[9] Bertahan atau Melepaskan?

361 22 0
                                    

Typo bertebaran yah..belum sempet revisi..😂😂 judulnya aneh banget..kalo gak ngefeel jangan dipaksa..✌✌

Happy reading..❤

*******

Gadis itu menatap jendela kamarnya dengan lesu, pikirannya berkenala. Hari ini Seoul tengah diguyur hujan salju deras yang mengakibatkan suhu tiba-tiba naik dengan pesat, dengan sweater pink dan celana jeans nya Alia memandang gedung pencakar langit di depannya.

‘Apa yang harus aku lakukan?!’

Alia masih memikirkan perkataan Namjoon satu minggu yang lalu, memilih bertahan atau pulang dengan tangan hampa. Dia sejujurnya ingin menyelesaikan teka-teki yang menyelimuti masa lalunya hanya saja sepertinya keadaan tidak bisa mendukung, mungkin memang sudah takdirnya hidup dalam kubangan masalalu dan bayangan hitam trauma.

Eomma..akankah aku bisa menyelesaikan teka teki ini?” lirihnya.

Tok tok tok...

Di luar, sudah lebih dari dua jam lamanya Suga berdiri di depan kamar Alia, namun gadis itu sama sekali tidak membuka pintu. Pintu itu tertutup rapat sejak kejadian Suga menemaninya tidur di samping ranjang. Sebenarnya apa yang sudah terjadi pada gadisnya? Dan kenapa Alia dari kemarin terus diam?

Gadis itu hanya keluar ketika lapar menyerang, selebihnya dia masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya. Sudah berjalan seminggu, Suga merasa gadis itu mulai menjauhi dirinya, menjauh dari beberapa member lebih tepatnya. Alia hanya berinteraksi sewajarnya dengan para member kecuali pada Jimin dan Jungkook, gadis itu akan berbicara banyak pada dua pria itu.

“Masih belum terbuka hyung?” Taehyung menepuk bahu Suga sekilas, dirinya juga sempat bingung dengan perubahan Alia.

“Sudahlah hyung nanti juga dia keluar sendiri, kau tidak perlu merisaukannya.”

Semuanya terkejut dengan ucapan Namjoon, pria berlesung pipi itu duduk dengan wajah tenang. Suga menatapnya sengit, bagaimana bisa dia mengacuhkan Alia? Gadis itu adalah kekasihnya, kekasih! Garis bawahi itu.

“Jiminssi, kau ketuklah pintu ini. Siapa tahu jika kau ataupun Jungkook yang mengetuknya dia mau keluar.” ucap J-Hope, melihat hyungnya yang lesu dan semakin datar membuatnya was-was.

Jimin bangkit dari duduknya lalu mencoba mengetuk dan sedikit berbicara, “Tae Ra, jebal buka pintunya. Kami semua khawatir padamu, terlebih Suga hyung. Dia sudah kelimpungan melihatmu.”

Alia masih diam, dia mendengar suara Jimin di balik pintu namun gadis itu masih menenggelamkan wajahnya di balik lipatan tangan, menangis. Posisinya kini terduduk di lantai, bersandar di balik pintu kamar. Air matanya kembali meluruh, dia tidak boleh menangis demi eommanya, demi kepingan masa lalunya.

‘Aku harus apa eomma? Apa aku harus bertahan? Atau melepaskan?’

********

Alia meneguk ludahnya kasar, pikirannya masih tidak tenang. Duduk sendirian di taman pada sore hari menjadi kebiasaannya semenjak tinggal sendirian. Gadis itu merenung, kata kata Namjoon tempo hari adalah sebuah tamparan dalam hidupnya jika dia tidak lebih dari sebuah parasit.

I purple You (Suga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang