(13)+18

13.6K 686 86
                                    

Lisa dengan gusarnya duduk menunggu Jennie keluar kamar, seperti biasa Lisa menjemput Jennie sebagai supir sepesialnya untuk Jennie. Sedari tadi Lisa tidak bisa diam gelisah dan takut beserta malu terhadap Jennie setelah kejadian semalam.

*ceklek

Lisa langsung diam seperti patung begitu mendengar suara pintu terbuka.

"Lisa...kau kenapa? Kenapa kau tegang?" Tanya Jennie menatap Lisa aneh yg kini duduk berhadapan di sofa. Reflek Lisa langsung menutup selangkangannya dan merapatkan pahanya membuat Jennie makin terheran sekaligus curiga.

"A-apanya yg tegang jen?" Jawab Lisa gugup

"Apanya? Badanmu" Balas Jennie mengerutkan dahinya mendapati Lisa yg tampak gusar

"Ah..t-tidak..biasa sajah" Lisa menegakan duduknya

"Kau sudah sarapan?" Tanya Jennie berkesan biasa sajah walau matanya tak jarang menatap ke bawah milik Lisa

"Sudah jen" Jawab Lisa

"Baiklah..ayo berangkat" Jennie berdiri namun...

"Aakhh..." Jennie berpura pura akan jatuh dan Lisa dengan sigap menahan tubuh Jennie

"Oh.." Lisa memekik pelan saat tangan Jennie entah sengaja atau bagai mana tiba tiba kini tepat memegang miliknya yg sudah menyembul di balik celana.
Jennie menelan ludah kasar sambil melotot begitu tangannya merasakan sesuatu benda keras di sana.

Reflek Lisa menjatuhkan Jennie ke atas sofa membuat gadis bermata kucing itu mengerang pelan.

"Aahh...sakit" Jennie meremas kepalanya

"Jen..kau tidak apa apa?" Lisa panik sendiri dan duduk di samping Jennie

"Aah...rasanya kepalaku pusing lisa" Ujar Jennie

"Oh..." Lisa memekik pelan namun berat begitu merasakan miliknya di tekan oleh siku siku Jennie, mata Lisa melotot dan mengheden sesak dan sakit miliknya

Jennie semakin tertantang saat tangannya dengan jelas merasakan benda yg sudah mengeras di sana. Nakalnya dia makin menggesekan tangannya tanpa di curigai oleh sang empunya

"Oohh...jjj-jennn..." Lisa makin memekik begitu tangan Jennie menekan sikunya, sungguh wajah Lisa merah padam merasakan sakit dan sesak yg amat terasa

"Lisa..kau kenapa?" Tanya Jennie tanpa dosa

"Ughh...sakitt" Lisa segera menepis tangan Jennie dan berdiri tetapi ia kembali duduk di sofa saat Jennie menariknya kuat.

"Katakan!" Tekan Jennie yg kian sudah duduk

"A-apanya" Jawab Lisa gugup dan mengempitkan pahanya makin rapat

"Itu apa?" Mata Jennie mengarah ke bawahnya dengan tatapan penuh selidik

"Apa? I-ini apanya?" Lisa makin gugup dengan tangannya diam diam menekan juniornya ke bawah agar tidak nyembul walau itu rasanya sesak

"Aku rasa kau bukan wanita sepenuhnya"

"J-jjjeenn.." Ucapan Lisa bergetar begitu merasakan jari jemari halus memebelai rahangnya dengan sensual

Lisa menahan nafasnya begitu Jennie dengan nakalnya membelai leher Lisa.

"Kau punya batang?" Bisik Jennie dengan nada seksual

Lisa merasakan bulu di sekujur tubuhnya berdiri dan tegang.

"Jjjj-jen..lll-lepaskan. A-aku tidak berdaya" Gugup Lisa begitu tangan Jennie makin meraba turun ke bawah

Lisa merasakan juniornya makin keras

>Why Not Me.. Is Fake< (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang