02.I Know You're Different

576 49 0
                                    

Setelah beberapa bulan berpasangan, tentu chemistry mereka mulai terbagun lambat laun.

Rasa Humor,pengertian,atau liburan pun mereka lakukan untuk terus meyakinkan chemistry mereka dilapangan ataupun diluar lapangan

"A mau kemana malem-malem gini" Rian menanyakan hal itu kepada Fajar tanpa melirik kepada objek yang ia tanya

"Mau kedepan doang cari angin, kenapa?? Mau ikut?" Fajar menjawab Rian sambil bersolek didepan cermin

"Engga ah... mending main game aja deh disini"

"Ah elu mah gak asik Jom, game mulu.. ga siang ga malem, gue kan dianggurin jadinya ama elu"

"Dih cemburu ama game... ga realisitis lu A" Rian sebenarnya terbiasa menghadapi tingkah Fajar seperti ini.

Rian menengadah kedepan , karena merasa leher nya pegal menatap benda persegi panjang yang disebut smartphone itu

Cukup terkejut Rian melihat Fajar , tidak ada yang aneh sebenarnya dengan Fajar.
Hanya saja ......

"Eh A.. elu pake celana gue ya?"

"Kenapa? Gak boleh?"

"Mana celana favorit lagi"

"Ih pelit lu jom ah.. kan kita udah biasa juga tukeran baju ama barang lain"

"Tapi aa keseringan minjemnya" Rian merengut tak suka celana favoritnya yang sudah ia cuci sedemikian rupa, malah dipakai seenaknya oleh sang Aa.

Fajar menghampiri Rian yang merengut, ia paham apa yang harus dilakukan kala Mas Jom nya seperti ini.

Dipeluknya Rian , sambil memberi beberapa kalimat disana.

"Jangan marah dong.. gini doang"

"Engga marah A, cuma kesel aja"

"Jom kesel sama Aa??"

Rian mengangguk, tingkahnya memang menggemaskan dimata Fajar, tapi Fajar malah tersenyum melihat Rian saat ini.

"Ya udah sebagai ungkapan minta maaf, mau minta apa hayo?" Fajar mencoba merayu Rian kali ini

"Pizza" Rian menjawabnya singkat, namun tentu ber efek banyak bagi Fajar atas jawabannya itu.

"Itu aja?" Fajar mencoba meyakinkan pada Rian, apakah yang diucapkannya hanya itu saja

"Heem A" Rian menegaskan apa yang dikatakannya tadi sudah benar.

Fajar tersenyum dan bangkit menuju pintu , "Yaudah kalo gitu.. Aa jalan dulu ya"
Rian hanya mengangguk , karena fokus nya sudah terbelah lagi, antara game andalannya PUBG dan Fajar.

Fajar pun pergi keluar sesuai janjinya, dan Rian yang sedikit gusar tampaknya kini baik-baik saja saat Fajar tinggalkan... Ya , walaupun hanya karena celana mereka bisa tetap menguji lagi chemistry mereka.

Hal inilah, yang membuat Fajar merasa Rian itu berbeda, berapa partner bermain yang ia dapatkan sebelumnya, tak ada yang seperti Rian menurutnya. Rian itu berbeda , cuek nya saja bahkan meninggalkan kesan bagi seorang Fajar.

Begitupun Rian, beberapa partner sebelumnya sebut saja Clinton atau bahkan Rosyita, tidak ada yang seperti Fajar. Fajar itu lebih mengayomi Rian dan menurut Rian, Fajar itu sudah menjadi partner , sahabat , dan kakak disaat yang bersamaan.

.
.
.
.
.

TO BE CONTINUE~
.
.
.
.
.
Finally! I have updated the 2nd part of this FF.
Hope you like it , and thanks for readers berkat kalian, FF pertamaku berhasil meraih 200 readers...
Diluar prediksi aku, bisa meraih readers sebanyak itu. Semoga dengan FF ini aku bisa mengulangi lagi atau melebihi FF pertamaku ya..

Enjoy this story, okay??
See you

The JourneyWhere stories live. Discover now