Di dalam kediaman putra mahkota, Taehyung merasa gelisah.
"Apa yang harus aku lakukan" gumamnya.
Terlintas sebuah ide di pikirannya yang selayaknya dapat ia gunakan.
"Ehem ehem" ia pun menyesuaikan suaranya seperti putra mahkota.
"Ne" jawabnya, ia merasa gugup apakah ini berhasil batinnya.
"Yang mulia anda harus melakukan pembelajaran memanah yang mulia"
"Ne sebentar Kasim Han"
"Ais jinjja kenapa mereka lama sekali" Taehyung semakin panik setelah mendengar deru langkah dan bayangan Kasim Han yang ingin memasuki ruangan tersebut.
Kasim Han pun membuka pintu. Disana berdiri seorang pria yang sedang membelakanginya.
"Wangseja lebih baik anda segera bersiap siap"
Pria tersebut membalikan badannya, dan memang benar jika pria tersebut adalah putra mahkota. Dibalik jubah kerajaanya dia masih menggunakan pakaian sederhana yang ia gunakan tadi.
"Apakah aku harus mengikuti pelajaran ini Seungho Taehyung ah" putra mahkota bukannya menjawab dia justru bertanya kepada kedua sahabatnya yang sekarang sedang membaca buku.
"Ne yang mulia, kami akan menemani anda" jawab Seungho dengan menundukkan kepalanya.
"Em baiklah, Kasim Han cepat siapakan semua perlengkapannya"
"Baik yang mulia" Kasim han pun membungkukkan badannya lalu pergi dari ruangan tersebut.
Setelah Kasim Han pergi, Taehyung pun menghela nafas. Ia merasa sangat lega karena akhirnya ia tidak mendapatkan masalah nanti.
"Syukurlah yang mulia, anda datang tepat waktu kalau tidak tamatlah riwayatku"
" Cihhh kau berlebihan sekali" Jin Goo pun menganti pakaiannya dengan pakaian yang bisa ia gunakan untuk latihan memanah.
.......
Di kediaman raja terjadi pembicaraan yang sangat serius antara keluarga kerajaan. Di sini mereka membahas tentang masa depan putra mahkota. Ibu suri merasa bahwa hari ini adalah hari yang tepat untuk membahas tentang pemilihan pendamping putra mahkota.
"Yang mulia saya rasa putra mahkota sudah cukup besar untuk mendapatkan seorang pendamping" Mendengar penuturan ibu suri semua atensi pun mengarah kepadanya.
"Apa itu tidak terlalu cepat ibu"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.