11

3.8K 572 6
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

Hari ini entah bagaimana Jisoo berakhir pergi dengan Taeyong ke sebuah pameran seni. Padahal dapat diketahui dari jurusan masing-masing. Taeyong dengan jurusan arsitek, sedangkan Jisoo dengan jurusan Psikologi. Tentu tidak ada hubungannya sama sekali dengan seni. Karena yang jelas mereka bukan anak seni.

Namun, karena Taeyong meminta tolong pada Jisoo, jadi dia mau menemaninya ke pameran tersebut. Usut punya usut, Taeyong meminta Jisoo karena perannya saat di pernikahan senior Taeyong tempo lalu. Ya benar, Suho, senior Taeyong itu pemilik pameran seni tersebut. Karena Suho merupakan kakak tingkat Taeyong, jadi dia tidak enak jika menolak undangan tersebut.

Kenapa Jisoo harus ikut? Itu tidak lain adalah karena keberadaan Irene. Ya pasti wanita itu akan menemani suaminya dalam pameran akbar tersebut. Taeyong akan merasa aman dan tidak perlu khawatir jika dia pergi bersama Jisoo. Karena jujur saja Taeyong sangat jengah dengan tingkah Irene yang menurutnya childish. Wanita itu sudah bersuami, tetapi masih suka mengganggu Taeyong.

"Jadi, aku harus menjadi kekasih Kak Taeyong lagi?" tanya Jisoo saat mereka di dalam mobil menuju tempat pameran tersebut.

"Kekasih pura-pura," koreksi Taeyong singkat.

"Ya maksudku itu," balas Jisoo sembari memutar kedua bola matanya.

"Ya."

"Kata kak Yuta, bukankah kak Irene itu jurusan arsitek juga?" tanya Jisoo yang bingung kenapa harus menggelar pameran seni jika jurusan arsitek.

"Kak Suho yang melakukan pameran," jelas Taeyong sekenanya. "Yuta bicara apa aja padamu?"

"Hanya menyuruhku menemani Kak Taeyong ke pameran," jawab gadis itu sembari beralih menyamping menatap Taeyong.

"Tidak mengatakan pameran siapa?"

"Aku tidak terlalu memperhatikan," aku Jisoo diakhiri kekehan kecil merasa bersalah. "Habisnya kak Yuta bicara dengan sangat cepat dan aku sedang tidak fokus saat itu."

"Hmm."

"Sudah sampai," ucap Taeyong tiba-tiba sembari mematikan mesin mobilnya.

"Huh?" Jisoo yang kaget, langsung mengikuti langkah pria itu yang keluar dari mobil.

"Ada undangan?" tanya Jisoo saat mereka melangkah memasuki gedung pameran.

"Hmm." Taeyong menunjukkan kartu undangan di tangannya.

"Aku tidak salah kostum, bukan?" tanya gadis itu sedikit melirik penampilannya sekilas.

"Tidak, sudah benar," jawab Taeyong setelah dia menyerahkan kartu undangan tersebut. Pasalnya mereka berdua hanya menggunakan baju santai. Dan Jisoo baru menyadari hal tersebut saat turun mobil tadi.

"Ayo masuk."

"Tidak harus memakai baju formal, bukan?" tanya gadis itu polos.

"Tentu saja tidak. Ini pameran, Jisoo," ujar Taeyong gemas sembari mulai menggenggam tangan gadis itu.

Ini pertama kalinya Taeyong memanggil Jisoo dengan namanya. Dan itu sedikit membuat Jisoo aneh. Namun, gadis itu segera mengenyahkan pikirannya dan beralih tersenyum manis ke arah pasangan pengantin baru yang kini sedang menatap mereka berdua. Mari mulai bermain peran.

"Selamat Kak," ucap Taeyong singkat sembari menyalami Suho.

"Terima kasih sudah datang, Yong," balas Suho sembari membalas uluran tangan pria itu. "Dia ikut?" tanyanya beralih pada Jisoo dengan senyum ramahnya.

Berawal dari Sketsa ::√::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang