[~I With You~]

5.7K 493 112
                                    

Sentuh tanda Exit jika tidak menyukai cerita ini ^^.
.
.
Tidak memaksa tidak memerintah!
.
.
Sekali lagi, Cerita beralur sangat lamban, aneh, membosankan dan nggak masuk akal.

Happy Reading
__________________
.
.


Braakhh.

Sasuke menendang pintu kamarnya dengan kuat membuat pintu tersebut menjeblak terbuka. Berjalan memasuki kamarnya, ia membaringkan tubuh seorang gadis yang telah tidak sadarkan diri secara lembut, setelahnya dengan gerakan cepat ia mengambil baskom berisi air hangat serta handuk kering.

Sasuke menarik napasnya dalam dalam sebelum menduduki pinggiran ranjang king sizenya.
Ia menatap wajah si gadis berpenampilan cupu sebelum semakin mendekatkan diri ditubuh itu.

Dengan keberanian lelaki tersebut, Sasuke membuka kacamata Hinata agar lebih gampang mengusap wajah Hinata dengan handuk yang sudah direndamkan air hangat nanti.

Deg.

Jantung Sasuke kembali berdetak sangat cepat, bulu mata lentik milik Hinata terlihat sangat indah walaupun masih tertutup.

Sasuke merutuki dirinya sendiri sebelum mengusap wajah Hinata dengan handuk hangat.

"Dasar gadis bod-" Ucapan Sasuke terhenti, kedua mata segelap malam itu lagi lagi terbelalak kaget saat melihat tompel milik Hinata yang tergeser dari tempatnya.

"Ap-apa!" Karena terkejut Sasuke menaruh kembali handuknya kedalam baskom, tangannya terulur untuk menyentuh tompel yang berukuran cukup besar yang menempel dipipi kanan Hinata.

Sasuke memandang Horror pada kedua tompel Hinata yang bisa ia cabut.
Ia tidak bodoh, Sasuke menyadari bahwa ini hanyalah tompel palsu.
Sasuke menatap wajah damai Hinata, jantungnya kali ini lebih berdetak sangat cepat saat melihat wajah Hinata yang terlihat sangat cantik dan manis.

Ia tersenyum tipis bersamaan hela napas pelannya.

"Sebenarnya kau ini siapa? Hinata"

"Uuuggh" Hinata melenguh pelan, Sasuke yang baru saja mengembalikan baskom dan Handuk menatap Hinata yang mulai mengerjapkan matanya.

Kali ini ia bisa dengan jelas melihat mata seindah bulan yang selalu ingin ia lihat kembali.

"Kau sudah sadar?" Mendengar suara dari Sasuke membuat tubuh Hinata kembali menegang, ia menatap Sasuke dengan pancaran tajamnya.

Sasuke terkekeh pelan "aku baru tahu bahwa kau memiliki tatapan tajam yang menakutkan, Hinata"

"Eh?" mata Hinata terbelalak kaget, kedua telapak tangannya meraba wajahnya, tidak merasakan adanya kacamata yang bertengger manis dan tompel palsunya membuat dirinya seketika Syok.

"Apa yang kau!" Hinata menggeram marah, ia langsung beranjak turun dari kasur.
Rambutnya yang tidak diikat lagi langsung tergerai dengan indah.

Sasuke menatap Hinata dengan pancaran penuh kagumnya juga terselip tatapan tak percaya, ia merasa dirinya seperti melihat dewi salju berdarah Yunani yang turun dari Bumi, tetapi sedetik kemudian ia dapat memgendalikan ekspresi langkah nya.

Love In HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang