13 Februari. Tidak ada yang spesial jika melihat ke kalender pada tanggal tersebut.
Tapi tidak bagi sosok Rian , pria bernama lengkap M.Rian Ardianto itu merayakan penambahan usianya tahun ini ditanggal tersebut yang ke-23.
Kejutan-kejutan berdatangan silih berganti kepada "Mas Jom" ini. Mulai dari keluarga,sahabat atau bahkan..
Ya, tidak lain tidak bukan tentu sosok Fajar lah yang ia nantikan di hari spesial nya itu.
"Mas, Aa dateng gak?" Ibu Rian menanyakan kepada anaknya apakah sosok Fajar akan hadir di birthday party kali ini
"Engga tau mah, belom buka W.A lagi" Rian seketika merasa diingatkan oleh sang ibu.
Kemudian , Rian merogoh saku celananya mengambil smartphone miliknya , mencoba menghubungi Fajar sekaligus menanyakan kesediaannya malam ini.
A,malem kesini gak?
Maaf Mas , Aa lagi sibuk nih
Jadi ga dateng?
Iya , selamat ulang tahun jomsky
Makasih A'
Entah kenapa ulu hati Rian merasa nyeri, selain karena Fajar yang berhalangan hadir di party nya malam ini , juga karena Fajar atau Aa Fajar nya terasa singkat sekali menurutnya membalas pesan miliknya.
"Gimana mas?" Ibu Rian kembali menanyakan hal yang sama kepada anak tercintanya
"Engga bisa mah.. aa ga bisa dateng, katanya ada halangan"
Rian menjawab pertanyaan ibu nya dalam kondisi yang tidak begitu ceria.Malamnya semua terasa begitu menyenangkan bagi Rian, beberapa sahabat dan sanak saudaranya menghadiri acara malam itu.
Sederhana tapi istimewa, kurang lebih begitulah kesan Rian terhadap pesta ulang tahunnya yang ke 23 kali ini.
"Gilaa kue nya enak banget" Ihsan tampak menikmati kue yang dihidangkan
"Malu-maluin lu, kan tadi udah makan sama gue" Kevin menoyor kepala Ihsan yang direspon masa bodo oleh Ihsan
"Biarin lah vin! Mungkin dia masih lapar" seru Jonatan
"Iyaa.. aku juga lapar nih" Anthony mencoba merespon perkataan Jonatan
"Ambil sendiri aja dong, lu kan punya tangan sama kaki, masih baik dua-duanya tuh gue liatin" Kevin berusaha memanas-manasi Anthony
"Lu mah Vin! Gangguin rencana gue aja, tadinya gue mau nyuruh Jonatan buat ambilin" Ginting bercakap sambil memanyunkan bibirnya .
"Ga usah disuruh juga aku ambilin" Jonatan langsung merespon cepat perkataan Ginting
"A ciyeee yang mesra-mesraan" Ihsan meledek kedua insan dihadapannya itu, sembari menyenggol Rian disampingnya
Melihat Rian yang tak seperti biasanya, walaupun Ihsan tahu dia bukan tipe yang cerewet, tapi kali ini ia merasa lain terhadap sahabatnya itu
"O iya, Aa lo mana Jom?" Ihsan bertanya kepada Rian
"Dia ngga bisa dateng, ada halangan sih katanya"
"Sayang banget ya.. padahal kalo ada kan makin special yaa" Kevin berusaha menenangkan keadaan Rian
"Ya gitu sih pengennya , tapi mau gimana lagi" Rian mengeluh walau rasanya tak ada gunanya juga.
Birthday Party berlangsung begitu riuh dan sangat berkesan bagi sosok Rian.
Rian yang merasa kelelahan, memutuskan langsung rebahan di atas kasur di kamar miliknya, mencoba membuka Instagram miliknya karena ia yakin disana akan full of notification.
Benar saja, saat dibuka banyak tag atau DM masuk kepadanya, matanya terhenti kepada 2 akun yang men-tag dirinya.
Ada mantannya, ya Clinton yang mengcuapkan Happy Birthday sambil mencantumkan foto mereka saat dipasangkan dulu di WBC.
Juga, exactly sang Aa yang memposting foto dirinya yang memegang lilin dengan angka 2 ditangan kanan dan angka 3 di tangan kirinya.
Senada dengan party nya tadi , apa yang dipersembahkan Fajar baginya its so simple but its memorable.
Senyuman Rian, sedikit terhenti saat membaca DM masuk dari Aa nya , Fajar.
(Itu siapa si? sangeunahna nyien snap teh , miheulaan aa).
Kurang lebih begitulah isinya, Rian tentu saja melanjutkan senyumannya yang kali ini diselingi tawa keras.
Ternyata Aa Fajar nya masih sama saja, bukan hanya paras atau perilaku nya yang sama saja. Tapi juga, Jealous nya.
Ya, menurut Rian ... Aa Fajar masih sama , selalu "Cemburuan" tapi hal itulah yang Rian rindukan dari sosok yang tidak ia temui hari ini..
.
.
.
.Well, i'm back since i fell busy lately.
Hope you enjoy and like it!!See yaaa.. guys in the next chap
YOU ARE READING
The Journey
FanfictionKarena kita tidak akan pernah mengetahui akhir dari kisah kehidupan ini, tanpa adanya petualangan... " [Faj-Ri] "