part 2

38 14 2
                                    

Pukul 5.00 am

Raflesia sudah bangun lebih awal untuk memasak. Sebenarnya kaki nya terasa sangat sakit karena terjatuh semalam.

Tapi ia tak boleh bermalas-malasan. Neneknya pasti akan memarahi nya ,lalu selanjutnya ia akan dipukul oleh ayahnya.

Raflesia segera ke dapur.

Skip~~~

Raflesia sudah selesai melakukan tugasnya.
Ia sudah menyiapkan sarapan dan makan siang.

Ia juga sudah menyapu rumah.
Saat nya dia mandi dan bersiap-siap.

Skip~~~

Raflesia mengintip ke kamar ayah nya dan ternyata ayah nya masih tidur. Sekarang sudah pukul 6.15 pagi , waktunya Raflesia untuk berangkat ke sekolah.

Namun tiba-tiba neneknya memanggil nya.
"Raflesia!kesini"panggil Hema dari dalam kamar.

Raflesia pun bergegas menghampiri neneknya.

"Kenapa nek?"tanya Raflesia seraya menunduk.

"Kamu lihat ini! Baju nenek rusak karena kamu nyetrika gak benar"ucapnya membentak Raflesia seraya menunjuk kan baju yang sedikit gosong .

Raflesia hanya diam.

Hema pun mendorong Raflesia hingga membentur lantai sangat keras.

"Dasar bangkai! Kamu itu cuma benalu di sini! Muak aku melihat mu! Udah pergi sana!" Usir Hema pada Raflesia.

Raflesia pun segera pergi untuk berangkat ke sekolah.

Sebenarnya rasanya ia tak sanggup untuk sekolah. Seluruh badannya ingin ambruk saja.Namun jika ia tidak sekolah, yang ada nenek dan ayahnya akan memukul nya.

Raflesia pun menggoes sepedanya.Sesekali ia menghapus air mata yang menetes tanpa seizinnya.

Sesampainya di sekolah...

Raflesia langsung berubah menjadi orang yang kuat dan tegar. Ia menyembunyikan kelemahan itu dengan wajah dingin dan datar nya.

Di koridor sekolah...

Raflesia dipanggil oleh seorang gadis berambut pirang. Siapa lagi kalau bukan Dara Fiorel.

"Rafee..haiii"sapa Dara pada Raflesia namun Raflesia tidak merespon sedikit pun.

"Rafe...kamu marah ya sama aku?"tanya Dara takut.

"Enggak"ucap Raflesia dingin.

"Syukurlah.. yaudah kalau gitu ayo ikut aku"ucap Dara narik Raflesia.

Raflesia hanya bisa pasrah ditarik oleh Dara.

Ternyata Dara membawa nya ke kantin.
Mereka pun duduk di bangku paling pojok.

Suasana kantin kali ini tidak terlalu ramai karena masih pagi.

"Rafe..kamu mau pesan apa?"tanya Dara .

"Enggak usah"tolak Raflesia dingin.

"Enggak.. kamu mau burger? sandwich?roti bakar keju?"tanya Dara memaksa.

"Roti bakar coklat"ucap Raflesia.

"Okey.. minumannya?"tanya Dara.

"Coklat panas"ucap Raflesia.

Dara pun mengangguk dan pergi memesan.
15 menit kemudian Dara membawa nampan berisi pesanan mereka.

"Kamu suka coklat?"tanya Dara penasaran.

"Hm"jawab Raflesia sambil memakan rotinya.

Tak lama Aurora dan Diana datang.

"Dih.. kemarin dorong Dara, sekarang makan di kantin bareng Dara"ucap Diana.

RAFLESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang