Cuaca sedikit mendung pagi ini, membuat Bobby tidur dengan pulas di kamar Chang Wook.
Sementara itu Chang Wook sudah bangun dari tidurnya, untuk bersiap-siap berangkat patroli.
"Adik mu sudah bangun?" Tanya ibu saat melihat Chang Wook turun dari tangga.
Chang Wook memberikan senyum tipis sambil menggeleng.
"Makanlah dulu sebelum berangkat," kata ibu.
"Ehh.. bu, aku sebenarnya mau makan di rumah pacar ku. Boleh aku bawa makanan dari sini?" Tanya Chang Wook serius.
"Pacar? Sejak kapan kamu punya pacar? Wanita mana yang mau sama kamu?" Tanya ibu meledek.
"Baiklah.. sebenarnya bukan pacar," aku Chang Wook dengan wajah sedih.
"Tapi sebentar lagi dia akan tinggal bersama kita disini, karena aku akan menikahinya," kata Chang Wook bersemangat.
'menikah darimana!? Pacaran aja, enggak.' batin ibu nya sambil menyiapkan makanan untuk dibawa Chang Wook.
"Dia cantik seperti ibu," kata Chang Wook sambil mendekati ibu nya.
"Apa peduli ibu tentang cantik dan tidaknya dia. Yang ibu pedulikan cuma satu, dia mau gak sama kamu," kata ibu memutuskan sayap-sayap Chang Wook yang siap terbang.
Chang Wook diam seribu bahasa mendengar perkataan ibu nya. Pikirannya kemana-mana, entah mengapa perkataan ibu nya itu sangat berpengaruh besar.
Ibu melirik kearah Chang Wook yang menatap kosong kearah beberapa mangkuk yang tersusun rapi didekat kompor.
"Dasar payah," gumam ibu pelan dan itu terdengar di telinga Chang Wook dengan jelas.
"Kalau dia tidak mau menikah dengan mu, maka buatlah dia mau menikah dengan mu. Berikan dia cinta, maka dia akan memberikan mu seluruh hidupnya. Itulah wanita," jelas ibu sambil meletakkan makanan yang sudah ia siapkan tepat di samping mangkuk yang di tatap Chang Wook.
"Ibu," panggil Chang Wook saat ibu nya hendak pergi.
"Kenapa kau selalu mematahkan sayap ku lalu mengobatinya kembali? Kenapa kau seperti itu?" Tanya Chang Wook.
"Karena aku wanita dan kau laki-laki. Ketika kau berjuang dan hampir lumpuh, aku akan menolong mu untuk bisa berjalan kembali. Itulah wanita," jelas ibu lagi lalu pergi meninggalkan Chang Wook yang kembali termenung.
"Kenapa ada mahluk seperti wanita?" Gumam Chang Wook sambil memasukan kotak makanan itu dalam kresek.
***
Lisa membuka pintu rumahnya saat mendengar suara ketukan dari luar.
Rupanya Chang Wook yang sudah tiba dirumahnya dengan membawa kotak makanan.
"Aku membawakan kamu sarapan," kata Chang Wook sambil memasuki rumah Lisa.
"Kamu yang masak?" Tanya Lisa menyusul Chang Wook.
"Bukan, ibu ku yang masak. Tadi aku bilang mau sarapan sama kamu," jelas Chang Wook sambil mengambil beberapa mangkuk dan piring.
"Benarkah? Lalu apa kata ibu mu?" Tanya Lisa penasaran sambil mendekatkan tubuhnya pada Chang Wook yang sibuk memasukan makanan dalam wadah.
"Ibu ku bilang, kamu tidak mencintaiku lalu untuk apa aku sarapan bersama mu," jawab Chang Wook.
"Siapa bilang aku tidak mencintaimu? Aku.." perkataan Lisa terputus.
'bodoh! Apa yang aku bicarakan sih!' gerutu Lisa dalam hati.
Chang Wook diam dengan senyum tipis dibibirnya menunggu kelanjutan dari ucapan Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Lucky
Romance"Ntah ini sebuah ke beruntungan atau sebuah kesialan" Lisa mempunyai kehidupan yang rumit, dimana kedua orang tua nya meninggal dunia hingga usaha keluarga nya bangkrut. terlebih saat ia di pindah kan ke sekolah ternama di Seoul dengan harapan agar...