21

3.7K 545 25
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

Tanpa terasa waktu berjalan begitu cepat. Bahkan, aktifitas yang membutuhkan kerja keras otak dan tubuh tanpa sadar sudah Jisoo lewati. Ya dia sudah melewati masa lelah dan sukarnya melakukan skripsi. Kini dirinya sadar seberapa sibuknya Taeyong dulu. Bahkan, dulu Taeyong selalu menyempatkan waktu untuk menemaninya di malam hari.

Jisoo merasa menyesal sempat memprotes Taeyong yang hanya bisa bertemu dengannya di malam hari. Kini dia tahu seberapa lelahnya Taeyong yang setiap hari sibuk mengurusi skripsi, apalagi ditambah harus bertemu dengannya. Betapa pria itu sangat sabar menghadapi sikap Jisoo yang kekanakan dulu.

Sekarang terhitung satu tahun tepat Jisoo dan Taeyong melakukan LDR atau Long Distance Relationship. Karena kesibukan masing-masing, mereka sangat jarang berkomunikasi. Ditambah perbedaan waktu yang cukup lama membuat komunikasi mereka sedikit terhambat. Akan tetapi, meskipun seperti itu, mereka berdua sama-sama percaya jika masing-masing dari mereka sedang berusaha untuk menjadi yang terbaik.

Untungnya kesibukan itu hanya berlangsung selama enam bulan lebih. Jisoo yang benar-benar disibukkan dengan skripsinya. Sedangkan Taeyong yang memiliki banyak proyek. Kini mereka bisa berkomunikasi lebih sering dari sebelumnya.

"Hai?" sapa Taeyong dari seberang.

"Hai, sedang apa?" tanya Jisoo dengan senyum cerah.

"Sedang lihat seseorang," jawab Taeyong dengan senyum manis.

"Seseorang?"

"Seseorang yang kurindukan," timpal pria itu sembari terkekeh melihat Jisoo yang kini tersenyum malu. Padahal gombalan Taeyong benar-benar garing. Namun, rasa rindu dan jarang berinteraksi yang membuat momen seperti itu terdengar menggelitik perasaan Jisoo.

"Besok kau pulang tidak saat aku wisuda?" tanya Jisoo mengalihkan topik.

Lebih tepatnya mengalihkan rasa malu yang kini sedang melingkupinya. Ya semenjak lamaran Taeyong, Jisoo sudah mulai merubah cara panggilannya pada pria itu. Dia sudah tidak menggunakan sebutan 'Kak Taeyong' lagi. Melainkan menggunakan sebutan 'kau' seperti pasangan pada umumnya.

"Memang kapan kau wisuda?" tanya Taeyong beralih serius. Namun, binar kebahagiaan terlihat jelas di wajahnya. Senang karena bisa melihat kekasih sendiri tidak ada salahnya bukan? Meskipun hanya via video.

"Minggu depan," jawab Jisoo singkat, tetapi dengan wajah penuh harap.

"Minggu depan?" ulang Taeyong sembari mengernyit untuk berpikir. Tidak lama kemudian, senyum manis muncul di wajah pria itu. "Tentu saja aku pulang."

"Sungguh?!" tanya Jisoo dengan nada sangat girang.

"Hmm." Taeyong mengangguk mengiyakan sembari tersenyum kecil.

"Aku tunggu, ya?" ucap Jisoo dengan senyum manis.

Obrolan sepasang kekasih itu terus berlanjut sampai rasa rindu mereka tersampaikan. Bahkan tidak jarang Jisoo selalu heboh bercerita tentang apa yang dia alami. Sedangkan Taeyong hanya menanggapi dengan senyuman. Ya kebiasaan memang tidak berubah. Jisoo selalu lebih dominan berbicara ketimbang Taeyong sendiri.

---

Ucapan selamat selalu diterima Jisoo yang kini sudah resmi menjadi sarjana. Namun, semua itu belum bisa merubah suasana hatinya yang gelisah. Ya pasalnya sampai detik ini, Taeyong belum juga menampakkan dirinya. Padahal acara wisuda sudah selesai sejak tadi. Sampai saat ini dia hanya bisa memberikan senyum terbaiknya meskipun itu palsu. Dia tidak mungkin melukai perasaan semua orang yang berbahagia atas kelulusannya bukan?

Berawal dari Sketsa ::√::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang