(04)

5.3K 422 42
                                    

"Bodoh!"

*PLAK

"Aww...haruskah kau menamparku sekuat ini jeon somi?" Desis Lisa seraya mengusap pipinya yg panas

"Harus! Biar kau sadar. Bagai mana bisa kau berencana hal begitu tidak memberi tauku terlebih dahulu...oh, atau kau sudah tidak menganggapku sahabatmu? Okay! Im fine dan Im Good! Bye!"

"Wait...!" Lisa menahan tangan Somi yg sudah beranjak dari hadapannya

Saat ini Lisom berada di ruang kerja Lisa seperti biasa Lisa akan menceritakan hal apapun walau itu hanya masalah sepele namun bagi mereka sudaha wajib harus saling terbuka satu sama lain, pasalnya ketika menginjak semut sajah harus jujur karna tidak ingin ada yg tertutupi di antara tali persahabatan mereka saking sudah soibnya termasuk masalah Lisa menyuruh bambam untuk mengaku sebagai Deon. Dan hal itu tentu sajah membuat Somi kesal

"Maafkan aku, aku tidak tau lagi harus apa dan alasan apa lagi yg harus aku berikan padanya setelah sekian lama aku selalu menghindari tuntuntan pertemuan itu" Tutur Lisa lesu seraya menghela nafas panjang

Somi yg sudah menjadi telinga kanan Lisa dalam hubungan Jenlisa kian ikut pusing dan merasa berkecamuk

"Sudah ku katakan berapa kali padamu lisa, ya bahkan aku hampir bosan untuk itu...katakan yg sejujurnya atas identitasmu padanya, jangan seperti ini" Jelas Somi menatap Lisa serius

"Tidak...yg ada dia akan menjauhiku atau membenciku"

*PLAK

Lisa harus kembali mengusap pipinya yg panas dan memerah tetapi tidak ada niat untuk membalas tamparan sahabatnya karna saat ini sedang di landa kekacauan yg amat menyerbu pikirannya

Somi menghela nafas kasar kesal dan tidak habis pikir atas dasar sifat sahabatnya tersebut yg amat ia kenali hingga ke titik dasarnya.

"Bagai mana bisa kau bertingkah konyol seperti ini lalisa manoban! Apa kau tidak takut jika ka bambam akan terjebak dalam rangka konyolmu?"

"Apa maksudmu jeon somi?" Lisa menatap Somi intens

Somi memutar bola matanya malas

"Ckk...bodoh! Bagai mana jika ka bambam terjebak dalam permainanmu itu, dia benaran jatuh cinta pada jennie dan kau, kau akan terseret bahkan jennie tidak akan melirikmu sedikitpun karna dia merasa bahagia bersama kekasihnya dan menemukan deonnya" Jelas Somi terkekeh

"Tidak...itu tidak akan terjadi! Kau jangan bicara yg membuatku takut" Ujar Lisa berusaha menolak apa yg sesungguhnya ia rasakan memang benar dengan perkataan Sabahatnya tersebut

"Eohh...? Terserah kau sajah, semuanya tidak ada yg tidak mungkin lisa. Dan kau harus ingat...Jennie taunya bambam adalah deon, dambaan hatinya selama ini lalu mereka kini sudah bertemu dan jennie percaya bambam adalah deon bahkan dia berani memeluk bambam karna dia percaya dia pacarnya dan kau juga tau...semua orang tau jennie seorang model cantik sexy dan bak dewi kayangan, come on baby! Siapa yg tidak akan jatuh pada pesona jennie  termasuk kau lisa...kau tergila tergila padanya hingga kau rela mengerjainya sampai melewati batas. Tidak denganku karna aku wanita normal!" Jelas Somi panjang lebar tak jarang tangannya melayang layang ke udara sebagai tanda membantu suaranya dan jangan lupakan mata tajamnya mengarah pada Lisa yg sudah menunduk

"Jangan bicara seperti itu somi...aku sakit mendengarnya! Kau seharusnya mendukungku bukan untuk menjatuhkan semangatku" seru Lisa serak menahan tangis

Somi lagi lagi ia harus menghela nafas gusar

"Aku akan mendukungmu apapun itu lisa, tapi cobalah kau jujur sajah dengan kenyataan hidupmu...aku yakin kalau memang jennie juga mencintaimu pasti akan menjadi milikmu dan menerimamu apa adanya kau harus bisa mendapatkan cintanya asal kau jujur dengan identitasmu jangan hanya bersembunyi di balik kebohonganmu karna justru itu akan membuatmu semakin jauh darinya, cobalah kau jelaskan padanya hubunganmu selama ini. Aku sahabatmu lisa kita sudah seperti kaka adik aku menyayangimu jadi aku tidak ingin melihatmu setiap hari merana dan bersedih karna dirinya...kau bisa lisa!"

>Why Not Me.. Is Fake< (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang