BAB 5: CURIOUS

23 7 0
                                    

Semua tak menyangka apa yang saat ini terjadi, mereka sangat terkejut saat Eliza memainkan gitar dengan sangat indah, padahal sebelumnya ia masih mempelajarinya dan belum terlalu lancar. Semua lebih terkejut ketika Eliza gugup saat akan memainkan piano, sebelumnya Eliza sangat senang jika diminta memainkan piano tapi saat ini ia malah berkata tak bisa memainkannya.

" Maaf pak, saya nggak ingat cara bermain piano" kata Eliza.

Sejenak kelas hening tanpa suara,
" emm,, saya mengerti. Bukannya Eliza masih dalam pemulihan ingatannya Kan? Mungkin memori tentang piano juga masih hilang. Saya mengerti" jelas guru musik mencairkan suasana,

" tapi pak, kenapa Eliza bisa lancar memainkan gitar?" Tanya salah satu siswa,

" dalam kasus amnesia seperti ini bisa saja terjadi, sesuatu yang belum kita kuasai atau sedang Kita pelajari malah menjadi keahlian kita dan yang sebelumnya kita kuasai dapat terlupakan sementara, apalagi Eliza sempat koma bukan? Ini wajar dan sifatnya juga sementara, tenang saja, semua akan baik-baik saja"

Selepas ekskul usai mereka bertiga duduk terdiam di pinggir lapangan, mereka yang terdiam membeku tanpa obrolan sedikitpun. Sambil menyaksikan pertandingan basket antara tim sekolah Zasya membuatku pembicaraan

"El, kamu baik-baik aja Kan?" Tanya Zasya,

"iya" jawab Eliza singkat,

" tadi kamu baik-baik aja kan, maksudnya nggak ada masalahkan?" Tanyanya sekali lagi,

" iya, it's okay. Everything is fine and that's gonna be okay, tadi kalian juga dengar kan, ini hanya sementara." jawab Eliza lebih jelas,

" ok..ok.. Kita pulang aja yuk" ajak Avis,

" kalian duluan aja aku masih mau di sini" kata Eliza,

" tapi El...",

" Please aku lagi pengen sendiri",

" ok El, kamu hati-hati ya. Kami duluan"

Zasya dan Avis pun berjalan pulang saat keluar gerbang mereka masih berpikir hal yang sama, berpikir Eliza banyak berubah

"Vis, Eliza kok nggak seperti biasanya ya. Ini efek pemulihan ingatannya atau apa?" Tanya Zasya pada Avis

" nggak tahulah, biar Eliza melewati proses ini dulu, lama kelamaan pasti Eliza pulih seperti biasa" jawab Avis,

" tadi lihat nggak Eliza sangat dingin saat aku tanya padahal sebelumnya dia nggak pernah seperti itu".

Eliza masih duduk terdiam di pinggir lapangan, pandangannya kosong berusaha mengingat masa lalunya. Tiba-tiba tangannya ditarik oleh Nafa dan Katya, ia dibawa ke toilet dengan maksud ingin dibully.

"Maksudnya apa ya duduk di pinggir lapangan nonton basket? Ini pasti mau modus aja nih, biar dilihat sama Jeff" kata Nafa ,

" apasih lo itu tempat umum semua bisa aja duduk disitu. Udahlah gue mau pulang" kata Eliza,

" eits,, mau kabur lo?" Katya menahan langkah Eliza,

"lo itu penyebab 3 siswa mati lo termasuk pembunuh, dasar pembawa sial" kata Nafa sambil menggenggam kuat tangan Eliza supaya tidak kabur dan mencoba menampar Eliza, tapi sekali lagi upaya Nafa mencelakai Eliza gagal, Eliza langsung melepaskan genggaman Nafa, menangkis tangannya dan memelintirnya lalu mendorong Nafa ke arah Katya hingga mereka terjatuh.

"Heh,, sekali lagi lo cari masalah sama gue, lo bakal habis. Awalnya gue nggak mau main fisik tapi karena lo nantangin ya gue ladenin." Eliza pergi meninggalkan mereka.

Sepulang sekolah Eliza menceritakan kejadian tadi pada kedua sahabatnya itu. Zasya mencoba bercerita lagi agar ingatan Eliza kembali, dia meminta untuk membaca buku harian Eliza, siapa tahu ada hal yang dapat diingat.

"El, saran aja ya, kamu punya buku harian kan? Mungkin aja bisa mengingat sedikit kalau kamu baca bukumu, di sana pasti tertulis banyak memori" saran Zasya,

" emm iya juga ya. Tapi di sini nggak ada. Apa mungkin di loker kelas?" ,

" Bisa jadi coba besok kita periksa"

Esok harinya di depan loker kelas.
" aku nggak ingat nomor kuncinya" kata Eliza

"Wajar saja lupa. Kami aja masih belum ada di memorimu" kata Avis.

Tiba-tiba sepintas ingatan tentang nomor kunci muncul, Eliza mencoba memasukan nomornya tapi salah, loker juga masih terkunci.

"Sudahlah El, kita minta guru membukanya dan mengatur ulang nomor kuncinya" kata Zasya.

Setelah dapatkan buku itu Eliza membawanya dan membacanya di rumah. Dia terkejut setelah membacanya. Ada beberapa bagian yang membuatnya sedikit mengingat sesuatu.

~~~~~

20 Agustus 2017
Direktur menyuruh anaknya, Nafa. Membungkamku. Mereka salah, mereka harus bertanggung jawab.

5 Oktober 2017
Ini tak bisa dibiarkan, mereka harus dipenjara. Aku harus melaporkannya. Bukti sudah di tanganku.

~~~~~

Eliza ingat jika Nafa anak direktur, jadi ini yang membuat mereka menyiksaku, keluarga mereka tak mau aku buka mulut, tapi apa yang telah keluarga mereka lakukan? Lalu dimana bukti itu?
Sepintas ingatannya kembali lagi, aku berdiri di atap gedung, dan di sana ada Nafa. Aku tak bisa jelas mengingatnya tapi apa yang dia lakukan? Aku mengalami kecelakaan, aku terlempar dan kepalaku terbentur. Lalu terjadi ledakan.

Beberapa minggu kemudian Eliza baru bisa menceritakan apa yang baru dibacanya pada Zasya dan Avis, setelah lama berpikir dan mencerna isi buku itu. Eliza mengalihkan topik sesaat dan membahas soal kecelakaan itu, dia bertanya siapa saja yang ikut mengantar dan naik mobil itu, mereka menyebutkan nama korban satu per satu

" waktu itu ada anggota osis dan seorang guru, juga ada beberapa siswa yang membantu. Korban selamat hanya Eliza dan guru, sedangkan yang lain tewas" jelas Zasya,

" apa aku yang membuat mereka meninggal?" Tanya Eliza,

" El, nggak gitu ini semua sudah takdir" kata Avis.

Mereka membantu mencari tahu dan berkata orang terakhir yang menemui Eliza adalah Melissa yang juga menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.

"El, kamu masih ingat Melissa kan? Tanya Avis,

"Melissa? Seperti nggak asing" kata Eliza,

" Tentulah, Melissa yang selalu membantu kita menghadapi Nafa" kata Avis

"Jauh sebelum kejadian itu bukannya kamu menitipkan sesuatu pada Melissa?" Kata Zasya

"jangan-jangan itu Ada hubungannya sama bukti itu, Dan bukannya kamu El, yang paling dekat sama Melissa daripada kita?"

'Melissa, rasanya terdengar dekat sekali. Siapa Melissa sebenarnya?"

Ketika Aku adalah DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang