"Dav.."
"Fle.."
"Kau duluan aja"ucap Raflesia
"Kamu duluan"ucap Davian tegas.
"Ehm...apa pembunuh berdarah dingin seperti mu memiliki perasaan?"tanya Raflesia tiba-tiba.
Davian terkejut dengan pertanyaan Raflesia.
Namun ia berusaha untuk terlihat tenang.
"Aku tidak memiliki perasaan"ucap Davian menatap Raflesia tajam.
"Lalu cinta mu padaku itu obsesi?"tanya Raflesia tiba-tiba lalu ia menutup mulutnya dan merutuki kebodohan nya ini.
"Entahlah aku tidak tau, yang jelas aku mencintaimu"ucap Davian mengusap lembut kepala Raflesia.
Raflesia hanya diam saja.
"Ayo kembali... disini semakin dingin dan besok jangan lupa bangun pagi "ucap Davian bangkit dan berjalan duluan.
Raflesia pun hanya menatap punggung Davian yang semakin menjauh.
"Cih, ninggalin...laki2 tuh sama aja"ucap Raflesia kesal.
Raflesia pun bangkit setelah punggung Davian tidak terlihat lagi.
Raflesia pun masuk dengan banyak pertanyaan di kepalanya.
Tiba-tiba ada yang menggendong nya.
"D..D..dav...kok kamu bisa disini?"tanya Raflesia terkejut.
"Terus kamu mau ngomel terus karena aku ninggalin kamu tadi?"tanya Davian.
"Enggak,enak aja"ucap Raflesia ketus.
Terus Davian nurunin Raflesia dan berjalan duluan.
"Kok aku ditinggal sih?"tanya Raflesia kesal.
Davian menghela nafas dan berbalik.
"Perempuan suka gitu, gengsi banget ungkapin perasaan nya. Ntar giliran ditinggalin malah dibilang laki-laki semuanya sama aja"ucap Davian kembali menggendong Raflesia.
"Apaan sih"ucap Raflesia memalingkan wajahnya.
"Kamu lucu"ucap Davian mencium pipi Raflesia sekilas.
Skipp~~
Pukul 01.00.pm
Raflesia masih tertidur pulas.
"Tolong aku.. tolong"teriak seorang wanita.
Raflesia terbangun dari tidurnya.
Raflesia segera keluar dari kamar nya dan mendengar jeritan seorang wanita di lantai bawah.
Raflesia segera berlari dan hampir terjatuh di tangga saking terburu-buru nya.
Raflesia melihat betapa menyedihkan nya Sonya disana.
Baju nya sedikit robek,dan banyak lebam diwajahnya.
"Apa yang akan kalian lakukan?"tanya Raflesia mendekat mereka.
"Fle kamu ngapain?"tanya Davian tiba-tiba turun dari tangga.
"Dav... kau ingin apakan dia?"tanya Raflesia.
"Bukan urusanmu Fle, masuk ke kamar kamu sekarang!"ucap Davian dingin.
Raflesia hanya bisa pasrah dan segera masuk ke kamar nya.
Sementara itu Davian menyiksa Sonya hingga gadis itu menghembuskan nafas terakhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFLESIA
Mystery / ThrillerHidup itu seperti apa? Apakah hidup memang begini? Membuat seseorang terlihat berubah? Atau memang mengharuskan seseorang itu untuk merubah dirinya? Apakah hidup memang sulit dipahami? Seperti ocehan sok benar dari iblis yang menyamar sebagai malaik...