Saat itu disana hanya ada mereka dan tidak ada siswa lain, Eliza dengan percaya dirinya memelintir tangan Katya yang mengganggunya, semua tercengang dengan sikap Eliza yang telah berubah terutama Nafa. Nafa yang tidak terima langsung ingin menjabaknya tapi sekali lagi Eliza menangkisnya Nafa."lo udah berani ya sama kita, mau sok jagoan lo!!" Nafa meremehkan Eliza yang sudah berani melawannya.
Eliza dengan tegas mengatakan pada Nafa bahwa ia tak takut apapun, apa lagi pada Nafa dan Katya. Dia mendorong badan Nafa sampai memojokannya, Eliza mengatakan bahwa dia tak takut dengan apa pun termasuk ancaman dari mereka.
Seketika itu Eliza berlalu pergi mengajak Zasya dan Avis, mereka meneruskan jalan hingga didepan kelas Zasya berkata bahwa Eliza tadi sangat keren, Avis berkata Eliza berubah bukan hanya penampilan saja tapi dia juga berubah menjadi sangat berani, Eliza hanya bisa tersenyum dan menganggap ini biasa.
Saat pulang sekolah Eliza berjalan menuju tempat dimana dia terjatuh Dan dia mencoba mengingat apa yang sebenarnya terjadi, sambil melamun. Tiba-tiba Jeff menghampirinya
"Eliza, kamu udah sembuh? Aku khawatir sama kamu!" Sapa Jeff sambil ingin memeluk Eliza.
"Emm.. siapa ya?" Tanya Eliza menghindari pelukan Jeff
"Eliza kamu lupa aku? Ini aku Jeff, Jeffin"
"Sorry, gue masih pemulihan, ingatan gue belum balik" jelasnya.
Jeff kaget dengan gaya bicara Eliza yang tak seperti biasanya. Lalu ia bercerita tentang apa yang dilakukan Eliza dulu, sebelum peristiwa itu.
"El, maafin aku! Waktu itu aku nggak bisa apa-apa"
" Memangnya lo ngapain? Sorry banget, masih belum bisa ingat" jawab Eliza
"emmm,, mau pulang bareng??" Tanya Jeff,
" sorry, gue pulang sendiri aja" Eliza pun pulang dan meninggalkan Jeff.
Jeff bingung dengan sikap Eliza yang sangat berubah, biasanya Eliza akan malu jika bertatapan dengannya atau gugup jika berbicara. Namun perilakunya yang seperti itu membuat Jeff heran, Eliza yang sekarang tak lagi malu menatap mata Jeff Gaya bicaranya berubah yang tadinya lembut menjadi sedikit kasar. Jeff berpikir jika itu mungkin hanya efek pemulihan ingatannya.
Sesampainya di rumah Eliza langsung disambut oleh orang tuanya, telah terhidang makanan lezat di atas meja.
"Eliza, sini makan dulu!!" Seru Mamanya mempersiapkan tempat makanan, Eliza pun makan bersama orang tuanya.
"Eliza gimana tadi di sekolah, semuanya baik-baik kan? Lalu nggak ada yang berani bully kamu lagikan? Kamu ceritalah sama Papa biar nanti Papa datang untuk balas mereka, jangan pendam luka sendiri" wejangan kecil dari Papa kepada Eliza
" iya Pa, Eliza juga masih belum ingat semuanya jadi sejauh ini masih ok"
Sore itu Eliza sangat bahagia karena bisa makan satu meja dengan kedua orang tuanya, Seperti ia lama tak merasakannya.
"Ma, Pa. Eliza kok, rasanya seneng bisa makan sekeluarga gini, Eliza ngrasa lama baget nggak makan satu meja bareng Mama sama Papa" cerita Eliza
" hahaha, pastilah lama. Kamu baru sembuh beberapa Hari inikan?" Jawab Papa.
~~~~~
Esok harinya, Jeff sudah berada di depan rumah Eliza dengan motor sportnya berniat untuk menjeput Eliza,
"El!!" Seru Jeff.
Eliza keluar rumah Dan menghampirinya Jeff, "lho, Jeff. Ngapain pagi-pagi udah di sini?" Tanya Eliza,
"Ya jemput kamu lah" jawab Jeff semangat,
" seharusnya lo langsung aja ke sekolah, nggak usah repot-repot jemput gue" kata Eliza sedikit tegas. Mau tidak mau Eliza berangkat bersama Jeff, karena kasihan Jeff sudah capek-capek datang Elizanya tidak mau.
Setelah sampai parkiran sekolah, Nafa melihat Eliza yang sedang berboncengan dengan Jeff, langsung menghampirinya.
"Jeff!! Kamu apa-apaan sih kamu masih pacar aku, kamu kok gitu sih, ini pasti gara-gara dia nih godain Jeff mulu" sambil menunjuk-nunjuk Eliza
" emm sorry kalo kalian lagi Ada masalah gue nggak ikut, sorry" Eliza berlalu tapi langkahnya ditahan oleh Katya
" urusan lo banyak sama kita dan lo nggak boleh kabur",
" eh kalian apaan sih Eliza nggak akan terlibat, dan lo Naf, Kita, udah selesai semenjak lo nggak akui kesalahan lo" jelas Jeff sambil menggandeng Eliza menuju kelas.
"Jeff ada masalah apa sih sama Nafa? Beresin dulu biar nggak ada salah paham" Eliza masuk kelas meninggalkan Jeff di luar.
Saat berada di kelas Eliza berpikir apa yang pernah terjadi dulu, yang melibatkan dirinya dan Jeff, apa dulu dia dan Jeff pernah ada hubungan? Saat Eliza terdiam di bangkunya Zasya dan Avis menghampirinya
"hai El, besok kamu ikut ekskulkan?" Tanya Avis,
"ha, oh iya, besok ya" jawab Eliza kaget,
" lagi mikirin apa sih El? Kok dari tadi bengong aja" kata Zasya,
"emm enggak kok. Nggak ada".
~~~~~
Keesokan harinya, Zasya sudah berdiri di halte bus menunggu Eliza dan Avis, mereka bertiga berangkat bersama naik bus ke sekolah.
"El, are you okay?" Kata Avis memastikan Eliza baik-baik saja dihari pertama mengikuti ekskul setelah kejadian itu
" ya, I'm okay."
Sesampainya di sekolah mereka bertiga berjalan menuju ruang musik melewati lapangan, terlihat Jeff dan tim basketnya yang sedang melakukannya pemanasan, ada juga Nafa yang sedang bersiap dengan baju cheersnya. Jeff melihat Eliza dan melambaikan tangannya pada Eliza, tapi Eliza hanya melihat sekilas dan berjalan cepat meninggalkan Zasya dan Avis,
" El tunggu, kok cepet-cepet gitu sih, mulainya masih lama kali, nggak bakalan telat juga" oceh Zasya mengejar Eliza.
" Emm aku tahu pasti tadi kamu malukan ada Jeff" ejek Avis pada Eliza,
" apaan sih, enggak. Cuma nggak mau aja berurusan sama Nafa" beberapa menit kemudian ekskul dimulai.
Seperti biasa ekskul dimulai dengan perwakilan siswa memainkan alat musik di depan dan sekarang giliran Eliza
"Eliza, Hari ini giliran kamu. Ayo maju dan mainkan salah satu alat musik di depan" kata guru musik, saat Eliza di depan ia bingung harus memilih yang mana akhirnya ia memilih gitar dan memainkannya secara lincah.
Saat ia memainkannya di depan, semua siswa yang ada di sana terkejut, sebelumnya Eliza Tak pernah bermain gitar dengan lincah seperti itu, ia pun masih mempelajarinya.
"Ok, baik Eliza. Beri tepuk tangan pada Eliza" kata guru musik memberi apresiasi pada Eliza
" Eliza, kamu pasti sudah mempelajari gitar dengan keras ya? Terakhir pertemuan dengan saya kamu masih kaku kan bermain gitar? Saya salut sama kamu. Kalau boleh juga maukah kamu bermain sekali lagi ? Tapi kali ini bermain piano. Choral Fantasy in C minor by Beethoven yang sudah kamu pelajari".
Saat Eliza duduk di depan piano, ia merasaakan kelu pada tangannya seolah ia tak tahu cara memainkan piano, ia melihat teman-temannya yang sudah menantinya bermain.
"maaf pak, saya nggak ingat cara bermain piano"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Aku adalah Dia
Teen FictionSemuanya berubah setelah peristiwa itu. Eliza, dikenal sebagai siswi yang rajin pandai dan cerdas suka mengikuti kegiatan ekskul apalagi yang berhubungan dengan musik, Eliza adalah sosok yang lemah lembut lebih sering diam, Eliza sangat disayang ole...