DAMIRN 18

7.6K 811 28
                                    

Seluruh stasiun TV lokal di hebohkan dengan berita sebuah kecelakaan di jalan yang letaknya cukup jauh dari pusat Kota. Kecelakaan itu menewaskan seorang laki-laki yang di duga adalah orang yang membawa sebuah truk yang bagian depannya hancur. Mayat tersebut juga tak bisa di kenali, namun Polisi yang memeriksa TKP mengatakan bahwa ada yang tidak beres dengan kasus kecelakaan kali ini.

Pasalnya, wajah korban yang di temukan begitu hancur seperti di hantam dengan suatu benda oleh seseorang. Di tambah tak jauh dari letak kejadian tersebut terjadi, dua mayat terbakar juga di temukan. Polisi berhasil mengidentifikasi kedua mayat tersebut. Juga penemuan darah yang berceceran di jalan aspal semakin memperkuat dugaan pihak Kepolisian kalau kasus yang terjadi semalam itu bukan kecelakaan biasa.

Bisa jadi, itu adalah pembunuhan berencana.

"Darah yang berceceran di jalan itu, di duga kuat adalah darah dari luka sang pelaku. Sebelum menghabisi korban, korban mungkin sempat melakukan perlawanan." Jelas seorang Polisi, "Dari sini, tempat hilangnya ceceran tersebut pelaku menaiki kendaraan lain." Tambahnya menjelaskan, Polisi itu menunjuk ceceran darah yang mengering di atas aspal.

"Tidak adanya kamera cctv di sekitar sini, membuat kami cukup kewalahan. Tapi, kami menduga kalau penemuan dua mayat terbakar dan mayat tanpa identitas ini saling berkaitan. Dan, besar kemungkinan kalau pelaku pembunuhan di Rumah sakit kemarin dengan kasus kali ini, adalah orang yang sama."

Jakson terus memusatkan pandangannya ke arah TV gantung di ruangan Yehana. Tanpa di beritahu pun, Jakson yakin kalau itu semua adalah ulah Damirn.

Jakson mematikan TV, ia memijit pelipisnya.

"Kenapa kau membuatnya semakin rumit Damirn ...." ucap Jakson dengan nada putus asa.

♥♥♥

Jauh di dalam laut yang airnya begitu tenang, Yehana perlahan tenggelam. Mata gadis itu terpejam.

"YEHANA!!!"

Sontak mata Yehana terbuka lebar, Damirn berenang cepat menuju dirinya. Dengan tatapannya yang mengisyaratkan kesedihan, Damirn menarik lengan Yehana, melempar gadis itu ke permukaan air.

Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit ....

Gelombang garis di layar monitor Electrocardiography milik Yehana berubah lurus.

Hal yang di takutkan Damirn terjadi, gadisnya tak mampu bertahan.

Namun, seperti sebuah keajaiban setelah satu menit garis itu melintas, Yehana lalu membuka matanya.

"Haaah... haaaah..." Yehana mengatur nafasnya, ia menatap sekitar. Suasana asing menyambut kedua matanya.

Jakson membuka pintu ruangan Yehana dengan keras. Memastikan kalau alat pengukur detak jantung milik Yehana memang sudah menunjukkan garis lurus seperti yang di lihatnya lewat rekaman cctv dari ruangannya.

"Yehana?! Kau sudah sadar?" Jakson berjalan cepat menuju Yehana, sedikit bingung dan juga senang, Jakson memeriksa keadaan Yehana.

"Do-dokter, di mana Damirn?" Tanya Yehana sambil menatap Jakson.

"Tenanglah, kau baru saja sadar Yehana. Damirn baik-baik saja ...."

"Aku ingin bertemu dengannya, Dokter..." Yehana hendak terbangun, ia mencopot selang oksigen yang di pasan Jakson di hidungnya.

DAMIRN ✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang