"Jen, bagai mana jika aku menunggu di sini sajah?"
"No...! Kau harus ikut masuk!" Tegas Jennie yg hendak turun dari mobil Lisa.
"Tapi aku tidak mengenal mereka dan aku tidak di undang" Ujar Lisa menatap Jennie waswas
"Sudahlah...dia adalah teman dekatku dan kau menemaniku ke sini, ayo!"
"Tunggu jen! Aku harus lewat sini" Lisa terkekeh saat Jennie menarik tangan Lisa memakasa gadis itu turun melalui pintu yg sama dengannya.
Jennie segera melepas tangan Lisa dan membiarkan dirinya keluar duluan.
"Ayo!"
"Tidak perlu pegang pegang!" Tolak Jennie Begitu merasakan tangannya dengan lancang di gendeng dengan semangat. Lisa cemberut.
"Agar terlihat romantis jen" seru Lisa pelan menunjukan raut wajah kecewa.
Jennie berjalan terlebih dulu namun sesaat ia berhenti dan menoleh tidak ada Lisa di sampingnya.
"Aishh...kenapa kau diam di sana?" Ujar Jennie terheran
"Aku tidak mood, lebih baik aku menunggu di sini sajah. Heemm!" Ujar Lisa bersamaan buang muka ke arah lain lebih tepatnya gadis rupawan itu ngambek.
Jennie terkekeh kesal di buatnya.
"Eoh..kau seperti anak kecil sajah, ayo!" Dengan kesal Jennie meraih tangan Lisa lantas di rangkul. Seketika Lisa antusias dan tersenyum dalam sembari menegakan badannya dan berjalan dengan gentlement.
"Aishh...? Apa kau tidak bisa biasa sajah? Kenapa jalanmu seperti robot! Memalukan" omel Jennie. Ingin sekali rasanya menjitak kepala manusia yg sedang di gendengnya itu namun berfikir dua kali.
"Agar tampak keren jen! Sudahlah, kau banyak bicara, ikuti sajah caraku"
Jennie makin kesal. Kenapa jadi dirinya yg mengatur. Pikir Jennie.
"Ini bukan keren tapi sungguh kau seperti vampire, oh ya tuhan! Kau membuatku naik darah sajah" Umpat Jennie mendorong Lisa hingga gadis itu jojolongjongan ke pinggiran
"Ah..jen..bagai mana jika aku jatuh" keluh Lisa sambil menegakan badannya
"Masa bodo!" Jennie langsung berjalan masuk. Gadis berama kucing itu merasa gondok di buatnya
"Isshh..." Lisa langsung murung dan diam di tempat.
3 menit..
"Heii..kenapa kau tidak masuk?" Ujar Jennie yg kembali lagi
Lisa hanya diam, ia merasa sedih dan kecewa sudah di tinggal begitu sajah.
"Aishh...kau seperti anak kecil sajah! Ayo" Kali ini Jennie sedikit lembut merangkul tangan Lisa mencoba bersabar dengan sifat gadisnya itu. Dengan anggun Jennie berjalan masuk bersikap tampak baik baik sajah.
Dalam hati Lisa jingkrak jingkrak atas sifat lembut Jennie meski ia tau itu terpaksa tapi setidaknya kini tangannya tidak kosong dan merasa nyaman dengan posisi bergendengan dengan mesra."Jen.." Panggil seorang pria tampan yg melihat Jennie baru masuk.
"Tae.." Balas Jennie tersenyum dan melapskan tangannya saat pria tersebut menghampirinya.
"Wah..thank you! sudah datang ke acaraku ini jen...aku pikir kau tidak akan datang" Ujar Taehyung menatap Jennie kagum. Lalu Jennie dan Taehyung saling safa dan cipika cipiki tidak menghiraukan manusia yg tengah terbakar api cemburu di sampingnya.
"Tentu sajah aku datang tae" Balas Jennie tersenyum manis membuat Taehyung meleleh saat itu juga.
"Kau dengan siapa?" Tanya Taehyung
KAMU SEDANG MEMBACA
>Why Not Me.. Is Fake< (Jenlisa)
RomanceAku Menyalahkan Takdir Yg Menjadikanku Seorang Wanita, Kenapa Aku Tidak Menjadi Seorang Pria Sajah?_Lisa