5.Misterius Walikelas

46 7 0
                                    

KETIKA KAMU SEMAKIN DEWASA SEMAKIN BESAR PULA TANGGUNG JAWABMU DIHADAPAN TUHAN

***


Veana bangun pagi-pagi sekali.
Setelah mandi,dengan semangat 45 Veana beranjak ke dapur untuk membuatkan sarapan untuk kedua orangtuanya dan kakak kesayangannya.Entah ada angin apa tiba-tiba saja Veana ingin sekali membuatkan sarapan untuk keluarganya pagi ini.Veana berencana ingin membuat nasi goreng spesial.

"Pagi Mah,Pah." Veana memberi ucapan selamat pagi kepada kedua orangtuanya sambil mengangkat spatula yang dipegangnya.

"Eh?tumben banget kamu mau masak." Ucap Darni,Mama Veana yang terheran dengan kelakuan anaknya yang jarang sekali ia lihat.

"Kayaknya wanginya enak.Papa jadi laper." Tomo menghirup wangi masakan Veana sambil memegang perutnya.

"Ya sekali-kali lah Mah aku masak, sekarang Papa sama Mama duduk di meja makan biar aku semua yang siapin." Pinta Veana yang diangguki oleh kedua orangtuanya itu.

Veana selesai membuat nasi goreng spesialnya.Dan Veana beranjak menghampiri kedua orangtuanya dimeja makan yang sekarang juga sudah ada Kakaknya.Veana membawa wadah besar yang sudah diisi nasi goreng,diletakannya wadah itu ditengah-tengah meja makan.

"Nasi goreng spesial buatan Veana udah siap.This is so delicious!"
Ucap Veana sambil mencium jarinya yang berbentuk 'ok'.

Setelah mereka semua selesai sarapan Veana melihat jam yang menunjukkan pukul 06.00.Veana memutuskan untuk berangkat sekolah sekarang.

"Ayo ka berangkat."Veana memang berangkat sekolah bersama dengan Kakaknya yang kebetulan searah dengan Universitas Kakaknya.

"Kenapa si lo ga mau bawa motor sendiri aja,lo itu udah gede." Ceramah Vivi

"Via kan udah berapa kali bilang sama Kakak,Via takut,tapi Via janji tar lama-lama Via berani ko cuma butuh waktu aja." Jelas Veana

"Yaudah lah,ayo berangkat." Kakak-Adik itu pun berpamitan kepada kedua orangtuanya serta mencium pipi kedua orangtuanya.

•••

Sesampainya Veana di sekolah,Veana berjalan memasuki kelasnya yang hanya orang-orang rajin yang datang sepagi ini.Veana melihat Ana sedang menulis sesuatu.

"Na lagi nulis apa?Emang hari ini ada PR?" Tanya Veana khawatir karna sepengetahuan Veana hari ini tidak ada PR apapun.

"Enggak,gue lagi bikin catetan uang kas." Jawab Ana sambil tersenyum

"Oh.Kirain." Veana lega sambil mengelus dadanya

Waktu terus berputar,hingga kursi-kursi yang tadinya kosong pun sekarang sudah ada penghuninya
termasuk teman-teman Veana sudah datang.

Bel masuk pun berbunyi.Dan untuk jam pertama adalah pelajaran bahasa Inggris yang gurunya adalah Walikelas itu sendiri.

"Assalamu'alaikum,selamat pagi."
Ucapan salam dari Mrs.Nandini

"Waalaikumsalam,pagi Mis" Jawab serentak seluruh murid.

"Loh ini yang suka dipanggil badboy 'R' pada kemana?" Tanya Walikelas itu heran karena belum terlalu mengenal mereka terlalu dalam.

"Biasa Mis namanya juga badboy dari kelas 11 emang suka gitu Mis sering telat,paling sekarang lagi dihukum ama Pa Daud." Lapor Rani yang dijuluki sebagai ember karna emang mulutnya ember banget kata penghuni kelas itu.

"Oke kalau begitu,saya kesini mau kenalan dulu sama kamu semua lebih dekat supaya saya mengenal karakter-karakter kalian."

Setelah Mrs.Nandini selesai berucap tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu sontak semua melihat kearah asal suara itu.

"Oh bagus ya." Ucap Mrs.Nandini dengan tatapan tajamnya bagaikan kilat yang menyambar.

Mereka yang ditatap seperti itu menunduk.Entah karna takut atau apa para badboy itu bersikap aneh. Yang biasanya melawan guru kenapa sekarang mereka menunduk takut. Apa mungkin ini karna walikelas jadi mereka takut?

"Sekarang sebagai hukuman kalian push-up didepan kelas 20 kali."
Perintah Mrs.Nandini

Entah apa yang ada dipikiran mereka sekarang.Intinya para badboy sekarang beradu argumen didalam hatinya.

'Eh biasanya lo berani ama guru'

'Mana kejiwaan lo melawan guru'

'Tapi serem juga tuh Walikelas tatapannya,gue terima aja lah hukumannya' batin Rivan

'Biasanya Rivan mau ngelawan guru'

'Lah si Rivan ga mau berbuat apa-apa?'

'Kalo Rivan ga ngelawan gue terpaksa up' batin Ringgo menyerah

'Mereka berdua ga berkutik?yaudah up gue' batin Rian angkat tangan

'Angker juga tuh Walikelas, gue Terima aja hukumannya,sebagai cowok gentle,malu diliatin Julia'
Batin Rendi sambil melirik Julia yang sedang menertawainya bersama Veana.

'Veana cantik banget lagi ketawa'
Hanya batin Rangga yang berbeda.

"Heh ayo buruan." Ucap Walikelas itu yang membuyarkan lamunan mereka.

Setelah mereka selesai melakukan hukumannya mereka diperbolehkan duduk ketempat masing-masing.Para badboy itu duduk dikursi paling pojok kelas bersebrangan dengan tempat duduk Veana.

"Perhatikan anak-anak tugas saya disini tidak hanya sekedar menjadi Walikelas untuk mencatat nilai ke rapor kalian saja,tapi sebagai Walikelas saya mempunyai tanggung jawab besar terhadap sikap kalian yang harus saya ubah,jika saya tidak memperhatikan sikap kalian dan tidak membimbing kalian ke arah yang benar bagaimana saya mempertanggung jawabkannya dihadapan Tuhan?" Ucap Walikelas itu sontak membuat seluruh murid kelas itu terdiam

"Yasudah selama seminggu ini saya ingin kenal lebih dekat dengan kalian,oh ya hari minggu saya ingin mengajak kalian untuk nonton bareng sekaligus kita mengobrol-obrol dan saling mengasih usul untuk kelas kita yang Insya Allah akan kita buat satu tahun ini penuh dengan kenangan,kalian mau kan?" Tanya Mrs.Nandini

"Mau Mis." Jawab seluruh murid bersemangat.Mereka semua mengakui, jarang sekali ada Walikelas seperti ini.Dan ini membuat Veana berpikir.Ia sangat bersyukur mendapat Walikelas yang sangat berbeda ini hingga pikirannya dikejutkan oleh sebuah getaran ponselnya yang diduganya adalah notif pesan LINE.

Veana merogoh kantong roknya dan membaca pesan LINE yang masuk dibawah meja supaya tidak diketahui Mrs.Nandini yang sekarang sedang bercerita didepan kelas.

@Rangga.Deffari Lo ikut?

Veana terkejut dan mengerutkan alisnya.'kenapa dia nanya gue?apa pedulinya dia sama gue?'

Veana tidak ingin menoleh kearah Rangga karna hari ini ia sedang tidak ingin olahraga jantung.

***

Trust the LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang