Muslihat

53 30 13
                                    

Matahari sangat terik semua siswa-siswi berjalan lebih cepat memasuki gedung sekolah.

Terlihat seragam hari kamis kotak-kotak berwarna merah hitam milik mereka menjadi lebih hidup ketika di terpa cahaya mentari.

Lisa berjalan cepat memasuki kelas, berharap ia tak melihat Bobby lebih awal pagi ini.

Namun, harapan nya  memudar saat melihat Bobby sudah duduk rapi dan melihat ke arah nya.

Lisa memelankan langkah nya, ia sangat malas bertemu dengan si brengsek.

"Lisa," panggil Bobby saat Lisa sudah sampai di tempak duduknya.

Sementara itu Lisa hanya diam saja, memasang wajah kesalnya.

"Maafkan aku. Aku tau, aku keterlaluan. Aku...." Perkataan Bobby terputus karena Lisa langsung memotong perkataannya.

"Kalau kau tau, kenapa masih kau lakukan!?" Bentak Lisa. Kali ini wajah nya benar-benar terlihat mengerikan.

Bobby hanya diam, ia tak bisa menjawab perkataan Lisa.

"Jangan bicara, kalau kau masih mau hidup," ancam Lisa lalu duduk di samping Bobby.

Sementara itu Bobby hanya terdiam, menuruti perkataan Lisa. Baginya tak ada yang lebih berbahaya dari pada amukan wanita yang sedang kesal.

~

Sementara itu Chanwoo dan Yun hyeong baru saja berangkat bersama kakak nya Lee Minho sekaligus guru BK di sekolah mereka.

"Chanu, menurut mu Lisa akan memaafkan Bobby atau tidak ya?" Tanya Yun hyeong membuat chanwoo kaget.

"Berhenti membicarakan hal-hal tidak penting seperti itu," gertak chanwoo. Ia tak ingin kakak nya itu sampai tau kejadian kemarin, karena Bobby bisa saja celaka.

Yun hyeong langsung terdiam mendengar gertakan chanwoo.

"Ada apa? Apa ada sesuatu yang buruk dilakukan si brandalan itu?" Tanya Lee Minho.

"Tidak ada," jawab chanwoo cepat sebelum Yun hyeong menjawab. Dan kini Yun hyeong paham, apa maksud gertakan chanu nya tadi.

Lee Minho hanya mengangguk saja, berpura-pura tak tau kalau sebenarnya pasti ada yang terjadi.

Karena bagi nya, mengurus segala ulah Bobby sudah cukup melelahkan.

~

Bel tanda masukan pun berbunyi, semua siswa-siswi sudah masuk ke dalam kelas masing-masing.

Hanbin yang baru saja dari kantor langsung masuk ke dalam kelas dengan membawa buku paket.

"Duduk di tempat kalian masing-masing," perintah hanbin saat melihat mereka tidak beraturan.

"Buka buku paket kalian halaman 98, kerjakan latihan 1," suruh hanbin.

"Aisshhh.... Bisa tidak kau tak usah ke kantor pagi-pagi. Aku lelah dengan tugas ini," gerutu salah satu siswa.

"Kau boleh pulang sekarang," jawab hanbin dengan wajah datar.

"Apa-apaan dia, akhir-akhir ini dia sangat sensitif," kata siswa tadi dengan pelan.

Sementara itu hanbin langsung duduk di tempat nya tanpa mengeluarkan sepatah kata dan tanpa memasang ekspresi apapun di wajahnya.

Melihat ketua kelas mereka yang ramah itu sedang sensitif, semua nya pun memilih untuk menurut.

Waktu menunjukkan 5 menit lagi bel istirahat akan berbunyi. Semua nya pun sudah selesai mengerjakan tugas mereka.

Hanbin pun berjalan ke meja teman-teman nya satu persatu untuk mengambil buku tugas.

I'm LuckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang