1

7.6K 782 12
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

Seorang gadis berambut hitam panjang, sedang duduk di sebuah bangku taman di fakultas tempatnya berkuliah. Gadis itu selalu melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya sembari sesekali menghela napas. Sahabat-sahabatnya mengatakan akan segera datang ke tempat itu, tapi sampai detik ini pun, mereka semua belum nampak batang hidungnya sama sekali.

Drrt drrt drrt

Suara ponsel gadis itu berbunyi menandakan adanya panggilan masuk. Tertera nama salah satu sahabatnya di layar ponselnya. Tanpa menunggu lama, gadis itu segera mengangkat panggilan tersebut.

"Halo, Jis, bisakah kau menyusul kemari?" tanya orang di seberang.

Ya gadis yang sedang menunggu itu bernama Kim Jisoo. Dan sahabat-sahabatnya sering memanggilnya Jis, Jichu, ataupun Chichu. Panggilan yang cukup imut memang, tetapi jangan salah dengan orangnya. Karena sebenarnya Jisoo adalah orang yang cukup pendiam meskipun ramah.

"Ke mana? Kenapa kalian tidak ke sini?" tanya Jisoo sedikit kesal dengan nada lembut khasnya.

"Tadi Rose mengajakku bertemu Kak Yuta. Dia meminta tolong untuk keperluan tugasnya dan ini sedang membutuhkan satu orang lagi. Kau bisa membantu, kan? Please!" jelas sekaligus mohon Lisa, salah satu sahabatnya.

"Tugas apa? Kenapa membutuhkan bantuan adik tingkat?" tanya Jisoo heran.

"Nanti kujelaskan di sini. Sekarang kau kemari saja, di sini sudah ada Rose dan Jennie. Cepat ya!"

"Di mana?"

"Di basecamp anak teknik. Ke sini saja sekarang, ini akan dijelaskan lebih rinci. Kami menunggumu."

"Baiklah," balas Jisoo singkat dan langsung mengakhiri panggilan tersebut. "Basecamp anak teknik?" gumamnya sembari sedikit mengernyit tanpa menghentikan langkahnya menuju tempat tersebut.

Tak berapa lama kemudian, Jisoo tiba di tempat yang Lisa sebutkan tadi. Yang Jisoo lihat pertama kali adalah banyaknya orang yang sedang berkumpul di tempat itu. Sedikit ragu untuk mendekat, tiba-tiba Lisa sudah memanggilnya.

"Jis! Di sini!" panggil Lisa sedikit keras sembari melambaikan tangannya pada Jisoo.

"Nah, ini Jisoo," kenal Rose pada Yuta setelah gadis itu berdiri di antara mereka.

"Masih ada satu orang, Yong!" seru Yuta kepada salah satu pria yang berada di pojokan yang terlihat sedang memainkan ponselnya.

Melirik sekilas kepada pria itu, Jisoo sedikit mengernyitkan dahinya. Dia merasa pria tersebut menatapnya sedikit dingin. Seperti terkesan mengintimidasi dan tidak bersahabat.

"Perhatian semuanya!" ucap Yuta dengan nada keras untuk mengalihkan semua perhatian orang di tempat tersebut. "Begini, mungkin sudah ada yang menjelaskan sedikit pada adik tingkat yang ada di sini, tetapi akan kujelaskan lagi agar kalian semakin paham," imbuhnya sebagai ketua kelas jurusan arsitek tersebut.

"Pertama, kita para kakak tingkat ingin meminta bantuan adik tingkat untuk membantu tugas lapangan kita. Ini tugas dari Pak Seungri untuk anak arsitek dalam semester ini. Memang sedikit konyol sebenarnya, tetapi beliau memberi tugas agar masing-masing orang mengajak satu orang adik tingkat untuk ikut saat mengerjakan tugas lapangan tersebut. Dengan syarat laki-laki harus mengajak adik tingkat perempuan, begitu pun sebaliknya. Cukup konyol memang, tetapi dengan terpaksa kita harus melakukannya. Hanya satu hari saja," jelas Yuta panjang lebar dengan raut serius dan sedikit tidak enak hati juga. Pasalnya syarat dari dosennya itu sedikit merepotkan. Memang tugas konyol yang tidak bisa dinalar. Karena apa manfaatnya dari melakukan itu semua?

Berawal dari Sketsa ::√::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang