5

1K 132 4
                                    

Dalam kamar bernuansa putih Gading, yeoja dan namja asik berpelukan

"oppa, besok aku harus pergi ke Paris " namja itu melepaskan pelukannya menatap manik hitam yeoja nya

" wae? "tanya namja itu

" aku harus menyiapkan acara pembukaan cabang butik baruku disana sekaligus ada festival busana yang harus ku hadiri" jawab Jennie kembali memeluk Jongin

Sedangkan di lantai atas suzy masih memikirkan hidup pahit nya ditambah tugas rumah sakit yang harus selesai besok

"satu masalah belum selesai, datang lagi yang lain "suzy mendengus jengkel

Drt... Drt...

" yeoboseo"

".... "

" araseo aku akan segera kesana "

"..."

Suzy langsung beranjak turun dari ranjang King size nya dan menyambar jas dokternya yang tergantung di lemari pakaian

"eonnie "suzy menoleh ke arah suara

" kau mau kemana? "melihat Jennie menyeret tas koper pinknya

" aku akan ada urusan penting di Paris, kalau kau eonnie? "suzy melirik jam tangannya

" oh miane, aku ada operasi mendadak jadi aku harus pergi sekarang. Anyeong Jennie ya" suzy berlari menuju mobil nya

***
Dalam ruangan operasi ada sedikit kendala yakni tangan suzy tergores pisau bedah, jadi suzy harus membersihkan lukanya dan mensterilkan pisau operasi itu lagi
Saat suzy duduk dibangku taman seorang diri, tanpa sengaja myungsoo lewat dan mendapati tangan suzy diperban

"oh, suzy ah kau kenapa? Apa ini sakit? "memegang tangan suzy yang diperban

" aniyo, aku tak apa jadi kau jangan berlebihan " suzy menarik tangannya dari genggaman myungsoo

" suzy ah ku mohon padamu bukanlah pintu hati mu untuk ku "myungsoo meminta hingga berlutut

" myungsoo ssi ku mohon jangan begini kau membuatku tak enek " mengangkat bahu myungsoo dan mendudukan myungsoo disebelah nya

" miane, myungsoo ssi aku tak bisa"
Tolak suzy akan perilaku myungsoo padanya

"baiklah tapi izinkan aku untuk menjadi pelindung mu"menatap mata indah suzy dengan wajah sayu

"terserah jika itu keinginan mu" senyuman mengembang di bibir myungsoo

"gomawo suzy ah, gomawo " myungsoo menggenggam tangan suzy dengan kedua tangannya

***
Di ruangan mewah pria paruh baya yang tak lain adalah ayah Jongin, tn. Kim berjalan bolak balik memikirkan sesuatu

'apakah mereka sudah melakukannya? apa mereka belum melakukannya? Jika belum pasti karena ada istri pertama Jongin, Tapi tadi Jennie baru berangkat ke Paris, berarti di rumah tinggal 3 orang aku, Jongin dan Suzy. apa aku harus memberikan ramuan itu? Baiklah aku akan memberikan nya malam ini' batin tn. Kim
"aku akan menelepon nya" tn. Kim mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja

"... "

" Jongin hari ini kau akan pulang sore kan? " tanya tn. Kim pada putranya

"..."

"ada sesuatu yang ingin ku bicarakan sambil makan malam bersama "jawab tn. Kim saat mendapatkan pertanyaan dari Jongin

"..."

Tn. Kim menutup sambungan telepon nya dan beralih menelepon menantu keduanya

"... "

" suzy ah, hari ini kau akan pulang sore kan? "

"..."

"baiklah cepat pulang ada yang ingin ku sampaikan saat makan malam nanti "

"..."

Telepon ditutup oleh tn. Kim lagi

"akhirnya rencana ini akan dimulai "tn. Kim bermonolog sendiri

***
Di ruang makan mereka menikmati makanan seperti biasanya tapi tanpa kehadiran Jennie

" suzy ah kenapa tangan mu diperban? "tanya tn. Kim kepada menantunya sewaktu melihat tangan suzy diperban, Jongin hanya melihat nya sebentar

" tak ada yang perlu dikhawatirkan abeonim, hanya tergores Biasa " jawab suzy tersenyum kikuk

" ada yang akan appa sampaikan "tn.Kim mengawali pembicaraan

" emm"ucap Jongin sambil mengunyah makanan Di mulutnya

"karena Jennie tidak ada, apalagi kalian adalah suami istri sepatutnya kalian tinggal sekamar "ucap tn. Kim yang membuat Jongin dan Suzy tersedak makanan

" apa maksudmu appa? "tanya Jongin setelah meneguk air digelas miliknya

" kalian suami istri kau lupa? " tekan tn. Kim

" aku tidak mau appa" tolak Jongin

"Jangan membuat Eomma mu yang tenang disurga menangis Jongin, karena kau tak bisa adil pada istri-istrimu" alasan tn. Kim

"kau yang memintaku menikah appa" Jongin mengelak dari alasan yang diberikan padanya

"bukan aku tapi Eomma mu, yang menginginkan cucu " jujur tn. Kim sewaktu istrinya hidup

Suzy hanya diam mendengar perdebatan appa dan anaknya

" terserahmu appa" Jongin meninggalkan ruang makan menuju kamarnya dan suzy, tn.Kim tersenyum menang

***
Di balik selimut putih tebal itu kedua namja dan yeoja itu merasa panas dan gusar padahal ac ruangan itu menyala, seperti ada yang aneh mengalir didalam tubuh mereka

Posisi mereka sangat jauh dan membelakangi satu sama lain, tiba tiba Jongin membalikkan badan menghadap suzy

"maafkan aku suzy ssi aku tak sanggup menahan nya, ada gejolak aneh dalam diriku" Jongin menindih tubuh suzy saat tak mampu menahan gairah tersebut

"euhh.. Aku juga Jongin ssi ada yang salah dalam diriku" suzy memejamkan matanya saat tangan dan bibir Jongin menjelajahinya hingga menciptakan tanda kepemilikan di sekujur tubuh suzy

"aku sudah tidak sanggup lagi suzy ssi " ungkap Jongin

" eunghh emm.... Jongin ssi" suzy mendesah Nama Jongin dan menahan rasa sakitnya, ini kedua kalinya mereka melakukan nya

"apa aku terlalu menyakitimu? "tanya Jongin saat suzy memejamkan matanya di bawah tubuh Jongin

" aniyo, lanjutkan saja" suzy membuka matanya dan menutupnya kembali, mencoba menikmati setiap hal yang Jongin berikan

'miane chagi' batin Jongin menyesali perbuatannya pada Jennie

Sebenarnya dalang dibalik semua ini adalah tn. Kim, ia mencampurkan ramuan obat kedalam makanan suzy dan Jongin agar ia cepat di beri cucu yang comel

Awalnya mereka bersikeras untuk menahan gairah itu, tapi karena obat yang bercampur makanan itu mereka tidak bisa menahannya










Mohon dukungannya lewat like dan comment maaf jika ada hal tak senonoh untuk kalian....aku menyayangi kalian 😘😘😘😘

Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang