Kamu yang waktu itu mungkin merasakan kekesalanku, akhirnya memilih pergi tanpa kabar. Ku biarkan itu menjadi keputusanmu. Bahkan terakhir aku mengucapkan selamat hari raya pun kamu membalasnya dengan amat cuek dan jutek.
Kamu memilih pergi menjauh, hampir satu tahun lamanya. Akun media sosial mu yang aktif hanya bisa ku lihat, lalu ku ketik pesan dengan ragu apa akan dikirim atau tidak. Sampai akhirnya kamu offline. Dan pesanku pun kembali ku hapus.
Satu tahun aku melewati masa-masa seperti itu. Dan entah, biarpun tak sedikit yang hadir. Namun, hanya kepada mu hatiku tertuju. Kamu yang justru cuek dan acuh tak acuh padaku. Kamu yang justru memilih pergi meninggalkanku disini sendiri. Dan kamu, yang entah aku pun tak yakin apakah memiliki rasa yang sama dengan ku atau tidak.
LDR...?? Apa ini LDR..?? Ah, ku rasa bukan. LDR hanya bagi mereka yang pacaran jarak jauh, sudah nikah tapi harus terpisah karena hal tertentu. Ya, intinya bagi mereka yang punya hubungan. Sedangkan aku kan tidak punya hubungan apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Sholeh
Teen FictionAku menulis semua rindu ini berdasarkan pengalaman ku. Aku jelaskan jarak dan waktu yang acapkali menjadi benalu untuk rinduku. Mungkin hal ini akan berbeda dengan rindu mu. Tapi percayalah, biarkan ini menjadi tulisan ku. saksi bisu atas kerinduan...