24

15.8K 948 44
                                    


Pukul sepuluh pagi, Farzan sengaja pulang lebih awal karena ia merasa pekerjaannya hari ini sudah selesai, jadi ia berinisiatif untuk meminta maaf kepada Stella atas perbuatannya beberapa hari terakhir. Dan kini ia sudah ada di depan sekolah Clara.

Bangunan bercat kuning itu tampak lengang dilihat dari luar gerbang, setahunya jam sepuluh itu waktunya anak-anak untuk beristirahat entah itu untuk bermain atau sekadar mengisi perut. Tetapi tidak sampai sepuluh menit ia berada di sana, anak-anak mulai berhamburan keluar kelas bahkan sudah menggendong tas mereka masing-masing, hal itu membuat Farzan sedikit heran, tetapi ia akan menunggu penjelasan dari gadis kecilnya itu.

"Kok udah pulang, Sayang?" tanya Farzan begitu Clara sudah menghampirinya.

"Pulang cepat, Dad, ada rapat guru!" jawab Clara girang, "Mommy mana, Dad?" lanjutnya setelah celingak celinguk tidak menemukan Stella.

Dan pertanyaan itu sukses membuat Farzan terkejut, pasalnya dari tadi ia lupa dengan istrinya itu. Lalu apa yang harus dikatakan?

"Hmmm, mungkin Mommy pulang, Sayang."

"Enggak, Dad, Mommy tadi masih di sini kok, belum lama. Mommy juga bilang kalau mau nungguin Clara sampe pulang."

"Ya sudah, Daddy hubungi Mommy dulu, ya." Farzan mengeluarkan ponsel dari saku celananya, lantas segera menghubungi Stella.

Sudah tiga kali panggilan Farzan diabaikan oleh Stella, dan itu membuat Farzan geram. Sesaat ia teringat dengan GPS yang terpasang di ponsel milik Stella, bahkan ia juga yang mengaktifkannya tanpa sepengetahuan sang pemilik. Bukan Tanpa alasan ia melakukan itu, hanya saja ia takut kejadian kemarin terulang lagi, dan ya sekarang sudah terjadi lagi, Clara ditinggal oleh Stella.

Dari ponselnya, Farzan mengetahui posisi Stella saat ini, sudah ia duga sebelumnya bahwa Stella pasti ada di sana lagi, mau apalagi kalau bukan untuk berbelanja.

Perempuan dan hobinya yang tak pernah Farzan pahami, padahal ia yakin pakaian baru Stella sudah mendominasi setengah dari lemarinya.

"Mommy di mana?" tanya Clara begitu papanya memasukan kembali ponsel ke saku celana bahannya.

"Di mall, Sayang," jawab Farzan jujur membuat wajah Clara sedikit meredup. Gadis kecil itu pikir Stella pergi meninggalkannya seperti waktu itu dan memang benar adanya bahwa Stella kembali meninggalkan Clara.

"Katanya, Mommy mau teraktir kamu makan es krim, susul Mommy, yuk!" lanjut Farzan terpaksa berbohong karena tidak mau membuat Clara sedih.

Wajah Clara yang sedikit muram kini ceria kembali mendengar kabar bahwa mommynya akan menteraktirnya makan es krim, dengan semangat ia menarik lengan Farzan agar segera masuk ke dalam mobil supaya cepat-cepat menemui mommynya.

Saat sampai di mall, Clara berjalan dengan riang, sementara Farzan dengan setia mengikuti gadis kecil itu tidak lupa kepalanya terus menoleh kanan kiri untuk mencari keberadaan istrinya.

Tarikan di lengan serta suara panggilan Clara kepadanya membuat Farzan berhenti melangkah, ia menunduk menatap Clara yang juga berhenti, gadis kecil itu memegang perut dengan kedua tangannya.

"Daddy, Clara laper," rengeknya. "Katanya Mommy mau teraktir Clara makan es krim."

"Iya, Sayang, ini kan kita lagi cari Mommy," ucap Farzan.

"Mommy-nya di telepon aja, Daddy, Clara udah enggak sabar!"

***

Stella sebenarnya benar-benar muak dengan lelaki di depannya, lelaki yang sebenarnya masih mengisi sebagian pikiran dan hatinya, ia ingin membenci, tapi rasanya sungguh sulit. Stella bahkan mau saja ketika lelaki itu menyeretnya dari sekolahan Clara menuju cafe di pusat perbelanjaan tempatnya kini duduk ditemani smoothies stoberi dan cheese cake kesukaannya, lelaki itu benar-benar bisa membuatnya tersanjung dengan perhatian kecil seperti ini juga membuatnya merasa tersakiti secara bersamaan.

Perempuan itu menyeruput minumannya, di bawah tatapan Roy yang terlihat sendu. Harusnya Stella memaki lelaki itu atau bila perlu menyiramkan minuman berwarna merah muda miliknya ke wajah lelaki itu, tapi rasanya ia tak sanggup, tatapan teduh lelaki itu selalu berhasil membuatnya luluh.

Berkali-kali lelaki itu sebenarnya selalu menyakiti hati Stella dan ia selalu memaafkan lelaki itu apabila ia datang dengan wajah laranya.

Sentuhan lembut di tangan kirinya membuat Stella menatap Roy, lelaki itu tampak merasa bersalah entah untuk kesalahan yang mana, perihal ia yang berselingkuh atau ia yang memanfaatkannya untuk mendapatkan mobil dan tempat tinggal.

"Aku minta maaf," ucap lelaki itu.

Suara seraknya mengalun di indra pendengaran Stella, suara yang dulu selalu berbisik memuji atau hanya sekadar mengutarakan gombalan sampah.

Stella tentu terkejut mendengar ucapan Roy, bahkan minuman yang masih tersangkut di tenggorokan membuatnya nyaris tersedak. Mengingat betapa jahatnya lelaki itu beberapa bulan yang lalu, Stella tak pernah sedikit pun membayangkan bahwa Roy akan meminta maaf kepadanya. Dalam bayangannya, Roy pasti kini sedang berbahagia dengan Dita, menggunakan mobil yang ia belikan, berduaan di apartemen, hingga melupakannya.

Ternyata dugaannya salah besar, Roy datang kepadanya untuk meminta maaf, hal yang tak pernah Stella sangka-sangka sebelumnya.

Jika Roy berpikir bahwa usapan tangan lelaki itu di tangannya akan membuatnya luluh seperti hari-hari yang lalu, maka lelaki itu salah besar, penghianatan adalah kesalahan yang tidak akan pernah Stella maafkan.

Stella menarik tangannya dari genggaman Roy, menaruhnya di atas meja sejajar dengan dadanya, menatap lelaki itu dengan enggan.

Stella tak ingin berurusan dengan lelaki itu lagi, mungkin dengan berpura-pura memaafkannya, semuanya akan selesai, ia tak akan bertemu lagi dengannya.

"Gue maafin lo," ujar Stella. "Udah kan?"

Stella tak bisa berlama-lama di tempat ini bersama Roy, selain dirinya yang sudah malas, ia juga harus ke sekolah Clara, menunggui gadis kecilnya selesai belajar dan pulang.

***

Maaf ya aku lama up, aku sama Kak-Ra sama-sama sibuk di dunia nyata. Terus tempatku di sini juga sush sinyal, jadi kita upnya bakalan lama ya, untuk yang udah setia sama cerita ini, Thanks😘😘

Ini hari selasa, besuk lagi gatau bisa update apa enggak hari jum'at. Jadi kita updatenya gabisa tiap minggu juga😊 maaf sekali lagi

With love

Kak-Ra
@nurlatifahoktaviany

Hot Daddy Meet Naughty Girl (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang