part 6

29 11 1
                                    


Oke pertama aku jelasin kalau perjalanan mereka menuju rumah kedua Davian benar2 jauh.

Membutuhkan waktu 8jam sementara tadi Davian berangkat jam 10 pagi.
Jadi nyampenya jam 6 sore .

Jadi jangan bingung kalau Raflesia tidur cepat ya. Sebenarnya sih gausah dijelasin juga,tapi aku mau kalian paham dan gak bertanya-tanya lagi hehe.

Oke kita skipp sekarang jam 2 dini hari.

02.00  a.m

Davian masuk ke kamar Raflesia.
Ia tersenyum tipis memandang mata Raflesia yang kelihatan sembab.

"Kau menangis ya?entah apa yang akan terjadi apabila kau mengetahui nya Fle.. maaf kan aku ya"gumam Davian seraya mengusap surai indah milik Raflesia.

Davian membuka borgol Raflesia dan segera keluar.

"A.. apa dia tidak jadi mencium kening ku? Ah tapi mengapa aku seakan-akan menanti kan nya?"gumam Raflesia.

Ternyata gadis itu belum tidur dan ia juga mendengar apa yang dikatakan Davian.

"Dan apa yang dikatakan oleh nya tadi?memang apa yang tidak aku ketahui? apakah Davian juga ikut bersenang-senang dengan Sonya?"gumam Raflesia semakin bingung.*Ehekalianngertikan?

"Tunggu, mengapa aku peduli? terserah apa yang ingin dilakukan nya... aku kan hanya mencintai Bryan"ucap Raflesia tersenyum.

"Hei, belum tidur ya?"ucap Davian tiba-tiba masuk ke kamar Raflesia.

"A..a..aku..a..aaku..hiks..hiks"saking takutnya Raflesia sampai menangis.

Davian segera menghapus air mata Raflesia.

"Jangan menangis,kau kenapa?"tanya Davian dingin.

Ia benar-benar membenci air mata yang mengalir di pipi gadisnya ini.

"Aku minta maaf"ucap Raflesia masih menangis.

"Kenapa?"tanya Davian menghapus air mata Raflesia.

"Maaf aku belum bisa tidur"ucap Raflesia sukses membuat Davian tertawa terpingkal-pingkal.

"Hahahaha.. apa katamu? Hahahaha.. hanya itu? Hanya karena ingin mengatakan itu kau menangis? hahahaha"ucap Davian masih tertawa hingga wajahnya memerah.

"Emangnya kenapa? kenapa respon mu begitu? aku pikir kau akan marah"ucap Raflesia mempoutkan bibirnya gemas.

Wajah Davian semakin memerah melihat ekspresi lucu Raflesia.

Ia pun mencium kening Raflesia,dan memberikan getaran satu sama lain.

Namun Raflesia masih tidak mengetahui arti getaran ini.

"Kamu lucu Fle,ternyata gadis dingin yang aku lihat di sekolah bisa selucu ini"ucap Davian mencubit pipi Raflesia.

"Hei kenapa kau jadi seperti ini?"tanya Raflesia kesal.

"Lalu kau ingin aku seperti apa? seperti ini?"ucap Davian mengganti tatapan hangatnya dengan tatapan setajam elang.

Davian pun mendekat kan tubuh nya ke Raflesia.

"D..Dav.... aku minta maaf"ucap Raflesia berkaca-kaca lagi.

Davian pun terkekeh dan mencium pipi Raflesia sekilas lalu kembali duduk di tepi kasur.

"Mau jalan-jalan?"tawar Davian pada Raflesia.

"Jam 2 pagi? jalan-jalan? Seriously?"tanya Raflesia terkejut.

"Hei biasa saja sayang,ayo"ucap Davian menarik tangan Raflesia kasar.

"Akh..sakit"ringis Raflesia seraya menatap tangannya miris.

RAFLESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang