" Ketika aku dapat melihatmu tetapi tidak dapat menggapaimu sebagaimana daun di atas pohon yang tidak dapat digapai tanah yang selalu berada dibawah "
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di sepanjang jalanan dipasar, putra mahkota melihat berbagai hal yang dijajakan di sana. Atensinya pun teralihkan oleh sebuah keributan di sebuah kedai yang menjajakan sebuah makanan ringan.
"Hei apa kau ingin menipuku ha, ini koin palsu yang kau berikan kepada ku" seorang penjual makanan ringan memprotes seorang pembeli yang membayar dengan koin yang dianggapnya palsu.
"Ti ti tidak itu asli, coba pegang ini baik baik"
Sekilas penjual tersebut merasa ragu dengan pemikirannya.
"Itu palsu"Sebuah suara memecah keributan yang terjadi.
"Apa buktinya jika koin yang ku bayarkan palsu" Pemilik suara tersebut adalah putra mahkota Jin Goo. Putra mahkota pun mengambil koin tersebut. Dia membolak-balik kan koin tersebut.
"Ukiran di koin ini tidak sama antara depan dan belakang"
"Benarkah" penjual tersebut melihat koin tersebut kembali.
"Kau menipuku dasar kurang ajar" pembeli tersebut melarikan diri.
"Kejar dia" mendengar intrupsi dari sang putra mahkota, Seungho pun mengejar orang tersebut. Sedangkan putra mahkota mengejarnya dari arah lain.
"Yakk berhenti kau"
Sedangkan dipersimpangan jalan, Yoojung dan Seol sedang berjalan sambil berbincang bincang. Tanpa mereka sadari dari arah berlawanan pembeli pembawa koin palsu tersebut berlari ke arah mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dukkk
"Yak kau tidak sopan telah menabrak noonaku " Yoojung terjatuh bersama sang pembeli. Di arah belakang sudah ada Seungho yang mengejar pembeli tersebut.
