Biar aku saja yang tau~Bobby

34 26 14
                                    

Saat bel masukannya berbunyi dan Lisa sudah berada di dalam kelas, kaki Lisa pun melangkah lebih cepat ke arah Bobby yang menatap nya datar.

"Tadi aku dengar kamu di panggil? Kenapa?" Tanya Lisa penasaran.

"Bukan urusan mu," jawab Bobby lalu membuang pandangannya.

Lisa hanya diam dan duduk di bangku nya sambil memperhatikan Bobby yang kini sibuk memainkan pulpen nya.

"Bobby," panggil hanbin yang berjalan ke arahnya dengan langkah cepat. Bobby pun tak menjawab, ia hanya menatap mata hanbin seolah bertanya 'kenapa?'

"Kamu di panggil sama kepala sekolah, di suruh keruangannya," kata hanbin yang sudah berada di samping meja Bobby.

Tanpa mengatakan apapun Bobby langsung berdiri dan berlalu meninggalkan Lisa dan hanbin yang sedang baku pandang.

"Apa yang terjadi?" Tanya Lisa.

"Seperti nya dia mendapat masalah besar," jawab hanbin dan mulai berjalan menuju tempat duduk nya dengan sedikit lesu.

Bobby sudah banyak mendapat masalah, dan panggilan dari kepala sekolah. Tapi entah mengapa, Hanbin merasa hal buruk yang sangat besar akan terjadi.

"Bagaimana ini kalau dia di panggil karena masalah yang kemarin?" Tanya Yun hyeong yang berjalan kearah Lisa yang tengah melamun.

"Aku tidak akan menuntut dia," jawab Lisa dengan tatapan kosong.

"Benarkah?" Tanya Yun hyeong girang.

Lisa mengangguk dengan senyum tipis, di hati nya hanya ada satu kata 'khawatir'.

~

Bel pulangan pun berbunyi, semua siswa-siswi mulai meninggalkan sekolah. Kecuali Lisa dan June, tampak nya mereka menunggu Bobby yang sedari tadi tidak balik juga.

Dap.. dap..
Suara langkah kaki terdengar dari luar kelas, langkah kaki itu terdengar berjalan menuju ke dalam kelas.

Ternyata itu suara langkah kaki Bobby, ia sedikit terlonjak kaget melihat kedua mahluk bumi yang berada di dalam kelas sedang melihat kearahnya dengan tatapan serius.

"Why?" Tanya Bobby dengan wajah sedikit menyolot.

"Apa yang kepala sekolah katakan?" Tanya June dengan sigap.

"Tidak ada yang penting," jawab Bobby sambil berjalan ke tempat duduknya.

"Bobby, apa ada masalah?" Tanya Lisa khawatir.

"Ada," jawab Bobby yang langsung statis menghadap kearah Lisa.

"Apa?" Tanya Lisa.

"Masalah ku adalah...."  Jawab Bobby terjeda seolah-olah ini adalah acara tv semacam super deal.

"Masalah ku adalah kalian berdua," jawab Bobby berusaha melucu.

"Aku serius!" Bentak Lisa.

"Aku juga serius! Kalian terus menerus bertanya, dan itu membuat ku susah. Susah itu adalah masalah! Mengerti?" Balas Bobby menyolot.

Lisa pun menyerah dan memilih pergi meninggalkan Bobby dan June. Sementara itu June manatap Bobby datar.

"Apa lagi? Aku lapar!!" Hardik Bobby.

Segera Bobby mengambil tas nya dan menarik June keluar, membawanya ke restoran favorit nya. Yaitu, restoran milik ibu June. 'makan gratis :v'

~

"Apa-apaan sih dia!?" Gerutu Lisa yang berjalan keluar pagar.

Langkah nya terhenti ketika melihat motor polisi yang terparkir di depan pagar.

Di liriknya kanan kiri namun tak siapapun, tak ada orang yang ia harapkan.

"Kau cari siapa?" Tanya lelaki yang tak asing suara nya itu.

Lisa berbalik dan mendapati Chang Wook berada di belakang nya. Membuat dia kaget.

"Heyy!! Kau ini seperti hantu!" Gerutu Lisa.

"Hantu seperti apa? Apakah semacam hantu yang menghantui pikiran mu?"  Tanya Chang Wook meledek.

"Ck..." Lisa hanya bisa berdecak sambil menahan malu nya.

Chang Wook memerengkan kepalanya sambil menatap Lisa gemas. Dan kala itu yang bisa Lisa lakukan hanya menghindari bertatapan lama-lama.

"Kamu mau kemana?" Tanya Chang Wook saat Lisa berjalan keujung trotoar.

"Manggil taksi, mau pulang," jawab Lisa membelakangi nya.

"Baiklah, aku yang akan panggilkan taksi. Maaf tidak bisa mengantar mu pulang, karena aku membawa itu," tunjuk nya pada motor patroli itu.

"Gakpapa, mengantar ku pulang bukan ke wajiban mu," jawab Lisa.

"Lalu kewajiban ku apa? Mencintaimu?" Tanya Chang Wook meledek lagi.

"Ck.." decak Lisa lagi berpura-pura kesal.

Melihat itu Chang Wook langsung mengacak rambut Lisa, membuat nya terlihat berantakan.

"Hey!" Teriak Lisa.

"Kau tidak boleh terlihat cantik, nanti driver taksi nya suka," kata Chang Wook menggoda Lisa lagi.

"Kalau dia suka emang nya kenapa? Wajar kan dia suka, aku kan emang cantik," goda Lisa balik.

"Hmm... Begitu ya?" Tanya Chang Wook.

"Iya," jawab Lisa songong.

"Kalau begitu aku harus melamar mu besok, supaya gak keduluan," goda Chang Wook lagi.

"Hhh... Aku mau pulang nih, capek!" Gerutu Lisa mengalihkan pembicaraan, karena hati nya sepertinya akan meledak sebentar lagi.

Mendengar perkataan Lisa Chang Wook buru-buru memanggil taksi. Lalu mengawasi Lisa saat masuk ke dalam taksi.

"Hhh.. dia itu," gumam Lisa cengengesan, ia tidak bisa menahan perasaan senang nya.

"Ada yang ngikutin kita dek," kata driver yang cukup tua itu.

Lisa pun melihat kebelakang, dan ternyata Chang Wook mengikuti nya.

"Dia teman saya pak," jelas Lisa.

"Oh iya," jawab driver itu.

Lisa terus melihat ke belakang, dengan senyum tipis nya.

'jika ada yang berkata, bahwa ada lelaki yang lebih baik dari kamu. Maka aku lah orang pertama yang tidak setuju atas perkataan itu.'

Batin Lisa.

"Terimakasih," ucap Lisa sambil memberikan uang kepada driver taksi.

Lalu Lisa berjalan kearah Chang Wook yang stand by di motor patroli nya.

"Kenapa kamu mengikuti ku?" Tanya Lisa.

"Untuk memastikan calon istri ku selamat sampai rumah," jawab Chang Wook dengan senyum tulus nya.

Dan kali ini Lisa tidak bisa menahan bibir nya yang ingin berlekuk itu. Sebuah senyum syukur terukir di bibirnya.

"Aku patroli dulu ya, jangan lupa istirahat." Chang Wook memberikan susu di kotak besar kepada Lisa.

"Terimakasih," ucap Lisa dengan senyum yang sama.

Chang Wook lalu melaju meninggalkan Lisa yang memandang kepergiannya. Sebuah tangan kiri terlihat melambai kepada Lisa yang sudah cukup jauh dari sang pemilik tangan.

Lisa balik melambaikan tangannya, setelah sang pujaannya itu hilang dari pandangan nya, dia pun langsung masuk ke rumah.

🌻🌻🌻

Gimana part kali ini?

Tokoh siapa yang paling kamu suka?

Eits.. jangan lupa voment nya ya :) itu sangat berharga loh buat saya.

I'm LuckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang