Buat pembaca setia, maapin ya UP nya telat bgt karna author lgi sibuk menjelang ujian nih.. author minta doanya ya guys, biar ujiannya lancar ,hehe
karna author udah luangin waktu buat nulis, kasih dong semangat dan commentnya sekalian kritik dan saran ttg cerita ini ya,, :)
selamat membaca, yups:)
Akhira pov
Aku mengerjapkan mataku. Memutuskan bangun karena terusik oleh cahaya matahari yang melewati jendela dan mampu merusak tidur nyenyakku. Aku sangat lelah, tapi terpaksa bangun karena matahari yang bersinar meskipun dimusim dingin ketika salju berhenti turun. Kenapa untuk beristirahat saja, selalu ada yang mengusikku. Aku lalu membenamkan wajahku pada bantal, merasa malas sekali untuk bangkit dari ranjang yang empuk ini.
Tanpa sengaja, aku menghirup dalam-dalam aroma davidol yang melekat pada bantal ini. aroma maskulin ini terasa begitu familiar. Tunggu.... aku bangkit dengan begitu tiba-tiba ketika sadar kalau ini kamar Aloish. Aku baru ingat, karena sudah menikah aku harus sekamar dengan Aloish. Aku menoleh kekanan, dan memperhatikan tirai yang menghalangi cahaya matahari masuk terlalu banyak. Kamar ini benar-benar mencerminkan karakter Aloish yang dingin dan misterius.
Ruangan yang didominasi warna hitam ini, benar-benar penuh dengan aura dingin dan kelam. Aku bergidik ngeri melihat ruangan ini begitu gelap dan sunyi. Aku lalu bangkit dan berdiri hendak membuka jendela dan tirai. Tiba-tiba aku mendengar suara aneh, sukses membuatku merinding karena terkejut. Ruangan ini tidak terang dan lebih cenderung temaram.
Aku mengedarkan pandangan, tapi tidak dapat menemukan apapun karena kekuatanku untuk melihat dalam kegelapan semakin melemah, tentu saja itu karena mutiaraku.
Aku berjalan pelan, berusaha mendengar dan mendekat pada sumber suara. Aku berhenti ditengah ruangan tepat didepan ranjang, dan merasa suara itu seperti suara dengkuran halus ketika terdengar bertambah jelas. Aku memicingkan mata, dan melihat seseorang yang tertidur diatas sofa sambil mendengkut halus.
Ah, aku ingat! Aloish tidur disofa semalam. Aku lalu berjalan mendekat, dan melihatnya tidur degan posisi terlentang tanpa pakaian. Maksudku, Aloish hanya memakai celana dan bertelanjang dada. Aku beralih menatap wajah tidurnya yang tenang, membuatku benar-benar tidak bisa mengalihkan pandangan.
Aku merasa wajahku memanas karena sadar sudah memperhatikan Aloish begitu intens. Aku merasa seperti penguntit yang menatap Aloish seperti menatap daging terlezat yang paling kusuka. Aku meringis karena rasa penasaranku membuatku ingin sekali menyentuh otot perut Aloish.
Wow! Aku tidak tau kalau perut pria akan sekuat ini. Napasnya yang teratur membuat perutnya naik turun perlahan dibawah telapak tanganku. Ah ya ampun! Aku penasaran sekali tanpa bisa ditahan, tanganku mulai meraba dada bidangnya. Luar biasa! Benar-benar sensasi yang asing untukku.
Samar, aku bisa merasakan detak jantung Aloish yang berirama teratur, berbanding terbalik denganku yang berdebar-debar karena menyentuh tubuh berototnya. Jujur saja, aku hanya penasaran. Lagipula ini pertama kalinya aku menyentuhnya. Dihutan aku hanya pernah menyentuh seekor serigala jantan, itupun untuk mengobati luka ditubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSALVA
Romance"Menikahlah denganku. Jadilah milikku, sebagai setengah jiwa hingga akhir napasku. Bersamaku, sebagai kehidupan saat ini hingga kehidupan selanjutnya" "Maaf... Maaf Yang Mulia" "Kau... Kau selama ini membohongiku?!" "Maaf...