"Hah"
"Yaa id LINE lo,lo punya LINE kan?" ucap Rangga dengan nada bertanya.
"Ya punya.Maksudnya gue kaget aja gitu lo mau ngechat gue buat bahas apa?"
"Kebanyakan nanya lo, udah buruan apa?" Rangga menyodorkan HP nya
"Lo cari aja @Veanaanita_"
"Okok.Thanks" Rangga tersenyum hingga menampakkan deretan giginya yang putih
Veana yang jarang melihat Rangga tersenyum kali ini ia sangat terkejut bukan main.Rangga terlihat sangat tampan plus manis. Veana beradu argumen di dalam hatinya.
'Yaampun Rangga lo itu.. '
'Engga Veana apaan si lo.sadar lo baru kenal dia kemarin juga.'
'Tapi emang Ganteng si.'
'Engga engga gue gaboleh suka ama nih orang nggak boleh!'
"Woy." kedua kalinya suara Rangga mengagetkan Veana."Lo mau bilang lagi kalo gue ganteng kan." lanjut Rangga sambil mendekatkan lagi wajahnya ke hadapan Veana.
Veana yang sadar akan hal itu menahan napasnya dan mengalihkan pandangannya ke arah luar minimarket yang ternyata di luar cuaca sudah lumayan cerah.
"Eh udah ya gue mau balik.Gue ditungguin dirumah." ucap Veana salah tingkah
"Rumah lo dimana"
"Di sebrang sana"
"Yaudah sono lo pulang ati ati ada nenek-nenek pake mukena nyulik lo"
"Lo juga awas di culik ama tante-tante girang" ucap Veana tak mau kalah
Veana pun mendorong pintu yang tulisannya tarik. Rangga yang melihat hal itu hanya tertawa pelan sambil memperhatikan Veana dari atas sampai kebawah.
Veana sampai di sebrangan belum jauh dari minimarket. Dan Veana kembali menoleh ke Rangga. Dan
tertangkap basah Rangga sedang memperhatikan Veana. Veana yang ditatap seperti itu kembali membuang muka dan melihat lagi ke arah Rangga.'Sial dia masih aja ngeliatin gue.'
Veana kepikiran sama novel yang ia baca kemaren yaitu My Ice Boy tentang teori 5 detik. Dan yang ada dipikiran Veana sekarang adalah apakah Rangga jatuh cinta padanya? Tapi itu tidak mungkin. Dalam pikiran Veana tidak mungkin seorang Rangga Deffari menyukainya. Sedangkan mereka baru kenal kemarin dikelas.
Secara Rangga famous dikalangan wanita. Bagaimana tidak, Veana saja mengakui Rangga itu tampan. Selain tampan, dia juga jago Bahasa Inggris ditambah lumayan jago main basket membuat tambah ketampanannya. Kecuekkannya sama cewek membuat cewek yang di cuekkin jadi penasaran. Tapi kekurangannya adalah dia seorang pemalas. Sedengar dengar Veana dari berita yang beredar si gitu. Tapi anehnya kenapa Rangga tidak cuek terhadap Veana? Apa Rangga punya perlakuan khusus terhadap Veana? Entahlah Veana pun dibuat bingung akan sikap Rangga yang berbeda terhadap dirinya.
•••
Ini adalah hari kedua Veana memasuki kelas barunya. Veana beserta ketiga temannya yaitu Julia, Merina, dan Winda harus dipindahkan ke kelas XII IPA 3 yang Seharusnya mereka berada dikelas XII IPA 4 dikarenakan alasan Pa Habib walikelas XII IPA 4 katanya hampir seluruh murid XII. IPA 3 kasihan tidak ada murid yang berkelakuan benar jadi tujuan Pa Habib memindahkan mereka adalah membuat anak murid di XII.3 IPA berubah. Veana dan ke-3 temannya itu lumayan cerdas, disiplin, dan siswi teladan. Awalnya Veana dan teman-temannya menolak tapi apalah daya Pa Habib yang memohon-mohon kepada mereka. Akhirnya Veana dan teman-temannya pasrah.
Veana duduk bersama Julia di bangku paling depan dekat pintu masuk. Dibelakangnya ada kedua temannya Merina dan Winda.
Sebelum Veana masuk ke kelas ada satu pasang mata yang memperhatikannya dari pojok kelas. Rangga. Veana sadar, namun Veana pura-pura tidak menyadari dan langsung duduk di kursinya yang disampingnya sudah ada Julia.
"Juli, gue mau cerita nih." ucap Veana sambil menatap Julia.
"Tentang apa?" Veana mendekatkan mulutnya ke telinga Julia dan berbisik pelan.
"Rangga."
"Rangga? Kenapa dia?"
"Stt jangan gede gede ngomongnya,
Jadi gini.. "Julia yang mendengarkan cerita Veana dari a sampai z hanya mengangguk-angguk sambil sesekali menoleh ke arah Rangga. Rangga yang merasa di perhatikan langsung menatap tajam Julia. Julia merasa ngeri ditatap oleh tatapan tajamnya Rangga dan mengarahkan kembali wajahnya ke arah Veana.
"Jadi menurut tanggapan lo apa?"
ucap Veana setelah menjelaskan panjangxlebar tentang pertemuannya dengan Rangga kemarin di minimarket. Termasuk sewaktu ia merasa jantungnya sangat berdebar sewaktu ditatap Rangga."Gue rasa lo suka deh sama dia dan dia juga suka lo." Julia menatap Veana serius
"Apaansi gue cuma kagum aja sama ketampanannya ko." elak Veana.
"Tar juga lo lama-lama suka abis itu cinta." ucap Julia sambil mengalihkan pandangannya kedepan karna wali kelasnya memasuki kelasnya.
Veana yang mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Julia, hanya diam dan terus memikirkannya.
'Apa iya gue bakal jatuh cinta? apa Rangga bener suka gue? gak mungkin, lo jangan kepedean dulu Veana mungkin Rangga bersikap gitu ke lo karna emang dia care sama orang. Lo jangan mudah terbang cuma gara gara diliatin sama disenyumin sama cowok. Lo harus inget sama prinsip lo Jangan gampang baper, terkadang lo cuma tempat pelampiasan ketika dia bosen!'
***
Lanjut aja gausah banyak komen
Ini ngetiknya capek