Jongin mengeluarkan ponselnya yang berdering dari saku celananya dan menggeser tombol hijau
"Yeoboseo, nuguya?"
"..."
"SULLI"
"..."
"Jangan lakukan itu padanya"
"...."
"Dia masih sangat kecil Sulli ya"
"..."
"Tapi aku tidak menyakitinya"
"..."
"Miane, jongmal Miane....jangan menyakitinya"
"..."
"Baiklah aku akan menemui mu dan... membawa nya kembali padaku"
Telepon itu di putuskan sepihak oleh orang yang diseberang sana
Bughh
Tubuh Jongin luruh ke lantai tapi ia langsung sadar dan bangkit mengambil kunci mobil yang ada di atas nakas samping ranjang Suzy
Grebb
Jongin menghentikan langkahnya saat tangan sang istri menggenggam nya
"Oppa ... Apa dia baik baik saja?apa dia akan pulang?...aku ingin menggendong dan menciumnya....hikss"Jongin melepaskan tangan istrinya dan menggenggam, mengecup punggung tangan lemah itu
"Ku mohon, aku seorang ibu sekarang. Tak ada seorang ibu yang akan membiarkan anaknya menangis" Jongin tercekat dengan perkataan istrinya, lalu ia hanya mengangguk dengan senyum simpul yang tipis
***
Jongin memasuki sebuah gedung tua dengan memapah Suzy yang masih lemah
Krekkk(suara pintu besi berkarat dibuka begitu saja oleh Jongin) "Ahhh"
"Aku sudah melarang mu ikut ...kau sangat keras kepala. Biar aku yang membawa nya pulang...yeobo"
"Ani, aku tetap akan menemui nya... aku ingin mencakar orang yang berani mengambil anakku"emosi Suzy meluap tapi bagi Jongin itu adalah suatu hal yang lucu
"Kau...masih lemah, berhenti lah bermain main, bagaimanapun kau masih lemah, lagi pula apa bisa kau mengeluarkan tenaga mu untuk mencakar nya? "
"Sudahlah,aku tak main main, ini naluri seorang ibu, kau diam saja"
"Ishhh"
Prokkkprokkkprokkk
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.