Lisa mengecek isi kulkasnya, rupanya es krim kesukaannya sudah habis. Ia pun segera pergi ke supermarket untuk membeli es krim.
Suasana malam itu begitu sepi, karena cuaca sangat mendung. Lisa berjalan pelan menikmati hangatnya jaket yang ia kenakan.
Lisa tak sadar bahwa dia sedang di ikuti seorang lelaki yang mengenai pakaian serba hitam.
Lelaki itu mengambil kesempatan dengan keadaan yang sepi itu, dia menarik tangan Lisa secara paksa.
Lisa berontak namun tak ada satupun orang yang lewat, dengan sekuat tenaga Lisa mengilir tangan lelaki itu dan menendang kemaluannya.
Lisa yang sewaktu SMP pernah mengikuti beladiri belum kehilangan sepenuhnya kemampuan beladiri nya itu.
Lisa berlari sekuat tenaga dan bodoh nya dia, dia malah berlari tak tentu arah dan berlari ke jalan yang lebih sepi lagi. Akibat rasa paniknya itu, Lisa malah tambah celaka.
Lelaki itu berlari tak jauh dari belakang nya, mengejar tubuh nya yang mulai lelah.
Lelaki itu kini sudah dekat dengan Lisa dan mampu meraih lengan Lisa. Hingga Lisa jatuh tersungkur di tanah.
"Kau mau lari kemana?" Tanya lelaki itu dengan suara serak yang sedikit ngos-ngosan.
"Tolong jangan ganggu aku," mohon Lisa terisak. Kini tubuh nya tak mampu berlari lagi, berjalan pun ia tak bisa.
Lelaki itu tak menjawab perkataan nya, ia malah semakin mendekati Lisa. Di tarik nya secara paksa jaket milik Lisa hingga robek sedikit.
Lisa menjerit minta tolong dan berharap akan ada seseorang yang menolong nya. Meskipun sudah jelas jalan itu sepi.
Lisa menangis tersedu-sedu, karena laki-laki itu kini sudah merobek jaket Lisa secara keseluruhan. Meskipun Lisa berontak, tapi laki-laki itu lebih kuat dari dia.
Dan kini tangan lelaki itu sudah memegang baju Lisa. 'tamat lah diriku' batin Lisa.
Lisa berteriak lagi sambil menahan tangan laki-laki itu. Ia berteriak sekuat tenaga meminta tolong.
"Kau mau minta tolong kepada siapa hah!?" Bentak laki-laki itu.
"Kepada ku," jawab laki-laki yang baru saja berdiri di belakang lelaki misterius rius itu.
"Bobby.." lirih Lisa menyebut nama teman sebangku nya itu. Mata nya tertuju pada Bobby dan June yang berada di samping Bobby.
"Jangan ikut campur bocah!" Bentak lelaki misterius itu.
"Bocah?" Tanya Bobby dengan pelan. Dan di jawab senyuman sinis dari laki-laki itu.
Rahang Bobby mengeras, dan emosi nya menggebu-gebu. Kini pertarungan akan di mulai.
Bobby memukul keras pipi lelaki itu, berulang-ulang dan lelaki itu tak bisa apa-apa karena Bobby sangat lihai berkelahi. Beberapa pukulan nya lepas dan mampu di tangkis oleh Bobby.
"Segitu saja kemampuan mu hah?" Tanya Bobby membisik. Membuat laki-laki itu naik pitam.
Ia menyerang Bobby secara brutal, satu pukulan keras mendarat di pipi Bobby, membuat darah mengalir dari ujung bibir nya.
Tak mau kalah Bobby balik menyerang lelaki itu pukulan demi pukulan kini mendarat di segala bagian tubuh laki-laki itu.
"Brengsek kau!" Teriak Bobby. Bobby menarik kerah baju lelaki itu, ia menatap tajam ke mata laki-laki yang menggunakan masker itu.
"Aku penasaran dengan wajah pengecut mu," bisik Bobby.
Tangan Bobby kini sudah berada di masker lelaki itu dan siap menariknya. Namun na'as ternyata lelaki itu punya pisau kecil. Di tusuk nya perut Bobby di bagian kanan dan lekaki itu pun kabur dari tempat mereka berkelahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Lucky
Romance"Ntah ini sebuah ke beruntungan atau sebuah kesialan" Lisa mempunyai kehidupan yang rumit, dimana kedua orang tua nya meninggal dunia hingga usaha keluarga nya bangkrut. terlebih saat ia di pindah kan ke sekolah ternama di Seoul dengan harapan agar...