8

1K 118 17
                                    

Senyum Daniel mengembang melihat namja yang mengambil cuti itu sudah mulai bekerja

"Annyeong Hyung" senyuman itu pudar dikala yang disapa hanya melenggang melewatinya tanpa melihat kearahnya

Daniel bingung melihat tingkah laku Jong-in yang berbeda, tak seperti biasanya Jong-in biasanya selalu tersenyum saat Daniel menyapa nya

"Ada apa dengan nya ?" guman Daniel pada dirinya sendiri

"Mungkin karena terlalu lama mengambil cuti kerja" jawabnya sendiri dengan mengendikan bahunya

Waktu telah cepat berlalu sekarang jam makan siang, Daniel dikejutkan oleh seorang yeoja yang datang ditempat kerjanya

Ia menghampiri yeoja itu dengan perasaan gembira yang melanda mood-nya

"Anyeong zy-ah "

"Oh....oppa. anyeong(Suzy melambaikan tangannya)kau bekerja di sini oppa?" Tanya Suzy kala melihat namja itu di perusahaan suaminya

"Ne, ada keperluan apa kau datang ke sini?"

"Aku.."Suzy menunjuk ke arah dirinya sendiri, Daniel mengangguk

"Aku ada urusan dengan Jong-in, oppa kau tau dimana ruangan nya?"

" Ada apa ?" Tanya Daniel penasaran

"Rahasia"Suzy berbisik layaknya anak kecil yang menggoda, Daniel mempoutkan bibir atas jawaban Suzy

"Itu apa yang kau bawa?"menunjuk ke arah bungkusan yang dibawa Suzy,sang pemilik pun mengikuti arah yang ditunjuk oleh lawan bicaranya

"Makanan"

"Untuk?"

"Seseorang"

"Bukan untukku ya.." ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Bukan.., ayolah oppa antar aku"rengek Suzy yang dibalas dengusan malas Daniel

Daniel dan Suzy langsung berjalan menuju ruangan Jong-in di lantai 40, saat tiba di depan ruangan Jong-in , Daniel pamit untuk menyiapkan rapat yang akan dimulai 30 menit dari sekarang

Tok...tok...tok...

Jong-in tak merespon karena ia lebih memilih untuk memperhatikan tumpukan lembaran berkasnya tanpa disadari pintu yang menghubungkan antara ruangan Jong-in terbuka, ia terkejut dengan siapa yang mengunjunginya

"Kau.."

"Wae?apa aku tak boleh datang kesini? baiklah jika tak boleh, aku pulang"Suzy berbalik melangkahkan kakinya keluar tapi sebelum sampai pintu Jong-in menahan pergelangan tangan suzy

"Aku senang kau datang, tapi untuk apa?"

"Aku membawa makan siang untuk mu"

"Bagaimana kau bisa tau ruangan ku"

"Daniel Oppa yang menunjukkan nya padaku, dia mengantarkan sampai depan pintu itu" Suzy menunjuk pintu ruangan tempat ia masuk

"Daniel?"Suzy mengangguk dengan seulas senyum merekah dibibir nya

"Dan kau memanggil nya ... oppa, Daniel Oppa. Eoh, sedangkan kau memanggilku Jong-in-ah , siapa sebenarnya suamimu?"

"Eoh kau cemburu dengan itu"

"..." Tak ada jawaban dari jongin

"Sudahlah, sebenarnya siapa yang hamil?kenapa kau akhir-akhir ini sensitif sekali"

"..."masih tak ada jawaban Suzy
langsung mengecup bibir Jong-in, Jong-in terkejut dengan sikap Suzy ,ia menyambutnya dengan senang hati

Tok...tok..tok..

Mereka berdua menjauhkan diri satu sama lain, ternyata yang datang adalah Daniel

" Hyung, ini berkas yang harus kau tanda tangan ni" Daniel memberikan kertas itu pada Jong-in

Jong-in jengah dengan Daniel yang tersenyum pada istrinya itu, lalu ia dengan seulas senyum smirk nya menarik pinggang Suzy dan memeluknya, Daniel terkejut melihat

"Jong-in-ah apa yang kau lakukan eoh"Suzy berkata saat tak enak melihat Daniel terkejut dengan apa yang dilakukan Jong-in padanya

"Wae, kau kan istriku?" Melirik Daniel sekilas untuk mengetahui reaksinya, ternyata benar Daniel sangat terkejut

"Oh ya Daniel-ah, perkenalkan dia istriku, istri kedua ... tapi sekarang hanya dia istriku dan aku tak akan membiarkan orang lain merebutnya dari ku"

"Miane oppa, akhir akhir ini tingkah nya sangat manja"sambil mencubit pinggang Jong-in dan yang dicubit hanya meringis menahan sakit. Daniel hanya tersenyum kikuk di hadapan sepasang sejoli itu

***
Suzy dan Jong-in berdebat dengan masalah pekerjaan Suzy, Jong-in menginginkan Suzy untuk keluar tapi Suzy menolak nya keras

"Andweyo, aku tidak mau keluar"teriak Suzy menggema di bilik kamar mereka

" Kau harus istirahat,kau tidak boleh terlalu lelah"nasehat Jong-in tidak digubris oleh Suzy

"Hiks...hiks...kau jahat hikss..."melihat perubahan mood Suzy, Jongin menghela napas panjang, ia memeluk Suzy dan mengecup puncak kepala istrinya itu

"Aku tidak mau keluar hiks... Sejak kecil aku selalu berusaha hiks..agar dapat bekerja di sana hikss..kau jahat..aku membencimu"

"Uljima, baiklah aku tak akan menyuruh mu berhenti tapi kau jangan sampai lelah dan saat perutmu membesar ambillah cuti, mengerti" Suzy mendongak menatap wajah Jong-in, ia menghapus air matanya dan mulai tersenyum

"Gomawo Jong-in-ah...ah ne maksud ku chagi"Suzy mengecup bibir Jong-in, sudut bibir Jong-in tertarik ke atas

"Coba kau ulangi, yang baru saja kau katakan!"ucap Jong-in memastikan

"Sirheo" karena pipi Suzy sudah seperti kepiting rebus,ia membalikan badannya dan meninggalkan Jong ini tapi tangan Jongin menarik Suzy untuk kembali ke pelukan nya

"Ayolah katakan sekali lagi,aku mau mendengarkannya" jongin memelas, Suzy menutup warna merah di pipinya dan mengulangi perkataan nya

"Chagi " Suzy yang sudah tak sanggup menahan malu melarikan diri dari hadapan suaminya. Hal itu membuat Jong-in senang, ia tak pernah merasakan bahagia seperti ini meskipun bersama mantan istrinya,Jennie.

***
Suasana tempat kerja Suzy alias rumah sakit itu sangat riuh dengan berita Suzy sudah menikah dan sedang mengandung apa lagi Jisoo merasa kecewa karena tidak diberitahu tapi ia sangat senang melihat sahabatnya bahagia dan sebentar lagi ia akan menjadi imo(bibi)

"Kau menyebalkan Bae Suzy... maksudku Kim Suzy. Setelah ini kau harus mentraktirku, baru aku akan memaafkan mu"

"Baiklah aku akan mentraktirmu, tapi kau jangan makan terlalu banyak"

"Waeyo? Suamimu kan kaya. Tuan siapa?oh ya tuan Kim Jongin yang terhormat"

"Ishhh, memang tapi aku tak ingin merepotkan nya"

"Arraseo arraseo"

Di belakang mereka tanpa disadari seorang namja merasa kecewa dan sangat sangat terluka, padahal namja itu terus mengejar Suzy dari bangku SMA

"Kenapa kau tak menungguku? Aku selalu berusaha agar kau mau melihat ku, melihat cinta tulus ku, bae... Suzy.." namja yang bernama Myung-soo itu menitikan air matanya

***












Terimakasih atas dukungan kalian semua, maaf akhir akhir ini author nya sibuk buat ngerjain tugas sekolah. Tapi akan tetap aku usahakan yang terbaik untuk kalian .... Fighting
Like ya ^_^

Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang