3.Tatapan itu lagi!

58 10 0
                                    

Tatapanmu itu bagai busur panah yang menembus jantung bahkan hatiku

***

Setelah bel istirahat berbunyi Merina mengajak Winda, Julia, serta Veana untuk ke kantin.

"Eh ayo ke kantin,Merin laper."
ucap Merina sambil memegang perutnya

"Gue nanti aja nyusul, gue mau ke perpus dulu, lo duluan aja kesian tuh Merina tar nangis lagi." jawab Veana disertai ledekkan yang membuat Merina memajukan bibirnya.

"Gue juga ikut lo deh, ada yang pengen gue pinjem di perpus." Julia dengan semangat ingin ke perpustakaan untuk meminjam buku novel remaja biasanya sih yang genre-nya teenfiction.

"Yaudah deh gue sama Merina ke kantin duluan ya. See you."
ucap Winda sambil melambaikan tangannya yang hanya dibalas senyum oleh Veana dan Julia.

•••

"Ayolah ke kantin." ucap Rivan ketua geng Rangga.

"Lah ayo."

Mereka semua menuju kantin.Geng yang biasa disebut oleh guru 'badboy R' itu beranggotakan 5 orang. Mereka disebut 'badboy R' karena nama mereka semua berinisial R semua.

Mereka berjalan di Koridor banyak tatapan yang tertuju pada mereka ada yang melihat mereka takut ada pula yang kagum sehingga banyak celotehan-celotehan yang muncul.

'Aduh si badboy ganteng.'

'Ganteng-ganteng ko badboy.'

'Biar badboy yang penting ganteng.'

'Astaghfirullah zina mata nih gua!'

'Rangga cool banget gila.'

'Alah gantengan juga gue!'

'So cool lo!'

'Ati ati lo kalo ngomong ketua gengnya turun tangan baru tau rasa lo.'

'Ngeri gue ngeliat mereka. Udah kayak orang mau tawuran.'

Begitulah pekikan dari cewek maupun cowok SMA ANTASI kalau si badboy badboy itu lewat. Namun, tak dihiraukan oleh mereka.

Mereka masih berjalan menuju kantin. Tetapi langkah Rangga terhenti melihat Veana dan Julia yang pergi melawan arah. Rangga yakin kalau mereka itu mau ke perpus. Rendi teman sebangku sekaligus teman dekat Rangga pun ikut berhenti. Lain halnya dengan Rivan, Rian, dan Ringgo mereka masih asyik tertawa tanpa menyadari kedua temannya yang berada dibelakang berhenti jalan.

"Ngga,kenapa lo berenti?" tanya Rendi

"Lo bilang ke gue kalo lo suka sama Julia kan? Tuh lo liat Julia sama Veana mau ke perpus kayaknya kesempatan nih buat lo buat deketin dia dan dapet id LINE nya." jawab Rangga dengan antusias

"Tapi gue canggung."

"Tenang aja gue ada ide. Sini gue bisikin." Rangga mendekatkan mulutnya ke telinga Rendi

"Tapi lo yakin penjaga perpus ngijinin kita masuk. Gue juga seumur-umur sekolah disini belum pernah ke yang namanya perpus." ucap Rendi dengan menekankan kalimat terakhirnya.

"Udah bilang aja kita kan juga bisa tobat.Udah percaya ama gue."
jawab Rangga dengan antusias awalnya Rendi bingung yang harusnya antusias tuh dia kenapa si Rangga yang antusias banget? Ah entahlah.

Mereka berdua pun berjalan kearah perpus tanpa memedulikan teman-teman yang lainnya yang sudah dikantin.

•••

Veana dan Julia memasuki perpustakaan. Veana berjalan ke buku-buku pengetahuan sedangkan Julia mencari-cari novel yang ingin ia pinjam.

Veana yang sedang sibuk mencari buku-buku pengetahuan perhatiannya teralihkan oleh dua orang yang sedang beradu mulut dengan penjaga perpustakaan.

"Yaampun bu, emangnya kita selamanya harus jadi nakal kan dilain sisi kita juga bisa jadi anak baik, kita kan juga pengen pinter bu, makanya kita pengen baca buku disini, masa baca buku gaboleh." jcap Rangga dengan nada memelas.

"Abis kamu ini kesambet apaan tiba-tiba mau mampir ke perpus?" tanya bu Icha.

"Ih Ibu nih bukannya bersyukur kita ini mau pinter jadi Ibu harus dukung kita dong." jawab Rendi semangat.

"Yasudah tapi ingat jangan buat kegaduhan."

"Siap bu!" jawab keduanya sigap dengan hormat

Veana yang memperhatikan itu hanya tersenyum geli.

"Inget yang tadi gue bilang. Dah sono lu samperin tuh si Julia, gue mau liat-liat buku." bisik Rangga yang hanya diangguki oleh Rendi.

Rendi menghampiri Julia.Sambil memegang-megang buku novel seolah-olah ia sedang mencari buku yang ingin ia pinjam.

"Aduh gue lupa lagi namanya apa ya?" ucap Rendi yang pura-pura mencari buku sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal seakan ia lupa akan sesuatu. Disela-sela itu matanya sambil diam-diam melirik Julia yang sedang memilih-milih buku.

"Suka novel juga?" tanya Julia

"Eh iya ini. Hm. Anu tadi Adik gue yang SMP pengen banget baca novel jadi gue pengen minjemin buat adik gue.Tapi gue lupa namanya apa. Boleh minjem HP buat ngechat Adik gue ga?" tanya Rendi penuh harap.

"Yaudah nih." mata Rendi langsung berbinar ternyata rencananya si Rangga berhasil juga. Rendi mengambil handphone milik Julia dan mencari id LINE miliknya bukan milik adiknya. Setelah Rendi menemukan akunnya. Tak menyia-nyiakan kesempatan Rendi langsung mengklik 'tambahkan teman' dan mengetik diruang obrolan.

@Julia.ndyreva: Gue cinta sama lo❤

Setelah Rendi mengirim pesan untuk dirinya sendiri melalui handphone Julia.Rendi lalu dengan cepat menghapus ruang obrolannya. Dan mengembalikan handphone milik Julia.

"Nih makasih. Udah dipinjemin." Rendi mengembalikan ponsel yang ia pinjam kepada pemiliknya.

"Sama-sama. Gimana kata Adik lo apa?" tanya Julia penasaran.

"Eh anu katanya gajadi dia udah ga mood baca." jawab Rendi cengengesan.

"Lucu banget sih Adik lo." timpal Julia sambil tertawa.

Ternyata dibalik itu semua ada 2 pasang mata yang sedang memperhatikannya.

"Gue rasa si Rendi suka sama Julia." ucap pelan gadis yang sedang memperhatikan dari jauh sambil memegang buku yang ingin ia baca. Sontak Rangga yang menyadari hal itu menoleh.

"Ehem" Veana tersadar lalu matanya beralih ke arah Rangga.

'Sial tatapan itu lagi!'

***
Lanjut aja lah
🖤

Trust the LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang