Ketika terbangun dipagi hari, sosok Rian terdiam sejenak saat melihat kalender yang ada dihadapannya.
Hari ini tepat 7 Maret, tidak lain tidak bukan adalah hari ulang tahun bagi sosok yang penting dalam hidupnya, siapa lagi kalau bukan Fajar.
Sebenarnya, tidak ada rencana khusus dari Rian dalam perayaan ulang tahun Fajar kali ini, karena ia juga sudah kehabisan ide.
Jika Rian memutuskan memarahinya, ia akan ketahuan menyembunyikan sesuatu.
Jika Rian memutuskan menjahilinya, sangat disayangkan setiap hari dia sudah kalah jail dari seorang Fajar.
Jika Rian memutuskan membawanya ke tempat romantis, itu terlalu basi.Sehingga ia pun hanya melangkah menuju kamar mandi bersiap mengawali hari yang akan dirasanya berlangsung istimewa.
Fajar sendiri terbangun dengan seperti biasanya, ketika mengecek handphone miliknya pun, notifikasi yang muncul isinya rata-rata ucapan selamat ulang tahun dari orang-orang disekelilingnya, tapi ada satu hal yang janggal bagi Fajar.
Tidak ada Rian yang mengucapkan disana, "apakah dia lupa atau sibuk?" Fajar bergumam dengan keadaan.
Ia juga tak ingin mengemis kepada Rian untuk sebuah kalimat berucapkan selamat ulang tahun, maka ia tak jauh berbeda dengan Rian langsung melangkah membersihkan diri di tengah udara pagi.
Ibu Fajar ternyata jauh-jauh dari Bandung, demi menyiapkan sebuah kejutan spesial untuk anaknya, ia pun menuju apartemen Rian untuk menyiapkan segala sesuatunya.
TING!
Bel apartemen berbunyi, Rian langsung membukakan pintu karena ia yakin itu adalah tamu istimewanya."Ah .. akhirnya sampai juga ayo masuk bu" seru Rian sambil mencium tangan ibu Fajar.
"Ayo kita mulai biar ga kesorean" ucap ibu Fajar yang begitu bersemangat padahal belum 5 menit menginjakkan kaki.Rian optimis tidak ada yang mengganggu rencana nya, karena ia sudah memberitahu beberapa rekannya, dan memberitahu Fajar kalau hari ini
dia akan ada urusan mendadak, yang dengan mudah Fajar percaya kepadanya."Kalo kuenya pake coklat apa keju ya bu?"
"Terserah Ian aja, pokonya jangan sampe bantet"
"Ibu masak makanan yang lain aja dulu, biar Kue urusan Ian."
"Iya.. ibu juga sudah mau masak Lodeh ko ini"
Begitu kompaknya seorang ibu walaupun bukan dengan anak kandungnya, wajar lah calon menantu ~ups~
Wangi masakan bersatu padu di apartemen Rian.Pukul 7 malam, segala sesuatu nya begitu rapi dipersiapkan.
Kawan Fajar dan Rian pun mulai berdatangan satu persatu.Kini aksi Rian dimulai, ia menelepon Fajar
"Halo A""Halo , ada apa Ian?"
"Aduh a bisa dateng ga ke apartemen?"
"Ada apa emangnya?"
"Pokonya kesini a, tolongin Ian"
Sambungan telepon terputus begitu saja, Fajar yang kebingungan dengan situasi yang Rian alami mencoba tak acuh dan langsung menuju tempat yang dimaksud.Rian sebenarnya takut terlihat membohongi Fajar saat meneleponnya tadi, namun ternyata bahkan rencana nya sudah setengah jalan berhasil.
20 menit kemudian, Fajar tiba di apartemen Rian.
Anehnya di apartemen yang lumayan luas itu, Fajar melihat tak ada keanehan.Ia menerobos masuk, karena hafal password apartemen Rian.
Kemudian lampu menyala dan muncullah sosok Rian dengan kue serta tancapan lilin dengan angka 24 diatasnya.Fajar sebenarnya sudah berekspektasi akan ada hal seperti ini hari ini,tapi ia sangat senang karena Rian begitu baik merencanakan segala sesuatunya.
Fajar pun kaget saat mengetahui Ibu nya ada disana, ia pun memeluk sang ibu sambil mengucapkan rasa terima kasih nya sebagai seorang anak.
"Make a wish , a" ucap Rian
Fajar bergumam mengucapkan harapan pendeknya dan meniup lilin yang disambut tepukan tangan oleh kawan-kawannya yang hadir disana."Makasih ya Ian, Aa seneng banget hari ini"
"No problem a, Ian juga seneng ko apalagi ada Ibu aa tadi"
Lidah Fajar seolah kelu untuk mengeluarkan kalimat lagi, hingga ia tersentak saat Rian kembali berkata
"Selamat ulang tahun , A Fajar"
Ucapan Rian langsung disuguhi siulan dari orang disana, dan pelukan manis dari Fajar untuk seseorang yang sangat disayanginya itu.
.
.
.
.
.Wow, im back again
Maaf banget kalo chap ini kepanjangan, atau sedikit gaje ya.
Ini aku buat karena kebetulan juga kemarin itu ulang tahun Fajar ya kan.
Ditambah Rian juga ngucapin saat sesi wawancara , it made me bucin all along day hihihiPokonya semoga kalian suka ya~~
See you next time in another chap
YOU ARE READING
The Journey
FanfictionKarena kita tidak akan pernah mengetahui akhir dari kisah kehidupan ini, tanpa adanya petualangan... " [Faj-Ri] "