama qiana dan nggak suka sama lo"kata fathan

Nesya langsung pergi dengan air mata yang berjatuhan.

"Fath lo apa apaan sih"kata qiana

"Kenapa"kata fathan

"Lo nggak boleh kasar sama cewek,lo bisa kan jelasin secara pelan pelan"kata qiana

"Cewek kaya nesya nggak bisa disabarin qi,dia harus dengan cara kasar"kata fathan

"Ya udah gue ke kelas dulu"kata qiana

Qiana pergi meninggalkan fathan pergi menuju kekelas. Tiba-tiba qiana teringat tentang ucapan fathan tadi,bahwa fathan suka dengannya,langkahnya yang semula kencang menjadi pelan karena teringab ucapan tadi.

Tiba-tiba dari belakang qiana dikagetkan oleh cika,tumben cika tak bersama sekar. Biasanya untuk hal mengagetkan qiana sekar paling keras suaranya.

"Eh"kaget qiana sambil menongok ke arah cika

"Kenapa lo,ngalamun gitu ntar kesambet lo"kata cika

"Nggak kok"kata qiana singkat

"Lo kenapa telat banget,biasanya jam 6.45 lo udah disekolah"kata cika

"Iya ni tadi gue beranyem dulu ama kakak gue"kata qiana

"Oh gitu"ucap cika

"Btw,,sekar mana"tanya qiana

"Sekar nggak berangkat,dia sakit. Kankernya umat lagi"kata cika

"Ya allah kasian banget"kata qiana

"Iya ni,ntar pulang sekolah jengukin yok"kata cika mengajak qiana

"Boleh"jawab qiana

"Tapi lo temenin gue kerumah dulu ya,buat bilanh sama bunda"kata cika

"Siap"jawab qiana sambil hormat kepada cika

Terasa sepi duduk sendirian,apalagi sekarang qiana dan sekar duduk dibelakang pojok,sangat mengerikan mungkin bagi qiana.

Jam pelajaran dimulai,jam pertama sudah diawali dengan pelajaran matematika,setelah itu dilanjut pelajaran fisika,dan jam terakhir diisi diisi dengan ceramah pelajaran paling mengantukkan yaitu pendidikan agama islam.




The First For LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang