11

915 106 14
                                    

Drtttt....drtttt.....

Jongin mengeluarkan ponselnya yang berdering dari saku celananya dan menggeser tombol hijau

"Yeoboseo, nuguya?"

"..."

"SULLI"

"..."

"Jangan lakukan itu padanya"

"...."

"Dia masih sangat kecil Sulli ya"

"..."

"Tapi aku tidak menyakitinya"

"..."

"Miane, jongmal Miane....jangan menyakitinya"

"..."

"Baiklah aku akan menemui mu dan... membawa nya kembali padaku"

Telepon itu di putuskan sepihak oleh orang yang diseberang sana

Bughh

Tubuh Jongin luruh ke lantai tapi ia langsung sadar dan bangkit mengambil kunci mobil yang ada di atas nakas samping ranjang Suzy

Grebb

Jongin menghentikan langkahnya saat tangan sang istri menggenggam nya

"Oppa ... Apa dia baik baik saja?apa dia akan pulang?...aku ingin menggendong dan menciumnya....hikss"Jongin melepaskan tangan istrinya dan menggenggam, mengecup punggung tangan lemah itu

"Aku akan menjemputnya, kau jangan khawatir" Jongin beralih mengusap rambut Suzy

"Aku ikut oppa"

"Andwe" tolak Jong-in dengan nada sedikit tinggi

"Ku mohon, aku seorang ibu sekarang. Tak ada seorang ibu yang akan membiarkan anaknya menangis" Jongin tercekat dengan perkataan istrinya, lalu ia hanya mengangguk dengan senyum simpul yang tipis

***

Jongin memasuki sebuah gedung tua dengan memapah Suzy yang masih lemah

Krekkk(suara pintu besi berkarat dibuka begitu saja oleh Jongin)
"Ahhh"

"Aku sudah melarang mu ikut ...kau sangat keras kepala. Biar aku yang membawa nya pulang...yeobo"

"Ani, aku tetap akan menemui nya... aku ingin mencakar orang yang berani mengambil anakku"emosi Suzy meluap tapi bagi Jongin itu adalah suatu hal yang lucu

"Kau...masih lemah, berhenti lah bermain main, bagaimanapun kau masih lemah, lagi pula apa bisa kau mengeluarkan tenaga mu untuk mencakar nya? "

"Sudahlah,aku tak main main, ini naluri seorang ibu, kau diam saja"

"Ishhh"

Prokkk prokkk prokkk

Prokkk prokkk prokkk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang