[15] Lost

244 19 4
                                    

Author bingung gimana caranya bikin para pembaca baper😅 duhh...maapin author yah.. ✌

Happy Reading..❤

******

Setelah keluar dari kamarnya Alia berjalan kearah kamar Suga, gadis itu mengetuk pintu kamar berwarna kehitaman itu dengan mata berbinar.

"Oppa, Kau di dalam? Bolehkah aku masuk?"

Hening..

Suga tidak menjawab panggilannya sedikitpun, namun Alia tau jika pria pucat itu ada di kamarnya karna dia baru saja bertemu dengan J-Hope dan bertanya dimana Suga. Dan J-Hope berkata jika Suga ada di kamarnya.

"Oppa, aku ingin jalan-jalan denganmu..apa boleh?" tanya Alia, bibirnya mengerucut sebal menunggu pintu terbuka.

Sebersit rasa bersalah timbul pada hatinya, Alia merasa bersalah pada Suga saat kejadian di ruang santai tadi. Mungkin perkataannya sedikit menyinggung pria itu, entahlah itu semua membuatnya dilema setengah mati.

Ceklek..

Suga membuka pintu kamarnya, tatapannya langsung tertuju pada gadis kecil di hadapannya yang menunduk sembari mengerucutkan bibir, menggemaskan. Dengan rambut hitam yang tergerai dan sweater oversizes nya, Alia berdiri.

"Waeyo? Kau mau mengajakku kemana?" tanya Suga, Alia mendongak lucu.

"Di sekitar taman apartmen saja, ada yang ingin aku bicarakan denganmu." Alia berjalan lebih dulu dan diikuti Suga di belakangnya.

Taman di sekitar apartmen ini cukup sepi sehingga Suga tidak perlu menutupi identitasnya di hadapan Alia, jika di malam hari taman ini jarang ada yang mengunjunginya. Alia mendudukkan bokongnya disalah satu kursi taman dengan standlamp yang terlihat temaram dan diikuti Suga di sampingnya.

"Jadi apa yang akan kau bicarakan?" Suga menatap taman di hadapannya tanpa menatap Alia sedikitpun.

Alia kesal karna pria itu tidak menatapnya, "Mianhae oppa, mungkin kata kataku tadi menyinggung perasaanmu."

Suga tersenyum tipis, sudah ada kemajuan dari gadisnya yang awalnya berbohong kini sudah mau mengakui kesalahannya sendiri, "Gwenchana, aku sama sekali tidak tersinggung."

"Jeongmal?" Alia menatap Suga dengan berbinar, tanpa sadar tangannya menggenggam sebelah tangan pria pucat itu.

Ketika tersadar gadis itu melepaskan tangan Suga dengan cepat namun Suga malah menahannya dan semakin mengeratkan genggaman besarnya, pria itu memejamkan matanya meresapi, entah sudah lama sekali dia tidak merasa dekat dengan gadis yang dia cintai itu. Sementara Alia mati-matian menahan jantungnya yang berdebar.

"Jebal, biarkan seperti ini dulu." Suga menangkup kembali tangan Alia saat gadis itu akan melepas genggamannya, Alia tersenyum dengan pipi merona.

Alia juga terdiam di tempat menikmati kehangatan yang menjalar dari tangan Suga dan menikmati hawa dingin yang menerpa wajahnya. Dalam diamnya perasaan Alia bergejolak, antara senang, bahagia serta sedih.

"Oppa apa boleh aku mengatakan ini? Aku memang mungkin tidak pantas tapi aku mulai merasakannya saat bersamamu, entah kapan ini datang tapi rasanya sangat menyenangkan." Alia menarik napas perlahan, "Sarangheyo oppa."

Suga membuka matanya, terkejut akan pernyataan tiba-tiba dari Alia. Pria itu sama sekali tidak menduga jika dirinya akan mendapat ungkapan seperti itu, namun di balik rasa terkejutnya ada rasa membuncah dan menghangat dari hatinya.

I purple You (Suga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang