Ada banyak hal yang kita tidak sukai di dunia ini. Salah satunya adalah digantung. Saya sangat benci, ketika menonton film yang endingnya menggantung, menyerahkan kepada penonton bagaimana akhirnya. Membuat penonton menerka-nerka bagaimana seharusnya sebuah cerita berakhir.
Saya juga merasa sebal, ketika membaca cerita yang belum selesai ditulis oleh Aouthornya tetapi cerita itu menghilang begitu saja. Itu menyakitkan.
Sama seperti yang saya lakukan belakangan ini. Saya menghilang bersama cerita saya, menyisakan banyak pertanyaan dan rasa penasaran dibenak pembaca. Sesuatu yang sebenarnya tidak saya sukai, tetapi saya melakukannya. Sungguh menyebalkan.
Pada awalnya saya berniat untuk tidak melanjutkan cerita ini. Karena saya fikir, cukup sibuk dikehidupan nyata saya. Tapi nyatanya tidak begitu juga. Saya hanya menghindari berfikir hal yang berat, untuk mengurangi rasa 'terbebani' dalam hidup ini.
Akhir-akhir ini saya merasa bahwa Tuhan itu tidak adil, hidup saya selalu terasa berat dan penuh cobaan. Tapi kemarin melalui suatu kejadian, akhirnya saya sadar bahwa 'hidup saya tidak terlalu buruk'. Mungkin saya harus mengevaluasi lagi tentang hidup ideal bagi diri saya sendiri, agar perasaan 'terbebani' itu tidak ada. Mungkin saya harus hidup lebih realistis lagi, dengan mensyukuri apa yang saya miliki sekarang ini.
Hari ini saya membuka lagi app ini, sudah lama sekali saya tidak mampir kesini untuk menengok draft tulisan saya bahkan untuk membaca cerita yg pernah saya baca sebelumnya. Ada beberapa pesan dari orang-orang yang membaca ff ini dan meminta saya untuk melanjutkannya. Waaah...
Saya sungguh tersentuh, ternyata kata-kata sederhana seperti, "Lanjutannya dong" memberikan efek yang sangat baik untuk hati saya. Terima kasih.Terima kasih untuk semua yang telah mampir, membaca, berkomentar bahkan memberikan dukungan pada ff ini. Mulai sekarang saya akan berusaha untuk menyelesaikan cerita di ff ini, sekalian mewujudkan 'kehidupan yang realistis' bagi diri saya.
Saya tidak bisa berjanji kalau ini akan menjadi cerita yang terbaik, tapi saya akan berjanji untuk melakukan yang terbaik bagi semua yang telah mendukung saya.
Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Didalam Hati
FantasyHaruno Sarada, 10 Tahun. setelah kepergian Ibunya, Haruno Sakura, Sarada pergi jauh meninggalkan rumahnya di Suna menuju Konoha untuk mencari ayahnya.