Jangan lupa vote dan komen agar saya punya semangat buat lanjutin cerita ini :)
.
.
.
."Hal yang paling berharga akan menghilangkan begitu saja"
.
.
.
.
.
.
.
.
.Keadaan kediaman Yoo Jung saat ini sangat kacau. Para tabib istana keluar masuk sebuah ruangan tempat dimana Yoo Jung berbaring tak berdaya. Beberapa waktu yang lalu Yoo Jung muntah darah yang membuat tabib istana panik. Bagaimana pun mereka harus menyelamatkannya.
Di luar, Jin Goo dan Taehyung berdiri dengan cemas. Mereka tak menyangka jika hal ini akan terjadi kepada Yoo Jung. Sebelumnya Yoo Jung tidak sakit bahkan bisa dikatakan ia sehat-sehat saja. Sedangkan Ratu Choi merasa bersalah karena tidak membujuk lagi Yoo Jung untuk menyudahi sesi latihan mereka.
Cukup lama mereka menunggu di sana. Ratu Choi tampak kelelahan berdiri. Jin Goo yang menyadari itu segera mendekati ibunya.
"Eomma mama, anda tampak kelelahan. Lebih baik anda kembali. Saya akan menunggu disini bersama yang lain. Jika terjadi sesuatu saya akan memberitahu."
Ratu Choi sedikit ragu dengan permintaan Jin Goo. "Yang mulia tetapi___ baiklah. Jangan lupa beritahu jika terjadi sesuatu."
"Ne" Ratu Choi akhirnya kembali ke kediamannya untuk beristirahat. Banyak hal yang sudah ia lewati hari ini. Ia harus memikirkan cara agar Yoo Jung dapat pulih kembali. Ia tidak ingin putranya itu bersedih.
Beberapa saat setelah Ratu Choi pergi, seorang tabib wanita keluar dari ruangan yang sejak tadi tertutup rapat. Tidak ada ekspresi khawatir ataupun lega yang tergambarkan diwajahnya yang membuat orang yang menunggu di luar merasa cemas sekaligus penasaran dengan keadaan Yoo Jung.
"Bagaimana keadaannya?" Jin Goo berusaha tenang. Ia harus bisa mengendalikan dirinya dan tidak boleh bertindak berlebihan saat ini.
"Maaf yang mulia, keadaan tubuhnya saat ini masih sangat lemah. Terjadi luka dalam ditubuhnya yang diduga disebabkan oleh penyakit lama." Tabib itu menjawab pertanyaan Jin Goo dengan tenang seakan tidak ada beban sama sekali.
"Penyakit lama? Sebelumnya adikku tidak pernah sakit parah. Mana mungkin ini bisa terjadi." Taehyung tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh tabib itu. Ia yakin pasti ada orang yang berusaha mencelakai adiknya tetapi ia tidak bisa sembarangan menuduh orang. Akan terjadi keributan jika itu terjadi.
"Maaf, tapi itu yang saya ketahui tuan"
"Satu minggu lagi adalah penobatannya dan pernikahan, apakah Yoo Jung bisa sembuh sebelum itu?"
"Kami akan berusaha sebisa kami untuk melakukannya yang mulia."Sejak awal pembicaraan, Seungho menatap tabib wanita itu aneh. Tabib wanita itu tidak menampakkan raut ketakutan saat satu persatu pertanyaan dilontarkan oleh Jin Goo. Seharusnya orang biasa akan merasa terintimidasi.
Tanpa berkata apapun Jin Goo langsung masuk ruangan tersebut. Perlahan ia mendekati tempat Yoo Jung terbaring dengan wajah yang pucat berbeda dengan beberapa waktu yang lalu saat ia melihatnya, masih ada rona merah di wajah sang jelita. Hatinya sakit melihat Yoo Jung.
"Apa berbaring disini menyenangkan, jika ia apakah boleh aku ikut?" Setetes air mata jatuh mengenai pipi Yoo Jung diikuti dengan tetesan lainnya.
"Maaf wajahmu menjadi kotor, airnya keluar begitu saja." Jin Goo tertawa hambar. Ia mengusap pipi Yoo Jung menggunakan sapu tangan putih dengan rajutan bunga mawar diujungnya.
"Cepatlah sembuh, aku menunggumu Yoo Jung." Setelah itu putra mahkota keluar dari ruangan Yoo Jung. Ia tidak bisa berlama-lama di sana. Hatinya pasti akan semakin lemah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Flower In Joseon
FantasyKim Yoo Jung × Yeo Jin Goo . . . . . . . Terinspirasi dari drama Saeguk