part 1

69 18 4
                                    

1 Minggu kemudian...
Seorang gadis dengan rambut urakan berjalan gontai di koridor sekolahnya.

Dengan earphone yang selalu ia pakai, mendengar kan musik dengan volume yang keras.Sebenarnya itu hanya pengalihan fokus nya agar tak memperdulikan  siswa siswi yang menatap nya aneh.

"Eh liat tuh ada cewek bar bar"ucap salah satu siswi.

"Sok cantik pula"timpal gadis yang lainnya.

Raflesia tidak suka ditatap seperti itu.
Namun ia berpapasan dengan Bryan.

Orang yang masih berada di dalam hatinya.
Namun Bryan seperti tidak peduli.
Raflesia pun mempercepat langkahnya menuju kelas.

Saat sampai kelas,lagi lagi Raflesia disambut dengan tatapan aneh dari teman sekelas nya.

Raflesia pun membalas tatapan itu dengan tatapan dingin nya. Lalu segera  duduk di kursi kesayangan nya.

Raflesia membuka earphone nya dan menenggelamkan wajahnya. Ia melihat jam masuk 15 menit lagi.Berarti dia masih bisa memejamkan matanya.

Baru 5 menit ia memejamkan matanya.Ia mendengar suara yang tak asing ditelinga nya.

"Sayang kamu kenapa?"tanya seorang lelaki menarik kursi dan duduk.

Raflesia tau suara itu.

"Nanti temenin aku di rumah ya"ucap gadis itu dengan nada manja.

"Emang mama sama papa kamu kemana?"tanya lelaki itu .

"Bryan.. kamu tau kan mereka selalu aja pergi ngurus bisnis"ucap gadis itu kesal.

"Tapi aku gak harus setiap hari juga nemenin kamu Diana"ucap Bryan .

"Kamu jahat banget sih"ucap Diana cemberut.

Tidak lama datanglah Aurora.
"Haduh kalian ni pagi pagi udah mojok aja"ucap Aurora membesarkan suaranya.

Sebenarnya gadis itu sengaja agar bisa didengar oleh Raflesia.

Diana yang mengerti tatapan Aurora pun memulai drama nya.

"Sayang temenin aku ya please"ucap Diana manja.

"Kan ada Aurora, kenapa kamu gak minta temenin sama dia?"ucap Bryan masih belum sadar dibelakang nya ada Raflesia.

"Hiks..kamu..hiks..jahat...kamu kan tau kalau Aurora juga sibuk..hiks... aku cuma sendirian Bryan...hiks..gak ada yang mau nemenin aku"ucap Diana mengeluarkan air mata buaya nya.

"Temenin aja ngapa? Aku gak bisa Bryan..jadi kau harus nemenin Diana"ucap Aurora.

Bryan pun merasa tak tega dengan Diana.Ia pun merengkuh gadis itu kedalam pelukan nya.

Bersamaan dengan Raflesia yang mendongakkan kepalanya.

Pandangan Bryan dan Raflesia bertemu.

Namun Bryan segera memutuskan pandangan mereka.

Bryan pun melepaskan pelukannya dari Diana.

"Yaudah aku temenin kamu.. jangan sedih lagi.. aku ke kelas dulu ya"ucap Bryan mengusap rambut  Diana lalu pergi.

Aurora pun duduk disamping Diana lagi dan mereka tertawa bahagia.

"Sukses"ucap Diana tersenyum bahagia.
"Keren.. keren"ucap Aurora.

Sementara Raflesia menatap benci mereka berdua.

'kasihan sekali kau Bryan,ditipu oleh kedua gadis ini'batin Raflesia.

Sebenarnya gadis itu sangat kesal dan sedih.

Ia juga merindukan Bryan.Namun Bryan termakan hasutan mereka.Mau dijelaskan pun percuma.Ia tak akan mau dengar.

RAFLESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang