^4^

9 0 0
                                    

Pukul 20. 15 Qiana dan mamanya sampai dirumahnya. Mereka habis pergi dari mol. Mereka menghabiskan banyak uang untuk berbelanja.

" Ma rifa kemar dulu ya ma" kata Qiana

"Iya nak" kata mamanya lembut

Qiana pergi kekamarnya. Ia membukak pintu kamar dengan perlahan lahan. Ia merasa sangat capek, tetapi walau capek Qiana hari ini sangat senang karena bisa menghabiskan waktunya dengan mamanya yang ia sayangi.

Qiana duduk di bawah ranjang dengan menduduki karpet merah, qiana besendehan di tempat tidur bagian samping. Sambil memegang handphone. Qiana mendapati panggilan tak terjawab oleh orang yang tak dikenal. Mungkin orang yang menelfon Qiana pernah diberi nama tetapi nomor Qiana diganti. Dan Qiana hanya memberi tahu kepada teman dekatnya serta orang tuanya.

" Siapa ya" tanya Qiana kepada dirinya sendiri

" Gue telfon balik apa gimana ya " gumam Rifa bingung

Tiba tiba saja ada orang yang mengirim wa dengan nomor yang juga tidak di kenal

Gue telfon kok nggak diangkat

Kata dalam wa.

" Ih ini siapa si,gaje banget" kata Qiana geli

Ini siapa ya

Kata Qiana .

Lo masa nggak kenal sama gue si.

Jawabnya geli

" Ih ini siapa si. Hiiiii gaje"  kata Qiana merinding.

Qiana mematikan handphone nya dan meletakkannya di meja. Ia mematikan lampu dan tidur dengan pulas.

°°°


Qiana sudah siap untuk pergi menuntut ilmu. Qiana berpamitan dengan mamanya.

" Mah,Qiana berangkat dulu ya mah. Assalamualaikum" ijin qiana

" Iya, waalaikum salam. Hati hati ya nak" kata mamanya

Kali ini qiana pergi sekolah naik angkot. Tidak seperti biasanya. Qiana mrmbukak pintu depan dengan perlahan. Ia keluar dan menutup kembali pintu depan.

Ia berjalan sekitar 50 km untuk menuju ke jln raya dan menunggu angkot di sana.

Dari tadi qiana menunggu ngkot tetapi tidak ada angkot yang jalan di depannya.

" Kok angkotnya nggak dateng-dateng,biasanya udah pada lewat aja" gumam qiana sambil menengok ke kanan kiri.

Tiba-tiba ada suara deru motor merah di hadapannya. Yang ternyata itu adalah Fathan. Yang mukanya belum dikenali

" Nunggu angkot?" Tanya Fathan

"Hah, i- iya" gagap qiana serta bingung yang ia pasang dimuka cantiknya itu.

" Hmm" senyum sinis Fathan

" Eh Lo siapa si, coba buka tuh helm Lo" kata Rifa sambil membuka helm Fathan

The First For LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang